Hipertensi memang lebih dikenal sebagai penyakit yang menyerang lansia. Nyatanya, kasus hipertensi dapat terjadi pada semua orang, bahkan sejak usia muda. Ada beberapa faktor penyebab hipertensi yang harus diwaspadai.
Darah tinggi atau hipertensi merupakan penyakit yang umumnya diderita orang tua. Namun riset kesehatan dasar yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada tahun 2013 menunjukan bahwa 25,8 persen total kasus hipertensi nasional ternyata 5,3 % diderita oleh anak muda sejak usia 15-30 tahun.
Berikut ini beberapa penyebab terjadinya hipertensi pada usia muda:
Obesitas
Obesitas menjadi salah satu penyebab utama kasus hipertensi pada usia muda. Sebuah survei internasional dari Experimental and therapeutic Medicine melaporkan, obesitas menyumbangkan paling banyak peluang terkena darah tinggi, diabetes, dan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah, jantung serta ginjal. Rutinlah mengecek skor BMI (Body Mass Index) agar dapat mencegah tubuh dari penyakit tekanan darah tinggi.
Kurang olahraga
Selain bermanfaat untuk mengencangkan tubuh, olahraga membuat tubuh memproduksi hormon yang melemaskan dinding pembuluh darah. Sehingga dapat menurunkan tensi dan mengurangi gejala-gejala darah tinggi. Sementara, lemak kurang gerak yang banyak tertimbun dalam tubuh mengakibatkan berat badan bertambah. Hal ini berdampak pada tekanan darah naik secara drastis.
Pola makan yang buruk
Kebiasaan untuk mengonsumsi makanan cepat saji yang tinggi garam dan lemak turut menyumbang peningkatan kasus darah tinggi. Tidak mengherankan apabila pola makan yang kurang sehat ini menjadi penyebab darah tinggi pada usia muda. Asupan garam yang berlebihan secara terus menerus berakibat pada menyempitnya pembuluh darah, dan membuat tubuh menyimpan berat air terlalu berlebihan.
Jarang cek tensi
Mama Papa yang berusia 25-40 mungkin berfikir tidak akan terkena darah tinggi, sehingga malas melakukan cek tensi. Jangan salah, idealnya seseorang melakukan cek tensi secara rutin sejak usia 20 tahun. Cek tensi membuat kita menyadari peluang terjadinya hipertensi, dan dapat mengambil langkah preventif atau penanggulangan sedini mungkin.
Faktor genetik
Fakta terakhir yang tidak dapat dipungkiri adalah riwayat darah tinggi turunan dalam keluarga memiliki risiko paling tinggi terkena hipertensi pada generasi selanjutnya. Nah, Mama Papa pasti enggan untuk mewariskan gen darah tinggi pada anak, bukan? Usahakan untuk selalu menghindari kebiasaan-kebiasaan yang memicu timbulnya darah tinggi.
Baca Juga : Mama Waspadai Tanda-Tanda Kanker Serviks Sejak Dini