Menyenangkan, bukan, jika kita bisa mengonsumsi tanaman dari hasil budidaya sendiri? Sayangnya sebagian dari kita tinggal di perkotaan dengan lahan terbatas. Jangan risau, berikut 4 metode tanam lahan sempit yang bisa kamu coba di rumah.
Adanya lahan hijau di rumah tentunya tidak hanya membawa kesejukan namun juga dapat menghindarkan kita dari stres. Sayangnya, keterbatasan lahan seringkali menjadi penghalang bagi masyarakat khususnya di perkotaaan untuk melakukan budidaya tanaman di rumah. Tenang, sekarang ada beberapa metode tanam di lahan sempit yang bisa kita coba di rumah:
Tabulampot
Metode budidaya tanaman dengan tabulampot (tanaman buah dalam pot) ini tentu sudah tidak asing lagi. Pasalnya menanam buah di dalam pot saat ini sudah semakin mudah dan bervariasi bibitnya. Untuk menanam tabulampot kita memerlukan media tanam berupa campuran tanah, kompos dan sekam dengan komposisi 1:1:1.
Wadah penanaman tabuampot bisa menggunakan tanah liat, logam (drum), plastik, semen maupun kayu. Namun alangkah lebih baik jika menggunakan pot yang berbahan dasar tanah liat dan kayu. Karena kedua bahan ini memiliki pori-pori yang baik sehingga kelembapan dan temperatur media tanam lebih stabil.
Pemupukan tanaman buah dalam pot bisa dilakukan setelah satu bulan pasca tanam dam selanjutnya 3-4 bulan sekali. Sedangkan penyiramannya kondisional tergantung jenis tanaman. Untuk mengetahui jenis buah yang mudah ditanam dengan metode tabulampot, kamu bisa membacanya di sini.
Hidroponik
Sesuai dengan namanya, hidroponik merupakan metode bercocok tanam tanpa tnah melainkan menggunakan air sebagai media tanam. Untuk menggantikan nutrisi dari tanah, air yang digunakan untuk budidaya tanaman diberi unsur hara yang berisi unsur-unsur penting kebutuhan tanaman.
Jika kamu tertarik untuk membudidayakan tanaman dengan cara hidroponik wadah penenamannya tidaklah sulit, kok, cukup dengan menyiapkan botol bekas yang sudah dilubangi bagian lehernya.
Tanaman yang diproduksi dan dikembangkan dengan metode ini biasanya memiliki kualitas lebih baik jika dibandingkan dengan tanaman yang dikembangkan di tanah. Untuk penanaman hidroponik di rumah, kamu bisa memulai dari jenis tanaman holtikultura yang meliputi tanaman sayur, buah dan obat-obatan.
Baca lebih lanjut: Cara Membuat Tanaman Hidroponik di Rumah
Vertikultur
Metode tanam lahan sempit berikut ini sangat cocok untuk membudidayakan jenis sayuran, seperti sayi, kangkung, seledri, pakcoi hingga tomat. Vertikultur memiliki banyak model mulai dari veltikultur gantung, tempel, tegah hingga rak. Wadah tanam yang digunakan bisa menggunakan paralon PVC tau botol air mineral 1,5 bekas.
Untuk lahan yang sangat sempit kamu bisa meletakan tanaman vertikulturmu di tembok teras rumah. Asalkan ada sinar matahari yang cukup tanaman veltikultur akan tumbuh dengan maksimal.
Baca lebih lanjut: Cara Menyulap Teras Mini Menjadi Taman Vertikultur
Aeroponik
Aeroponik merupakan cara bercocok tanam yang memanfaatkan udara sebagai media tanam utama dengan akar yang hanya menggantung di udara tanpa menggunakan tanah seperti kebanyakan teknik lainnya. Pada dasarnya metode ini merupakan salah satu tipe dari metode hidroponik, karena juga memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam. Bedanya, aeroponik tidak meencelupkan tanaman pada air terus menerus.
Paling umum dilakukan di Indonesia, penanaman aeroponik menggunakan media tanam styrofoam. Akar-akar tanaman dibiarkan menggantung dan nutrisinya diberikan dengan cara disemprotkan langsung pada akarnya tersebut. Maka ada jam-jam khusus penyemprotan sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Keuntungan dari teknik ini yakni; mampu menghasilkan tanaman dengan kualitas lebih baik dan lebih cepat panen. Sayangnya, biaya menanam secara aeroponik terbilang cukup tinggi dan memerlukan lebih banyak tenaga.
Baca Juga: Isi Kegiatan #Dirumahaja dengan Tanam Sayuran Pot, Yuk!