Hutang Konsumtif vs Hutang Produktif, Mana yang Lebih Baik?Hutang Konsumtif vs Hutang Produktif, Mana yang Lebih Baik?Hutang Konsumtif vs Hutang Produktif, Mana yang Lebih Baik?Hutang Konsumtif vs Hutang Produktif, Mana yang Lebih Baik?
  • HOME
  • KESEHATAN
  • HUNIAN
  • ENTERTAINMENT
  • KEUANGAN
  • PSIKOLOGI
✕

Hutang Konsumtif vs Hutang Produktif, Mana yang Lebih Baik?

March 27, 2020
Hutang produktif vs Hutang konsumtif

Sumber: Freepik.com/katemangostar

Kamu sudah melunasi hutangmu di bulan ini, belum? Jangan sampai terlambat, ya. Lalu cek juga, hutangmu selama ini masuk kategori hutang konsumtif atau hutang produktif, nih? Memang apa bedanya? Yuk, cek penjelasan berikut ini.

Kata hutang memang sudah akrab didengar, bukan? Mungkin juga dapat dikatakan hutang merupakan salah satu beban keuangan yang kerap menghantui kita. Ada dua jenis hutang dalam keuangan atau urusan finansial kita, yaitu hutang konsumtif dan hutang produktif.

Sebenarnya, memang tidak salah untuk berhutang. Namun, hutang yang kamu lakukan selama ini termasuk hutang konsumtif atau hutang produktif, sih? Berikut adalah penjelasannya

Hutang Konsumtif

Sesuai dengan namanya, kamu termasuk hutang konsumtif jika seluruh pinjamanmu digunakan hanya untuk kebutuhan konsumsi yang tidak memberikan dampak positif. Biasanya orang-orang melakukan hutang konsumtif untuk membeli atau memenuhi keinginannya. Bahkan, keinginan-keinginan tersebut bukanlah hal yang mendesak, alias tidak terlalu penting. Dengan kata lain membeli sesuatu karena keinginan atau mengejar gengsi.

Pada dasarnya, kamu akan termasuk dalam berhutang konsumtif apabila nilai dari suatu barang itu akan turun dalam beberapa waktu. Dalam artian, apabila barang-barang tersebut dijual, angkanya dapat turun drastis dibandingkan harga beli. Namun, ini tidak termasuk semua barang juga, ya. Ada beberapa pengecualian di sini.

Pertama, barang yang kamu beli akan termasuk hutang konsumtif apabila memang tidak bermanfaat atau hanya untuk memenuhi keinginanmu (wants). Misalnya, membeli gadget terbaru seharga Rp20 juta secara kredit. Memang tidak ada salahnya membeli, namun kembali lagi pada sisi pemanfaatannya. Apakah memang kamu gunakan? Atau mungkin hanya untuk mengejar gengsi?

Kalau kamu membeli gadget tersebut karena fasilitas dan tuntutan kebutuhan harianmu, maka tidak ada salahnya. Hal ini mengingat kamu akan menggunakannya secara rutin dan memang kamu butuhkan. Bahkan, mungkin saja kamu menghasilkan uang dan tuntutan pekerjaan melalui gadget yang kamu miliki. Sebaliknya, jika hanya termakan gengsi, tentunya ini adalah hutang konsumtif.

Bayangkan saja, kamu membeli gadget dengan harga Rp20 juta. Kemudian, sekitar setahun mendatang harga gadget-mu kemungkinan turun drastis saat menjualnya. Baik karena memang sudah ada yang lebih bagus atau mungkin karena kelalaianmu.

Baca Juga: Sudahkah Mama Papa Merdeka Finansial?

Hutang Produktif

Berkebalikan dengan hutang konsumtif, hutang produktif dapat dikatakan sebagai hutang yang digunakan untuk mendapatkan manfaat keuangan ke depannya. Dalam kata lain, hutang produktif juga dapat termasuk untuk memenuhi kebutuhan (needs). Biasanya hutang produktif cenderung lebih terencana dan dapat dikembalikan sesuai yang ditetapkan.

Misalnya, berhutang untuk mengembangkan bisnis atau hal yang dapat mengembalikan jumlah uang yang dikeluarkan. Dengan kata lain, hutang produktif ini dapat menambah penghasilanmu juga. Contohnya, membeli sebuah kos-kosan 10 kamar dengan cicilan Rp10 juta perbulannya atau Rp120 juta pertahun.

Setiap kamar tersebut kamu beri harga sebesar Rp2 juta Rupiah perbulannya. Anggapannya, jika kamar penuh, kamu akan mendapatkan Rp20 juta perbulan atau Rp240 juta pertaunnya. Total pemasukan dikurangi dengan pengeluaran listrik dan air dalam sebulan sebesar Rp5 juta. Dari situ artinya kamu akan mendapatkan pemasukan bersih sekitar Rp15 juta.

Hasil yang didapatkan dari angka ini, kamu masih dapat membayar cicilan perbulan sebesar Rp10 juta dan masih sisa untuk pemasukanmu sebesar Rp5 juta. Cukup menguntungkan, bukan? Hasil ini akan menjadi lebih banyak nantinya saat kamu sudah melunasi hutang-hutangmu dalam cicilan bangunan tersebut.

Manakah yang Lebih Baik?

Lantas, mana yang lebih baik antara hutang konsumtif atau hutang produktif? Sebenarnya kembali ke kebutuhan masing-masing individu. Bahkan, ada kalanya yang awalnya hutang produktif dapat berubah menjadi hutang konsumtif, dan sebaliknya, lho.

Saat kamu melihat tujuanmu, kamu akan mengetahui apakah hutang yang akan kamu ajukan baik atau tidak. Ambil saja contoh membeli kebutuhan bulanan dengan kartu kredit. Di sini posisinya memang digunakan untuk konsumsi. Ini akan menjadi hal yang produktif apabila kamu membeli keperluan bulanan rumah tangga yang telah habis. Terlebih lagi semua kebutuhan ini adalah hal pokok dan memang kebutuhan wajib untuk satu keluarga.

Berhutang itu tidak salah. Hal terpenting yang harus kamu ingat adalah dapat memperkirakan kemampuan memenuhi pembayaran yang telah ditentukan. Oleh karena itu, sebelum berhutang konsumtif atau hutang produktif, pikirkan kembali apa tujuanmu dan kewajiban yang harus dipenuhi. Tentunya harus mulai merencanakan dengan matang tentang apa yang harus dipersiapkan dan dilakukan saat memilih untuk berhutang.

Share
1
Nadia
Nadia

Related posts

Investasi Reksadana Saham

Keuntungan Investasi Reksadana Saham | Foto: Envato

January 24, 2024

Keuntungan Investasi Reksadana Saham untuk Jangka Panjang


Read more
Mengatur Uang Makan

Cara Mengatur Uang Makan Keluarga

January 18, 2024

Begini Cara Mengatur Uang Makan Keluarga agar Hemat


Read more
Belanja Bulanan Mingguan

Belanja Bulanan vs Belanja Mingguan | Foto: Shutterstock

January 17, 2024

Belanja Bulanan vs Belanja Mingguan, Mana Lebih Hemat?


Read more

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

  • Tanaman yang Hidup di Air0
    6 Tanaman Hias yang Hidup di Air dan Cocok untuk Kolam Ikan
    October 21, 2024
  • Investasi Reksadana Saham0
    Keuntungan Investasi Reksadana Saham untuk Jangka Panjang
    January 24, 2024
  • BAB bayi berwarna hijau0
    BAB Bayi Berwarna Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya
    January 24, 2024
  • Shio beruntung 20240
    6 Shio Paling Beruntung di Tahun Naga Kayu 2024
    January 24, 2024
  • Cara mencuci emas0
    Cara Mencuci Emas Perhiasan biar Kinclong Kembali
    January 24, 2024
  • Kesehatan mental anak0
    Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Ortu Wajib Tahu!
    January 23, 2024
  • Angka keberuntungan 20240
    Daftar Angka Keberuntungan Shio di Tahun Naga Kayu 2024
    January 23, 2024
  • Axolotl hewan peliharaan unik0
    Hewan Peliharaan Unik dan Lucu, Mudah Dirawat!
    January 23, 2024
  • Berat Badan Turun Drastis0
    Berat Badan Turun Drastis padahal Tidak Diet? Ini Penyebabnya
    January 22, 2024
  • Anak suka menolong0
    Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini
    January 19, 2024

Sekilas

Berkeluarga merupakan media informasi keluarga Indonesia. Kami meyuguhkan semua sisi kehidupan dalam keluarga.

Hubungi Kami

Gedung Kompas Gramedia
Palmerah Barat Lt.6
Jakarta

Follow Us

© 2020 Grid Story Factory | Kompas Gramedia
    Grid