Pernah membaca atau mendengar mengenai istilah ‘no animal testing’ dan ‘cruelty free’ pada beberapa makeup? Ternyata istilah ini punya makna, lho. Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.
Mungkin kamu pernah dengar atau mendapat saran untuk memilih kosmetik yang berlabel cruelty free dan no animal testing yang sering muncul pada wadah kosmetik. Apa sih, istilah tersebut? Label cruelty free dan no animal testing mengindikasikan skincare atau makeup yang kamu pakai ramah lingkungan atau tidak. Meski sering dikira sama, sebenarnya cruelty free dan no animal testing memiliki arti yang berbeda, lho.
Cruelty free
Label cruelty free atau animal cruelty free menunjukkan jika produk kosmetik tersebut bahan pembuatannya hingga proses pengujiannya tidak menyakiti hewan. Namun bukan berarti produk-produk ini menunjukan bahan dasarnya murni vegan, ya.
Biasanya masih ada bahan atau proses pembuatannya yang menggunakan bahan baku hewani. Misalnya produk-produk kosmetik yang menggunakan bahan dari beeswax (lilin lebah), madu, atau asam laktat dari susu sapi.
Label cruelty free ini biasanya lebih menekankan jika produk yang dibuat tanpa menyakiti hewan, baik selama proses pembuatan hingga pengujian. Beberapa organisasi yang memberikan pengawasan terhadap crualty free di antaranya: PETA, Choose Cruelty Free, Coalition for Consumer Information on Cosmetics, dan Cruelty Free International.
Namun kalau ingin mendapatkan produk yang tidak bersentuhan dengan hewan sama sekali, kamu bisa mencari produk yang berlogo cruelty free dan vegan cosmetics.
Baca Juga: Sebabkan Iritasi, 5 Kandungan Skincare yang Harus Dihindari Kulit Kering
No animal testing
Sekilas terdengar sama, namun logo no animal testing berbeda dengan cruelty free. Logo ini merujuk pada proses pengujiannya yang tidak dilakukan pada hewan. Karena bisa saja produk kosmetik tidak menggunakan bahan baku hewani namun pengujiannya dilakukan pada hewan.
Kalau kamu menemukan sebuah produk kecantikan dengan label no animal testing policy atau not tested on animals, maka produk ini tidak menjadikan hewan sebagai subjek pengujian.
Sekalipun tidak melibatkan hewan sama sekali dalam proses pengujiannya, namun produk-produk berlogo ini masih bisa mengandung bahan baku hewani. Hal tersebutlah yang membedakannya dengan logo cruelty free.