Tahun baru Imlek tidak hanya dirayakan di China, namun juga keturunan Tionghoa yang besar di Indonesia. Tahun Baru Imlek 2020 tinggal menghitung hari, perasaan bahagia menjelang hari-H tentu dirasakan oleh setiap orang yang merayakannya. Tidak hanya kue keranjang dan barongsai saja yang identik dengan Imlek. Beberapa tradisi unik berikut ini sangat lekat dengan kepercayaan Tionghoa saat perayaan Imlek.
Angpau berasal dari Bahasa Hokkien, sedangkan dalam Bahasa Mandarin disebut Hongbao yang maknanya amplop merah. Tradisi pemberian angpau, biasanya diberikan oleh orang yang sudah menikah terhadap yang belum menikah. Sementara di beberapa daerah, angpau justru diberikan pada orang-orang tua. Hal unik mengenai angpau adalah jumlah isinya. Besaran jumlahnya memang tidak ditarget, namun angkanya harus genap.
Siapa yang tidak pernah mendengar kepercayaan mengenai hujan deras saat Imlek? Kedua hal ini selalu erat hubungannya dari tahun ke tahun. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa hujan saat Imlek melambangkan keberuntungan yang akan didapatkan selama setahun ke depan.
Hal tersebut berkaitan dengan pelafalan ‘yu’ untuk kata hujan dalam Bahasa Mandarin yang sama dengan ‘yu’ yang berarti surplus. Kira-kira Apakah perayaan Tahun Baru Imlek 2020 turun hujan?
Salah satu tradisi unik yang berkaitan dengan Imlek adalah warna merah. Mulai dari busana, amplop hingga ornamen dan hiasan-hiasan dinding saat perayaan tahun baru Imlek. Kepercayaan Tionghoa menganggap bahwa warna merah membawa keberuntungan. Warna ini juga merupakan unsur ‘yang’ yang diharapkan membawa kebahagiaan.
Selain hal-hal yang harus ada, perayaan Imlek juga memiliki pantangan-pantangannya tersendiri. Menurut kepercayaan Tionghoa, membersihkan rumah saat Imlek berarti menolak rejeki yang datang. Membersihkan rumah biasanya dilakukan sebelum atau pasca Imlek. Selain itu, dalam tradisi Imlek sangat dihindari kebiasaan yang tabu seperti menangis, mengucapkan kata kotor, berkata kasar, berpakaian hitam, makan bubur, meminjam uang dan lain sebagainya.
Kebiasaan menangis didefinisikan sebagai lambang kesedihan, serta harus dihindari. Mengucapkan kata-kata kotor dipercaya akan mendatangkan ucapan itu menjadi kenyataan. Sedangkan makan bubur didefinisikan menghalangi rezeki dan mendekatkan diri pada kemiskinan.
Baca Juga : 5 Makanan Khas Imlek dan Maknanya