Seiring dengan merebaknya virus corona, wacana lockdown banyak digulirkan, baik dari masyarakat hingga tokoh-tokoh politik. Namun agaknya pemerintah sedang mempertimbangkan matang-matang keputusan ini. Sebenarnya dampak apa yang terjadi jika pemerintah memutuskan untuk lockdown?
Virus Corona atau Covid-19 masih menjadi momok bagi sebagian masyarakat di seluruh Indonesia. Bahkan wabah ini terus bergulir hingga jumlah kasus corona sudah mencapai 172 kasus di Indonesia. Sejak Presiden Jokowi mengumumkan ada warga negara Indonesia yang sudah terkena corona, kepanikan publik mulai terjadi. Untuk mengatasi penyebaran Covid-19 beberapa negara, bahkan telah menerapkan kebijakan lockdown untuk mencegah penyebaran virus. Namun seperti dua sisi mata pisau, lockdown bisa memiliki dampak yang buruk bagi perekonomian jika tidak dilakukan dengan hati-hati. Berikut ini dampak lockdown bagi perekonomian Indonesia.
Masyarakat kehilangan penghasilan
Jika keputusan lockdown tidak diputuskan secara matang bisa dipastikan perekonomian Indonesia seperti dimatikan. Banyak masyarakat khususnya yang bekerja pada sektor informal akan kehilangan penghasilan. Sektor produksi akan terganggu karena berkurangnya supply. Langkah yang harus dilakukan pemerintah jika pada akhirnya dilakukan lockdown adalah memberikan jalan keluar penghasilan bagi pekerja sektor informal.
Kebutuhan pangan terganggu
Menurut Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), apabila lockdown dilakukan (bahkan jika di Jakarta saja), sudah dipastikan ketersediaan pangan terganggu. Hal ini terjadi karena sebagian besar kebutuhan pokok disumbang dari luar daerah Jakarta. Arus distribusi barang juga akan berantakan karena lockdown. Kelangkaan bahan pokok khususnya jelang Ramadan akan membawa kenaikan harga yang meningkat.
Panic buying terjadi di mana-mana
Selain itu munculnya risiko panic buying sebagai efek mutlak dari lockdown yang belum bisa diantisipasi. Ketika lockdown diumumkan, masyarakat yang panik akan menyerbu pusat perbelanjaan. Bukan hanya makanan dan minuman namun juga obat-obatan pasti akan ludes. Sebenarnya kondisi panic buying sudah bisa disaksikan saat Presiden Jokowi mengumumkan adanya 2 pasien positif corona.
Pertumbuhan ekonomi akan anjlok
Jika hanya Jakarta saja yang di lockdown, aktivitas semua perusahaan yang memiliki kantor pusat di Jakarta sudah pasti terganggu. UMKM terkena imbas yang paling parah. Kemungkinan driver ojek online tidak bisa bekerja hingga terjadinya gelombang PHK besar-besaran. Carut-marut ini akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang anjlok secara signifikan.
Artikel Lainnya: Cara Cerdas Bantu Pemerintah Mencegah Inflasi Akibat Corona