Epilepsi Ternyata Bisa Menyerang Anak-Anak, LhoEpilepsi Ternyata Bisa Menyerang Anak-Anak, LhoEpilepsi Ternyata Bisa Menyerang Anak-Anak, LhoEpilepsi Ternyata Bisa Menyerang Anak-Anak, Lho
  • HOME
  • KESEHATAN
  • HUNIAN
  • ENTERTAINMENT
  • KEUANGAN
  • PSIKOLOGI
✕

Epilepsi Ternyata Bisa Menyerang Anak-Anak, Lho

March 11, 2020
epilepsi anak

Sumber : Freepik.com

Ternyata epilepsi atau ayan adalah gangguan sistem saraf yang bisa mengenai siapapun termasuk anak-anak, lho. Kenali tanda-tanda epilepsi dan faktor risikonya.

Epilepsi adalah gangguan neurologis yang menyebabkan kejang berulang. Kondisi ini disebabkan aktivitas listrik abnormal di dalam otak. Faktanya, epilepsi bukan hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga pada anak-anak. World Health Organization (WHO) merilis sekitar 50 juta orang di seluruh dunia menderita epilepsi. WHO juga menyebutkan bahwa penyakit ini sebagai salah satu penyakit neurologis paling umum di dunia.

Dilansir dari Stanford Childern, epilepsi pada anak terjadi karena ketidakseimbangan neurotransmiter, dan disebabkan genetika, tumor otak, stroke, kerusakan otak akibat penyakit dan cedera saat lahir. Anak-anak yang demam atau infeksi, memiliki cedera kepala, lahir prematur juga memiliki risiko yang sangat besar terkena epilepsi. Oleh karena itu perlu kewaspadaan orangtua jika anak mulai menunjukan tanda dari penyakit kejang ini.

Gejala ini bisa terdeteksi dengan melihat beberapa tanda peringatan. Misalnya, anak-anak akan mulai menyentakkan lengan dan kaki, mengalami sesak napas dan jatuh tiba-tiba tanpa alasan yang jelas. Anak juga tidak merespon kebisingan atau kata-kata untuk periode singkat, tampak linglung, mata berkedip cepat dan bola mata tampak putih, serta selama kejang bibirnya akan berwarna biru.

Beberapa faktor yang berpotensi meningkatkan risiko terkena epilepsi antara lain:

Faktor genetik

Seseorang dengan riwayat keluarga epilepsi cenderung lebih besar risikonya untuk menderita penyakit ini. Epilepsi bisa diturunkan baik melalui aliran gen orangtua atau kerabat dekat yang lain. Peneliti juga menemukan bahwa epilepsi berhubungan dengan gen yang lebih sensitif dan merespon gangguan dengan kejang.

Trauma kepala

Penyakit epilepsi bisa muncul akibat kecelakaan atau cedera traumatik. Kecelakaan yang melibatkan benturan kepala pada akhirnya membuat fungsi otak menjadi terganggu. Adanya gangguan pada otak ini memicu timbulnya kejang epilepsi di kemudian hari.

Gangguan perkembangan

Epilepsi terkadang muncul pada anak yang mengalami gangguan perkembangan, seperti autisme dan neurofibromatosis. Neurofibromatosis adalah kelainan genetik saat pertumbuhan sel terganggu sehingga tumbuh tumor-tumor pada jaringan saraf.

Cedera prenatal

Cedera prenatal adalah kondisi yang mengakibatkan bayi mengalami cedera  sebelum kelahiran. Sebelum lahir ke dunia bayi sangat rentan mengalami kerusakan otak. Biasanya, kondisi ini disebabkan beberapa faktor seperti infeksi pada ibu, kurangnya nutrisi, atau kekurangan oksigen saat lahir. Kerusakan otak ini akhirnya menyebabkan anak terkena epilepsi saat lahir atau cerebral palsy. Berbeda dengan beberapa faktor di atas, faktor ini lebih banyak bisa dicegah dengan mengonsumsi makanan sehat dan tinggi asam folat selama kelahiran.

Penyakit menular

Penyakit menular seperti Meningitis, AIDS atau penyakit lain yang disebabkan oleh virus dapat menjadi pemicu epilepsi. Meski tidak dapat dipahami dengan baik penyebab pastinya yang jelas kondisi ini dapat menyebabkan pengidapnya mengalami kejang epilepsi.

Baca Juga : Sayuran yang mengandung asam folat tinggi

Share
0
Laras
Laras

Related posts

BAB bayi berwarna hijau

Penyebab BAB Bayi Berwarna Hijau | Foto: Freepik

January 24, 2024

BAB Bayi Berwarna Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya


Read more
Kesehatan mental anak

Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak | Foto: Freepik

January 23, 2024

Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Ortu Wajib Tahu!


Read more
Berat Badan Turun Drastis

Penyebab Berat Badan Turun Drastis | Foto: Envato

January 22, 2024

Berat Badan Turun Drastis padahal Tidak Diet? Ini Penyebabnya


Read more

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

  • Tanaman yang Hidup di Air0
    6 Tanaman Hias yang Hidup di Air dan Cocok untuk Kolam Ikan
    October 21, 2024
  • Investasi Reksadana Saham0
    Keuntungan Investasi Reksadana Saham untuk Jangka Panjang
    January 24, 2024
  • BAB bayi berwarna hijau0
    BAB Bayi Berwarna Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya
    January 24, 2024
  • Shio beruntung 20240
    6 Shio Paling Beruntung di Tahun Naga Kayu 2024
    January 24, 2024
  • Cara mencuci emas0
    Cara Mencuci Emas Perhiasan biar Kinclong Kembali
    January 24, 2024
  • Kesehatan mental anak0
    Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Ortu Wajib Tahu!
    January 23, 2024
  • Angka keberuntungan 20240
    Daftar Angka Keberuntungan Shio di Tahun Naga Kayu 2024
    January 23, 2024
  • Axolotl hewan peliharaan unik0
    Hewan Peliharaan Unik dan Lucu, Mudah Dirawat!
    January 23, 2024
  • Berat Badan Turun Drastis0
    Berat Badan Turun Drastis padahal Tidak Diet? Ini Penyebabnya
    January 22, 2024
  • Anak suka menolong0
    Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini
    January 19, 2024

Sekilas

Berkeluarga merupakan media informasi keluarga Indonesia. Kami meyuguhkan semua sisi kehidupan dalam keluarga.

Hubungi Kami

Gedung Kompas Gramedia
Palmerah Barat Lt.6
Jakarta

Follow Us

© 2020 Grid Story Factory | Kompas Gramedia
    Grid