Bagi Mama Papa yang sedang merencanakan program hamil menghitung masa subur tentu penting banget. Sudah tahu cara menghitung masa subur belum? Bagi yang belum tahu, simak penjelasan di bawah ini, ya.
Menghitung masa subur sangat penting dilakukan oleh suami-istri, khususnya yang sedang melaksanakan program hamil (promil). Karena melakukan hubungan seksual pada masa subur akan meningkatkan peluang kehamilan.
Selain itu, bagi Mama Papa yang sedang ‘menunda’ kehamilan, mengetahui masa subur juga penting agar tidak ‘kebobolan’. Untuk itu, cara menghitung masa subur sangat penting untuk diketahui pasangan suami istri.
Sebelum belajar mengenai cara menghitung masa subur, Mama perlu banget mengingat-ingat kapan hari pertama haid dimulai. Tanggal tersebut terhitung sejak hari pertama dinding rahim luruh keluar bersama darah dari vagina.
Nah, sebenarnya saat kita mengalami menstruasi, ovarium juga sedang bekerja untuk mengembangkan sel telur. Nantinya jika sudah matang, ovarium akan melepaskan sel telur tersebut (ovulasi).
Baca Juga: 6 Tips Program Hamil yang Ampuh
Pentingnya Mengenal Masa Ovulasi
Menghitung masa subur dimulai saat ovulasi, yaitu kira-kira lima hari sebelum ovulasi terjadi. Nah, proses ovulasi ini terjadi sekitar 12-14 hari sebelum hari pertama menstruasi kamu berikutnya.
Namun hal ini tergantung pada siklus menstruasi kamu sendiri, ya. Kalau kamu memiliki siklus yang tergolong singkat kemungkinan besar ovulasi hanya berselang beberapa hari setelah menstruasi berakhir.
Umumnya masa subur wanita terjadi sekitar 12-16 hari sebelum masa haid berikutnya. Rata-rata masa subur wanita ini pada hari ke-10 sampai ke-17, setelah hari pertama menstruasi terakhir.
Namun, hal tersebut hanya berlaku bagi para Mama dengan siklus menstruasi teratur per 28 hari. Bagi yang memiliki siklus mentruasi berbeda pelajari baik-baik hari pertama haid dan rentang siklusnya, ya.
Perlu diketahui, sel telur hanya bisa bertahan selama 24 jam setelah dikeluarkan. Maka jika kamu ingin hamil, sel telur ini harus dibuahi dalam waktu 12-24 jam pasca ovulasi.
Nah, karena durasi yang sangat singkat tersebut, penting untuk mengetahui kapan kamu sedang berada pada puncak kesuburan.
Cara Menghitung Masa Subur
Cara menghitung masa kesuburan ini akan mengandalkan catatan atau analisis siklus haidmu. Untuk itu Mama wajib mencatat siklus haid minimal 8 bulan terakhir, ya. Kalau sudah punya catatan, berikut rumus yang bisa digunakan untuk menghitung masa subur.
- Cara menghitungnya dimulai dengan mengetahui siklus terpendekmu, lalu dikurangi dengan angka 18. Misalnya, periode paling singkatmu 25 hari, maka angka 25 dikurangi 18 dan hasilnya adalah 7. Angka 7 tersebut menunjukan hari pertama kamu berada dalam posisi paling subur.
- Selanjutnya untuk mengetaui akhir masa subur kamu perlu melihat siklus terpanjangmu, lalu menguranginya dengan angka 11. Misalnya siklus terpanjangmu 29 hari, selanjutnya kurangi dengan 11 maka hasilnya adalah 18. Nah, angka 18 tersebut menunjukan hari terakhir masa suburmu.
Jadi jika siklus rutinmu rata-rata terjadi pada rentang 25-29 hari, maka bisa dipastikan masa suburmu berlangsung pada hari ke-7 sampai ke-18 periode menstruasi. Kedua hari tersebut dihitung sejak mulainya menstruasi atau hari pertama haid, ya.
Baca Juga: 7 Ciri-ciri Kehamilan yang Kerap Dialami Pada Awal Kehamilan