Sering merasa ketakutan saat memikirkan masa depan atau kegagalan-kegagalan yang belum terjadi? Bisa jadi karena kamu overthinking. Atasi masalah overthinking kamu dengan berbagai cara berikut.
Menurut penelitian University of Michigan, overthinking merupakan salah satu masalah yang banyak dihadapi oleh banyak orang, khususnya anak muda usia 25-35 tahun. Biasanya overthinking ditandai dengan memikirkan sesuatu terlalu berlebihan dan secara terus menerus.
Jika dibiarkan hal ini bisa mengakibatkan stres hingga depresi. Ada berbagai masalah yang difikirkan pada overthinker mulai dari ketakutan dipecat, ketakutan bercerai, membayangkan hidup anak-anak jika terkena PHK dan lain-lain. Masalah-masalah tersebut tentu tidak seluruhnya terjadi, umumnya seorang overthinker hanya terlalu memikirkan hal-hal yang “mungkin” terjadi atau kenangan-kenangan buruk yang hadir dari kesalahan di masa lalu.
Bayangan kegagalan merupakan salah satu pemicu masalah yang paling sering ditakuti oleh para overthinker ini. Jika kamu salah satu penderita overthinking, segera atasi masalah ini dengan cara berikut:
Mengalihkan perhatian
Jika overthinking mulai datang, buatlah diri kamu sibuk dengan kegiatan yang lebih bermanfaat, seperti melakukan hobi, berolahraga atau menghubungi teman untuk mengobrol. Dengan melakukan kegiatan ini akan memunculkan perasaan bahagia.
Selain itu, kamu juga tidak membuang energi dengan percuma ketika melakukan distraksi-distraksi tersebut. Misalnya selepas berolahraga badan akan lelah dan sudah tidak memiliki lagi energi untuk overthinking, begitu juga saat menghabiskan waktu untuk membaca atau sekedar bererita dengan teman.
Fokus pada pemecahan masalah
Umumnya overthinking muncul ketika kita menghadapi masalah dalam hidup. Namun kamu harus menyadari bahwa dengan hanya memikirkannya berlarut-larut masalah tersebut tidak akan selesai. Nah, akan lebih baik jika fokus pada penyelesaian masalah agar mendapatkan solusi. Jangan terus menyesali mengapa masalah bisa menimpa kita. Karena hal ini hanya akan membuat stres berkepanjangan.
Berlatih Mindfulness
Institut Nasional untuk Kesehatan dan Perawatan Excellence di Inggris merekomendasikan mindfulness sebagai salah satu cara pencegah depresi sejak tahun 2004. Mindfulness mengharuskan kita sepenuhnya sadar dan fokus pada keberadaan kita saat ini dan di sini. Namun cara yang satu ini membutuhkan latihan. Cara untuk melakukan mindfulness adalah sebagai berikut:
- Hindari akses pada pekerjaan di luar jam kerja dan fokus pada aktivitas lain yang bisa dilakukan.
- Jika sedang makan, nikmati makanan dengan penuh perhatian dan jangan melakukan hal lain ketika makan.
- Jalan-jalan di lingkungan sekitar sambil memerhatikan sekeliling, jika perlu catat apa saja yang kamu temui di jalan, mulai dari apa yang dilihat, dengar dan hirup.
Baca Juga: Sembuhkan Luka Batinmu dengan 7 Metode Self Healing ini
Tuliskan pikiran-pikiranmu
Menulis bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi overthinking. Jika perasaan overthinking terus datang cobalah untuk menuliskan hal-hal yang berseliweran di kepala kamu pada secarik kertas. Hal ini akan membantu meringankan beban pikiran. Dengan menulis ide-ide penyelesaian masalah juga bisa saja muncul. Minimal menulis membuat kita lebih tenang dan memungkinkan untuk menemukan solusi terbaik.
Jadwalkan waktu refleksi
Dalam menjalani hidup ini kita tetap memerlukan waktu-waktu untuk refleksi atau memikirkan masalah-masalah kehidupan. Luangkan waktu 20-30 menit sehari untuk melakukan refleksi dan intropeksi diri. Hanya pada tahap ini kamu boleh memikirkan kesalahan yang dilakukan dan fokus pada bagaimana memperbaikinya.
Pada momen ini kamu juga bisa memikirkan tantangan-tantangan ke depannya dan menyusun strategi. Jika waktu refleksi ini telah habis lakukan kembali aktifitas Anda dan kembali produktif.
Baca Juga: 5 Cara Mengapresiasi Diri Sendiri