Mama Papa ingin merapkan pola asuh yang lebih membebaskan anak tapi takut kelewatan? Coba simak dulu artikel di bawah ini agar tidak salah langkah, ya.
Mungkin Mama Papa selama ini masih bingung memilih pola asuh anak yang tepat. Sebenanya, semua pola asuh itu tidak ada yang salah, ya. Perlu diingat nih, karena masih ada beberapa orangtua yang judge pola asuhnya terbaik dibandingkan yang lain. Nah, kali ini kita bakal bahas tentang pola asuh permisif.
Simplenya, pola asuh permisif tidak menuntut terlalu banyak pada anak dan hubungan Mama Papa dan buah hati lebih seperti teman. Mama Papa cenderung santai dan tidak memaksa atau menuntut anak dalam segala hal. Di sini, Mama Papa juga memberikan kebebasan pada anak untuk lebih berekspresi dan mendukung setiap bakat dan kepribadiannya.
Sayang, dengan menerapkan pola asuh ini ada kemungkinan terjadinya hal-hal yang kurang menyenangkan pada perkembangan anak nantinya. Ada kemungkinan anak mudah memberontak apabila keinginannya tidak dipenuhi. Kemudian, anak jadi sedikit sulit diatur. Terlebih lagi jika mereka di luar rumah.
Bahkan, yang lebih parah adalah ada kemungkinan anak bersifat egois dan kurang bertanggung jawab saat besar nanti. Namun, apakah memang seburuk itu dan nggak ada manfaatnya? Ada kok, manfaat dari pola asuh permisif justru cukup banyak untuk masa depannya nanti.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Pola Asuh Otoriter pada Anak
Manfaat Pola Asuh Permisif
Setelah membaca penjelasan di atas, wajar jika Mama Papa merasa panik dan tidak siap dengan pola asuh yang satu ini. Namun, meskipun dikenal bebas, pola asuh permisif memiliki banyak manfaat yang baik bagi anak.
Misalnya saja, hubungan Mama Papa dan buah hati akan lebih akrab dan lancar dibandingkan dengan pola asuh lainnya. Mengapa? Karena pola asuh ini lebih mengutamakan hubungan antara orangtua dan anak yang seakan adalah teman. Dengan begitu, anak menjadi nyaman dan lebih terbuka kepada Mama Papa.
Selanjutnya adalah lebih jarang terjadinya konflik. Berkaitan dengan manfaat sebelumnya, hubungan Mama Papa dan buah hati cukup harmonis dan kompak. Anak merasa nyaman dan terbuka, Mama Papa menjadi lebih paham tentang perasaan anak. Hal ini kemudian turut menurunkan risiko terjadinya miss komunikasi.
Manfaat pola asuh permisif lainnya adalah anak menjadi jauh lebih bahagia. Hal ini dikarenakan, Mama Papa memprioritaskan anak dari segala macam hal. Atau dengan kata lain, kebahagiaan anak adalah yang utama.
Terakhir adalah anak menjadi lebih kreatif. Mungkin terdengar lucu, namun karena “kebebasan” yang diberikan orangtua justru berdampak baik bagi tumbuh kembang anak. Mereka menjadi lebih bebas untuk mengeksplorasi hal-hal baru. Namun, Mama Papa harus ingat untuk tetap mengawasinya dan memberikan pemahaman agar tidak merugikannya, ya.