Resesi ekonomi yang dialami beberapa negara akhir-akhir ini, juga mungkin terjadi di Indonesia. Nah, dalam rangka menghadapi resesi kita perlu mempersiapkan hal-hal berikut.
Akhir-akhir ini media banyak yang memberitakan mengenai ‘resesi’. Apa itu resesi? Bagaiman cara kita menghadapi resesi itu sendiri? Bagi Anda yang belum tahu, resesi merupakan kondisi di mana perekonomian sebuah negara mengalami penurunan selama dua kuartal berturut-turut atau terjadi selama satu tahun.
Resesi 2020 ini terjadi karena efek pandemi COVID-19 di berbagai negara. Menurut para pakar ekonomi, Indonesia juga berpotensi terkena resesi ekonomi pada tahun ini. Untuk menghadapi resesi ekonomi, sebagai masyarakat kita bisa melakukan hal-hal ini.
Perkuat dana darurat
Dana darurat sangat penting untuk menghadapi resesi. Ketika situasi ekonomi sedang sulit, kemungkinan perusahaan akan melakukan pemotongan jumlah karyawan di kantor. Begitu pula dengan kita yang menjalankan bisnis sendiri, adanya penurunan pendapatan sangat mungkin terjadi.
Untuk mengantisipasi hal-hal buruk tersebut kita wajib menyiapkan dana darurat. Karena di saat kondisi genting, dana darurat bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Idealnya, dana darurat harus mencukupi kebutuhan 3-6 bulan. Jika jumlah tersebut terdengar begitu besar dan membebani, Anda bisa merancangnya dari sekarang dengan pelan namun konsisten
Baca Juga: 5 Tips Mempersiapkan Dana Darurat Untuk Keluarga
Periksa lagi investasi
Saat terjadi resesi, sektor investasi juga terkena imbasnya. Sebaiknya sebelum terjadi resesi Anda meninjau kembali seluruh investasi yang dimiliki agar tidak berujung pada kerugian.
Tinjau dengan detail seperti risiko, pajak, biaya pengeluaran, dan lain sebagainya. Buatlah skenario-skenario terburuk yang mungkin terjadi dan cara untuk mengatasinya.
Jika Anda sulit untuk melakukan analisa, segeralah konsultasi dengan profesional untuk memperhitungkan semua aspeknya.
Baca Juga: Investasi Terbaik untuk Masa Depan Keluarga
Lunasi terlebih dahulu utang yang berbunga tinggi
Bagi Anda yang masih memiliki tunggakan utang atau cicilan sebaiknya segera dilunasi. Pada situasi seperti ini sebaiknya Anda melunasi utang secara perlahan dengan menggunakan cara debt ladder, atau membayar hutang berdasarkan suku bunga yang terbesar dahulu.
Selain itu, sebaiknya Anda juga berhenti menggunakan kartu kredit hingga limitnya habis agar keuangan tetap stabil. Jika terjadi resesi maka bunga hutang nominalnya akan lebih besar dan membengkak.
Jika tidak segera dibayarkan, atau kita hanya mampu membayar nilai minimum dari tagihan kartu kredit, sudah bisa dipastikan bahwa akan terjadi chaos keuangan saat menghadapi resesi.
Baca Juga: Cara Mudah Bebas Hutang
Memaksimalkan pendapatan
Dalam menghadapi resesi kita perlu memaksimalkan pendapatan. Banyak cara yang bisa kita lakukan, misalnya melakukan pekerjaan sampingan yang tidak mengganggu kinerja pekerjaan utama.
Ada berbagai ide pekerjaan sampingan apalagi di tengah era new normal ini. Mulai dari berjualan online, menjadi penulis freelance, hingga jasa salon delivery bisa Anda coba.
Baca Juga: Ide Usaha Paling Cuan di Era New Normal
Tekan pengeluaran
Selain memaksimalkan pendapatan kita juga perlu menekan pengeluaran untuk menghadapi resesi. Akan lebih baik jika Anda benar-benar berfokus pada tabungan dan simpanan.
Tekan segala jenis pengeluaran non-kebutuhan agar jumlah nominal yang ditabung lebih banyak. Anda bisa memulai melakukan penghematan dengan memangkas pos dana hiburan.
Seiring dengan anjuran untuk stay di rumah selama pandemi, Anda bisa mengalokasikan pos hiburan untuk ditabung saja. Gantilah agenda berlibur dengan menonton film bersama keluarga di rumah atau kegiatan-kegitan seru lainnya di rumah.
Baca Juga: Tips Mudah Menghemat Belanja Bulanan