Asuransi kesehatan adalah salah satu hal penting yang harus dimiliki. Untungnya, di Indonesia terdapat asuransi kesehatan yang diwajibkan oleh pemerintah, yaitu BPJS. Namun, apakah memiliki BPJS saja sudah cukup?
Mama Papa dan keluarga kerap mendapat tawaran untuk memiliki asuransi kesehatan, bukan? Ada banyak manfaat yang kita dapat dengan memiliki asuransi kesehatan, Misalnya, tidak perlu khawatir dan pusing memikirkan biaya pengobatan saat sakit. Di Indonesia telah digerakkan untuk memiliki asuransi kesehatan, yaitu BPJS Kesehatan. Bahkan, ada peraturan yang mengatur tentang kepemlikikan ini. Seperti yang dituliskan dalam Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2013, ada sanksi bagi masyarakat yang tidak mendaftarkan diri menjadi peserta JKN-KIS.
Lalu, mana yang terbaik antara BPJS Kesehatan dengan asuransi perusahaan swasta? Agar Mama Papa tidak bingung, ada baiknya untuk mengetahui setiap kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
BPJS Kesehatan
Kelebihan BPJS Kesehatan
Asuransi kesehatan yang difasilitasi oleh pemerintah ini wajib untuk dimiliki setiap warga Indonesia. Maka tidak heran jika sebagian besar orang memiliki BPJS Kesehatan. Pembayaran perbulannya dimulai dari Rp42.000 perorang hingga Rp160.000 perorang per-Januari 2020. Biaya yang ditarik jauh lebih rendah dibandingkan dengan asuransi kesehatan swasta.
Dari pengategorian tersebut berguna untuk membedakan jenis ruangan yang didapatkan saat menginap. Namun, untuk jenis pelayanan dan obat tetap sama-sama baik dari tiap kelasnya. Bahkan, sebanyak 80% fasilitas kesehatan di Indonesia sudah bekerja sama dengan BPJS. Jadi, setiap orang diberikan kebebasan memilih kelas atau kategori sesuai dengan kemampuan ekonominya.
BPJS Kesehatan memberi kemudahan bagi sebagian besar penyakit yang ada, baik yang ringan hingga berat. Hanya saja, tidak termasuk sakit karena narkoba, pengobatan luar negeri, hingga operasi plastik. Hal menarik lainnya adalah tidak ada batasan usia untuk saat tergabung dengan BPJS Kesehatan.
Kekurangan BPJS Kesehatan
Ada beberapa kekurangan yang kemungkinan didapatkan jika tergabung dengan BPJS Kesehatan. Pertama adalah asuransi ini hanya dapat digunakan di Indonesia. Selain itu, penggunanya juga tidak bisa secara asal memilih rumah sakit. Ada beberapa tahapan yang harus dilewati, seperti mengunjungi faskes (Fasilitas Kesehatan) 1 yang ada di puskesmas dan pernah dipilih sebelumnya.
Ke depannya, saat sudah mendapatkan rujukan Mama Papa juga tidak dapat memilih rumah sakit yang diinginkan. Semua ada tahapan dan proses masing-masing, termasuk tipe rumah sakitnya. Simpelnya, semakin susah ditangani, maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit tipe A.
Bukan hal baru jika sesuatu yang gratis atau tidak memakan biaya menjadi banyak peminatnya. Setelah harus menunggu rujukan, Mama Papa juga masih harus berjuang untuk antre obat. Nanti, obat yang diberikan adalah yang generik dan dijual dibeberapa apotek yang ada.
Asuransi Kesehatan Swasta
Kelebihan Asuransi Kesehatan Swasta
Berbeda dengan BPJS, asuransi swasta biasanya lebih mengedepankan fasilitas. Jangan heran jika biasanya ruangan kamar hingga fasilitas lainnya jauh lebih unggul dibandingkan saat tergabung di asuransi lainnya. Bahkan, Mama Papa bisa memilih rumah sakit sesuai keinginan. Jika BPJS hanya dapat digunakan di Indonesia saja, tidak dengan asuransi kesehatan swasta. Mama Papa tetap dapat menggunakannya saat sedang di luar negeri selama saling menjalin kerjasama antara perusahaan asuransi dengan rumah sakit.
Menariknya, jika Mama Papa memiliki fitur cashless nantinya tidak memerlukan proses ribet untuk mendapatkan layanan kesehatan. Selain itu, ada perusahaan kesehatan swasta yang memberikan santunan tunai selama dirawat.
Kekurangan Asuransi Kesehatan Swasta
Hampir sama dengan BPJS, asuransi ini juga memiliki beberapa kekurangan. Untuk mendapatkannya, Mama Papa harus menjalani berbagai macam tes medis. Tujuannya agar mereka dapat memahami dan mempelajari riwayat kesehatan setiap calon penggunanya.
Biaya yang dikeluarkan juga akan lebih tinggi dibandingkan asuransi kesehatan dari pemerintah. Terlebih lagi jika ingin mendapatkan fasilitas dan rumah sakit terbaik tanpa proses panjang. Premi asuransi juga disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, dan beberapa riwayat penyakit. Maka tidak heran jika biasanya semakin tua hingga yang pernah memiliki penyakit serius sebelumnya akan membayar premi lebih mahal dibandingkan yang tidak pernah.
Lalu, harus pilih yang mana?
Antara BPJS dengan asuransi kesehatan swasta sebenarnya bisa dibilang sama saja. Semua bergantung dengan kebutuhan Mama Papa. Di sini, Mama Papa harus dapat mempertimbangkan dari kebutuhan dan perawatan yang didapatkan. Mama Papa dapat memilih satu atau bahkan keduanya agar dapat lebih ter-cover. Semua ini harus mengutamakan rasa aman dan kemampuan finansial keluarga.