Mungkin awalnya anak cadel terlihat lucu dan menggemaskan. Namun, jangan dibiarkan ya, agar tidak terlambat dan terbawa hingga mereka besar nanti.
Mungkin Mama Papa pernah berpikir mengapa sang anak masih cadel padahal sudah memasuki usia sekolah. Awalnya anak cadel memang terlihat menggemaskan, namun seiring bertambahnya usianya Mama Papa harus mulai mengkhawatirkan hal ini.
Cadel biasanya terjadi pada anak-anak usia balita, yaitu saat mereka berlatih melafalkan huruf. Kemudian, ada kalanya anak kesulitan melafalkan beberapa huruf, seperti R, S, Z, atau L. Lantas, apakah ini adalah hal yang normal?
Sebagian orang mengira penyebab cadel karena ukuran lidah yang pendek. Ini adalah hal yang salah, ya. Cadel terjadi karena adanya perbedaan pada bagian frenulum linguae. Mama Papa dapat melihat frenulum linguage saat menggerakkan lidah ke atas. Perbedaan panjang pendeknya frenulum linguae membuat lidah mengalami kesulitan bergetar. Sehingga, pada akhirnya terjadilah kesulitan pelafalan satu jenis huruf tertentu.
Terjadinya cadel juga disebabkan karena belum sempurnanya otot lidah pada anak balita, sehingga kesulitan untuk melafalkan beberapa huruf tertentu. Sistem dan fungsi lidah kita ini dipengaruhi oleh kekuatannya dan fungsi koordinasi. Nah, apabila kekuatan dan fungsi koordinasi lidah terganggu atau bermasalah, maka mengakibatkan cadel.
Memang masih dapat dikatakan wajar karena belum sempurnanya lidah anak. Namun, ada kalanya cadel ini dimasukkan kategori gangguan bicara jika terjadi saat anak memasuki usia lima tahun ke atas. Lalu, apa saja penyebab cadel pada anak berusia di atas lima tahun?
Baca Juga: Mengenal Golden Age pada Tumbuh Kembang Anak
Faktor Fisiologis
Untuk faktor fisiologis terbagi beberapa hal, termasuk dari sisi mulut. Cadel terdapat beberapa jenis dan berbeda-beda penyebabnya. Ada empat penyebab cadel pada anak usia di atas lima tahun, pertama adalah cadel interdental yang diakibatkan oleh lidah yang lebih menonjol di antara dua gigi depan sang anak. Lalu ada cadel dental yang terjadi karena posisi lidah yang menyentuh gigi depan anak.
Selanjutnya adalah cadel lateral yang terjadi karena udara yang masuk. Jika seharusnya udara masuk ke dalam rongga mulut, namun dalam masalah ini justru diarahkan ke lidah bagian bawah saat berbicara. Kemudian yang terakhir adalah cadel palatal. Jenis yang satu ini terjadi karena posisi lidah yang menyentuh langit-langit mulut saat berbicara. Kemudian dari situlah setiap pelafalan yang dikeluarkan sang anak menjadi berbeda.
Faktor Lingkungan
Ternyata, faktor lingkungan juga memberikan pengaruh yang cukup besar bagi anak. Bahkan, salah satu faktor lingkungan terjadi dari sisi orangtua. Misalnya saja tidak memberikan contoh berbicara yang baik dan benar, seperti menggunakan bahasa yang cadel. Kebiasaan lingkungan sekitar yang mengajaknya berbicara dengan bahasa cadel akan membuatnya merasa bahwa itu adalah cara bicara yang benar.
Oleh karena itu, sebagai orangtua Mama Papa disarankan untuk melafalkan setiap kata dengan benar. Tidak perlu berbicara layaknya anak kecil, ya. Kebiasaan yang mungkin terdengar sepele ini ternyata berpengaruh di masa depannya, lho.
Cara Mengatasi Anak Cadel
Cara untuk mengatasi hal ini, Mama Papa dapat mengajaknya untuk berlatih berbicara di depan cermin. Agar lebih menyenangkan, Mama Papa dapat mengajaknya latihan otot lidah. Caranya juga sangat mudah, yaitu dengan mengajaknya mendorong lidah keluar. Setelah itu gerakkan lidah berputar di dalam mulut.
Apabila anak mulai bosan, Mama Papa dapat mengajaknya melakukan permainan yang dapat melatih kekuatan motorik mulutnya. Misalnya saja meniup terompet atau meniup gelembung sabun. Kemudian, apabila anak mulai bisa melafalkan kata dengan benar, tidak ada salahnya untuk memujinya, lho. Namun, kalau masih ada kesalahan jangan dimarahi, karena itu adalah hal yang wajar.