Saat mata mengalami gangguan, kita pastinya akan panik, bukan? Bayangkan jika ini terjadi pada anak kita. Mereka pasti akan menjadi bingung bahkan rewel. Oleh karena itu orangtua di sini harus bisa mengatasi dengan tepat dan cepat.
Mungkin Mama Papa kerap mendengar atau mengalami saat anak sakit mata. Sakit mata pada anak biasanya disebabkan oleh beberapa hal. Contohnya adalah alergi, infeksi, hingga kurangnya cairan pada mata. Saat anak mulai mengalami sakit mata, mereka cenderung diam karena tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi atau mungkin hanya dengan menangis.
Seperti yang kita tahu, mata adalah indera yang cukup penting. Bayangkan jika mata mengalami masalah serius, namun karena ketidaktahuan menjadi terabaikan. Bukankah akan sangat menyedihkan bagi sang anak nantinya? Oleh karena itu, sebagai orangtua Mama Papa harus mengetahui jenis sakit mata yang kerap dialami anak. Sehingga, sakit mata yang dialami segera ditangani dan tidak menjadi semakin parah.
Jenis dan cara mengatasi sakit mata pada anak
Sakit mata pada anak bukanlah suatu hal yang harus disepelekan. Menurut data dari ahli optometri, kesehatan mata memiliki peran penting dalam perkembangan dan pembelajaran kognitif anak. Namun, ternyata ada sekitar 60% anak-anak mengalami sakit mata yang terlama untuk diatasi. Ada beberapa jenis penyakit mata yang kerap terjadi pada anak-anak yang harus orangtua kenali sejak awal.
Bintitan
Jenis yang satu ini kerap sekali ditemui oleh anak-anak. Bintitan adalah benjolan kecil yang tumbuh di dalam kelopak mata. Penyebab bintitan dikarenakan infeksi bakteri. Ada beberapa hal yang menyebabkan bintitan, salah satunya adalah tidak menjaga kebersihan mata. Ada kalanya anak merasa matanya gatal dan langsung mengucek mata, padahal tangan mereka kotor.
Hal tersebut yang menyebabkan bintitan muncul. Anak mungkin masih belum paham betul tentang menjaga kebersihan. Di sini, Mama Papa diharuskan untuk memberitahu pentingnya mencuci tangan. Selain itu, jangan membiasakan mengucek mata karena akan menyebabkan bakteri masuk ke dalam mata.
Untungnya, bintitan dapat sembuh dengan sendirinya. Dalam kurun waktu 1-2 minggu bintitan akan menjadi kempis atau mengecil. Jika ingin lebih cepat, Mama Papa bisa membantunya dengan mengompres matanya selama 5-10 menit dengan air hangat. Namun, jika tidak sembuh setelah dua minggu dan disertai demam hingga nanah, lebih baik segera hubungi dokter.
Rabun jauh
Salah salah satu gangguan mata yang paling umum terjadi pada anak-anak. Rabun jauh atau dikenal dengan mata minus, tidak dapat melihat benda atau tulisan dari jarak jauh. Biasanya, anak akan menyipitkan matanya agar dapat melihatnya dengan jelas. Untuk mengatasi hal ini, Mama Papa bisa mengajaknya pergi ke dokter mata dan memberikannya kacamata minus.
Mata merah
Apakah Mama Papa kerap melihat anak mengucek matanya? Jika ya, bisa saja itu dikarenakan kebiasaannya bermain game atau melihat gawai terlalu lama. Paparan radiasi pada gawai menyebabkan mata kering hingga gatal. Biasanya rasa gatal ini menyebabkan mereka untuk menguceknya.
Agar tidak menjadi semakin parah, Mama Papa bisa membatasi waktu anak bermain game. Misalnya hanya saat akhir pekan dan tidak lebih dua jam. Kemudian ajarkan prinsip 20-20-20 pada anak. Maksudnya, setiap 20 menit menatap layar, 20 detik memandang obyek sejauh 20 kaki atau 600 cm.
Baca Juga: Anak Terlalu Dekat dengan Teman ‘5 Incinya’? Tak Apa, Asalkan…