Sudah siap berinvestasi reksadana? Biar nggak salah langkah, simak tips memilih reksadana yang tepat berikut ini, ya! Jadi kita nggak asal memilih reksadana untuk berinvestasi.
Reksadana adalah salah satu jenis investasi yang diminati banyak orang. Kalau ini pertama kalinya memulai investasi reksadana mungkin kamu masih ragu dan bingung. Maka dari itu, penting untuk tahu tips memilih reksadana yang tepat agar tidak salah langkah.
Sebelum membahas tips memilih reksadana, kamu harus tahu dulu apa sih, investasi reksadana itu? Secara garis besar, reksadana adalah wadah yang akan berinvestasi dengan bantuan Manajer Investasi.
Jadi, kamu akan “menitipkan” uang kepada Manajer Investasi untuk mengelolanya. Nantinya mereka akan mengalokasikan uangmu ke dalam berbagai portofolio. Mulai dari pasar uang, obligasi, campuran, dan saham.
Namun, kamu tidak boleh asal pilih. Kamu harus memerhatikan beberapa hal agar tidak salah pilih jenis reksadana. Nah, agar tidak salah langkah berikut tips memilih reksadana yang tepat. Yuk, disimak!
Tentukan tujuan keuanganmu
Salah satu tips memilih reksadana yang tepat dengan mengetahui tujuan utama atau goals-mu. Mengapa? Tentu saja, karena ada pemilihan reksadana tergantung tujuan keuangan dan berapa lama akan dicapai.
Misalnya, kamu berencana menyiapkan dana liburan yang kurang dari satu tahun, disarankan untuk mengambil reksadana pasar uang.
Kemudian, untuk ingin investasi sekitar tiga tahun kamu bisa coba reksadana pendapatan tetap atau obligasi. Nah, terakhir jika di atas 5 tahun, kamu bisa coba dengan reksadana saham.
Baca Juga: Merdeka Finansial di Hari Tua, Begini Caranya
Perhatikan rasio biaya atau expense ratio
Tips memilih reksadana selanjutnya dengan mempertimbangkan rasio biaya yang dikeluarkan. Tentu saja, dalam menjalankan dan mengatur investasi reksadana membutuhkan biaya, seperti management fees, biaya kustodian, dan masih banyak lagi.
Di sini kamu bisa melihat kepiawaian Manajer Investasi yang kamu pilih. Semakin kecil biaya yang dikeluarkan, maka semakin piawai Manajer Investasi dalam mengelola reksadana.
Meskipun terlihat kecil, namun nantinya akan cukup berpengaruh pada kekayaan yang kamu miliki.
Melihat dana kelolaan
Simpelnya, dana kelolaan atau AUM (Asset Under Management) adalah dana yang dikelola oleh reksadana. Biasanya, besaran total dana kelolaan ini bisa sebagai patokan seberapa besar reksadana dipercaya investor atau calon investor.
Untuk mengetahuinya, kamu bisa membandingkan setiap satu reksadana dengan lainnya. Kemudian, cek kembali berapa banyak dana kelolaan yang mereka miliki.
Semakin tinggi dana kelolaan yang tertulis, maka bisa dibilang kepercayaan investor kepada kualitas manajemen investasi semakin besar.
Mengecek reputasi Manajer Investasi
Selanjutnya, tips memilih reksadana yang tepat dengan mengukur dan mencari tahu reputasi manajer investasi. Jangan sampai kamu “menitipkan” uang kepada manajer investasi yang justru tidak bertanggung jawab. Ya, sudah dipastikan ini akan merugikanmu, bukan?
Maka dari itu, harus melihat bagaimana reputasi manajer investasi yang kamu pilih? Minimal sudah harus mengantongi izin dari OJK.
Kemudian, cek kembali bagaimana pengalamannya dalam mengelola investasi yang mereka jalankan. Agar lebih detail, kamu bisa mengecek portofolio yang mereka punya, kok.
Baca Juga: Jangan Mudah Tertipu, Ini Ciri-Ciri Investasi Bodong
Jangan lupa risikonya
Siapa sih, yang tidak ingin mendapatkan return tinggi? Namun, untuk mendapatkan return tinggi kamu harus sadar risiko yang akan kamu hadapi. Maka dari itu, sebagai investor cerdas kamu harus tahu bagaimana profil risiko kamu saat ini.
Hingga saat ini, bisa dibilang reksadana pasar uang yang dikenal sangat aman, karena memiliki tingkat risiko yang relatif rendah. Hanya saja, kamu jangan mengharapkan return yang langsung tinggi, ya.
Sedangkan, jika kamu ingin memiliki return tinggi bisa memilih reksadana saham. Tapi kamu harus ingat, reksadana saham tinggi risiko. Jadi, penting untuk memerhatikan profil risikomu, ya!
Nah, itu adalah beberapa tips dalam memilih reksadana yang tepat. Yuk, mulai berinvestasi!
Baca Juga: Melek Investasi, Ini 3 Investasi yang Cocok untuk Milenial