Terlalu Menuntut Anak Dapat Menyebabkan Sindrom ImposterTerlalu Menuntut Anak Dapat Menyebabkan Sindrom ImposterTerlalu Menuntut Anak Dapat Menyebabkan Sindrom ImposterTerlalu Menuntut Anak Dapat Menyebabkan Sindrom Imposter
  • HOME
  • KESEHATAN
  • HUNIAN
  • ENTERTAINMENT
  • KEUANGAN
  • PSIKOLOGI
✕

Terlalu Menuntut Anak Dapat Menyebabkan Sindrom Imposter

May 13, 2020
sindrom imposter

Sumber: shutterstock

Mama Papa, menuntut anak secara berlebihan bisa memberikan efek yang buruk pada pertumbuhannya. Hal ini bisa berujung pada imposter syndrom. Apa sih sindrom imposter itu?

Imposter syndrom atau sindrom penipu merupakan gangguan psikologis di mana seseorang merasa tidak pantas meraih kesuksesan yang telah dicapainya. Orang dengan sindrom ini justru merasa was-was. Seolah suatu hari orang-orang akan mengetahui kondisi bahwa ia hanyalah seorang penipu yang tidak berhak mengakui segala prestasi atau pencapaiannya. Semakin ia berprestasi ia akan semakin merasa tidak puas dan mengalami kecemasan.

Fenomena imposter syndrome pertama kali diperkenalkan pada tahun 1970-an oleh psikolog Pauline Clance dan Suzzanne Imes. Fenomena ini biasanya ditemukan pada beberapa orang ambisius, terutama perempuan yang cenderung tidak memercayai kemampuan mereka sendiri. Sederhananya gangguan ini adalah bentuk keraguan pada kemampuan diri sendiri.

Penyebab sindrom imposter

Perlu diketahui bahwa sindrom imposter umumnya ditemukan pada anak yang lahir dalam keluarga yang selalu menuntut prestasi. Misalnya seorang anak yang selalu dituntut untuk memperoleh nilai sempurna dan rangking dalam sekolah. Selain itu, membandingkan prestasi anak dengan saudaranya bisa menjadi salah satu penyebab seseorang terkena gangguan ini.

Seseorang yang terkena gangguan imposter ditandai dengan gejala gampang cemas berlebihan, tidak percaya diri, frustasi ketika gagal memenuhi standar yang diciptakan sendiri dan cenderung perfeksionis. Jika dibiarkan berlarut seseorang yang memiliki gangguan imposter akan berujung pada depresi dan kecemasan berlebih sehingga bisa menyebabkan menurunnya fungsi otak.

Cara menghadapi sindrom imposter

Mama Papa, mempelajari ilmu parenting berati belajar seumur hidup. Menghindarkan anak dari sindrom imposter perlu dilakukan sejak dini dengan membentenginya dengan berbagai landasan hidup. Apalagi jika kita sendiri merupakan salah satu penderita gangguan imposter maka metode di bawah ini dapat dijalankan. Untuk itu, lakukan cara di bawah ini:

Tekankan bahwa tidak ada yang sepurna di dunia ini

Mendasari kematangan psikis seorang anak sangat penting untuk masa depannya. Salah satu alasannya adalah untuk menghindarkannya dari sindrom imposter. Tekankan pada anak-anak bahwa jangan pernah terpaku pada hasil atau kesempurnaan yang ia tetapkan bagi dirinya sendiri. Apresiasi setiap proses yang ia selesaikan baik kecil maupun besar sehingga ia tidak terus terpacu pada hasil.

Jangan bandingkan & menuntut anak

Mama Papa, setiap anak memiliki kehebatan tersendiri. Tidak unggul dalam pelajaran akademik bukan berarti ia lemah dalam segala hal. Membandingkan anak dengan orang lain apalagi saudara kandungnya hanya akan membuat mentalnya down bahkan tumbuh dengan berpacu pada hasil. Untuk itu, hargai setiap pencapaian anak dalam hal apapun dan berilah dukungan saat ia menjalankan mimpinya. Jangan menuntut anak dalam bidang-bidang yang tidak dikuasainya karena hal ini hanya membut depresi makin parah.

Baca Juga: Mama, Ini Tips Mengatasi Sibling Rivalry pada Anak

Selalu ajak ia bercerita

Berbagi cerita akan membuat beban sedikit demi sedikit berkurang. Biasakan untuk mengajak anak berbincang tentang kegiatannya setiap hari agar ia lebih merasa diperhatikan. Dengan curhat anak juga bisa mendapatkan jawaban atas permasalahannya. Jika si kecil sudah memiliki gejala imposter syndrom yang parah Anda bisa mengajaknya untuk konsultasi ke psikolog.

Share
0
Laras
Laras

Related posts

Anak suka menolong

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong | Foto: Freepik

January 19, 2024

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini


Read more
Dampak perselingkuhan

Dampak Perselingkuhan Bagi Anak | Foto: Freepik

January 17, 2024

7 Dampak Perselingkuhan Orangtua bagi Anak, Risiko Depresi


Read more
Kecocokan dengan pasangan

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan | Foto: Freepik

January 12, 2024

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan, Langsung Dicoba Yuk!


Read more

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

  • Tanaman yang Hidup di Air0
    6 Tanaman Hias yang Hidup di Air dan Cocok untuk Kolam Ikan
    October 21, 2024
  • Investasi Reksadana Saham0
    Keuntungan Investasi Reksadana Saham untuk Jangka Panjang
    January 24, 2024
  • BAB bayi berwarna hijau0
    BAB Bayi Berwarna Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya
    January 24, 2024
  • Shio beruntung 20240
    6 Shio Paling Beruntung di Tahun Naga Kayu 2024
    January 24, 2024
  • Cara mencuci emas0
    Cara Mencuci Emas Perhiasan biar Kinclong Kembali
    January 24, 2024
  • Kesehatan mental anak0
    Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Ortu Wajib Tahu!
    January 23, 2024
  • Angka keberuntungan 20240
    Daftar Angka Keberuntungan Shio di Tahun Naga Kayu 2024
    January 23, 2024
  • Axolotl hewan peliharaan unik0
    Hewan Peliharaan Unik dan Lucu, Mudah Dirawat!
    January 23, 2024
  • Berat Badan Turun Drastis0
    Berat Badan Turun Drastis padahal Tidak Diet? Ini Penyebabnya
    January 22, 2024
  • Anak suka menolong0
    Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini
    January 19, 2024

Sekilas

Berkeluarga merupakan media informasi keluarga Indonesia. Kami meyuguhkan semua sisi kehidupan dalam keluarga.

Hubungi Kami

Gedung Kompas Gramedia
Palmerah Barat Lt.6
Jakarta

Follow Us

© 2020 Grid Story Factory | Kompas Gramedia
    Grid