Diet sehat kali ini kita membahas metode diet telur yang diklaim dapat menurunkan berat badan hingga 9-11 kilogram dalam seminggu. Namun mengapa telur yang dijadikan sumber makanan utama, ya?
Apa benar Diet Telur bisa turunkan berat badan dan tingkatkan metabolisme tubuh? Jawabannya bisa saja, asal kita menjalankannya dengan benar. Bagi yang sedang mencoba menurunkan berat badan, diet telur memang bisa menjadi salah satu pertimbangan.
Sesuai namanya, metode penurunan berat badan ini menjadikan telur sebagai sumber protein utama. Diet telur menekankan pola makan rendah karbohidrat dan kalori. Kita dianjurkan untuk meminum banyak air mineral selama menjalani diet ini, agar tidak mengalami dihidrasi.
Pantangan dari diet ini adalah mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat dan gula tinggi, seperti pasta, cookies, dan nasi. Ketika menjalankan diet telur kita hanya boleh makan tiga kali sehari, yakni sarapan, makan siang, dan makan malam. Sedangkan camilan di sela-sela waktu makan hanya air mineral.
Ada banyak versi diet telur, namun yang umum dilakukan hanya selama 14 hari. Meski begitu, secara konsep, berbagai variasi ini tetaplah sama. Kita hanya diperbolehkan sarapan dengan telur rebus. Lalu mengkombinasikan telur rebus dengan beberapa protein hewani, sayuran, dan buah-buahan saat makan siang dan makan malam.
Beberapa protein hewani yang boleh dikonsumsi selain telur adalah daging ayam, daging kalkun, dan ikan. Sedangkan beberapa sayuran yang disarankan adalah jeruk bali, brokoli, asparagus, jamur, dan bayam.
Diet telur diklaim bisa menurunkan berat badan 9-11 kg per minggu. Namun belum ada penelitian khusus yang memastikan mengenai hal ini.
Alasan pemilihan telur sebagai menu utama
Ada beberapa faktor yang mejadikan telur sebagai makanan tepat untuk menurunkan berat badan. Pertama tingginya nutrisi namun tetap rendah kalori. Artinya pasokan nutrisi tetap terpenuhi namun tidak membuat tubuh gemuk karena terlalu banyak kolesterol.
Kedua, telur termasuk dalam jenis protein yang mengenyangkan dan efeknya lama. Dengan mengonsumsi makanan berprotein tinggi akan memudahkan seseorang untuk mengontrol nafsu makan mereka.
Terakhir, telur dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh. Jadi bukan hanya kenyang lebih lama, telur juga meningkatkan metabolisme tubuh dan memperlancar pembakaran kalori.
Baca Juga: Diet Mayo: Mengontrol Garam untuk Turunkan Berat Badan
Adakah efek samping dari diet telur?
Tingginya nutrisi yang dimiliki telur memang sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Namun diet yang sehat harus tetap memenuhi semua kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh.
Sedangkan, pengurangan karbohidrat besar-besaran dalam tubuh saat menjalani diet telur bisa membawa efek samping, di antaranya gangguan pencernaan, jerawatan, dan kekurangan energi karena tidak mendapatkan asupan karbohidrat.
Baca Juga: Diet Mediterania: Diet Terbaik Cegah Tubuh dari Penyakit
Untuk mencegah efek samping di atas, sangat dianjurkan untuk menggunakan alternatif lain, yakni mengonsumsi protein nabati yang lebih sehat dan menyeimbangkan asupan harian.
Atau menggunakan tipe medical egg diet yang masih memperbolehkan kita untuk mengonsumsi roti selain telur. Pastikan selama menjalankan diet ini tetap mengonsumsi banyak air mineral untuk menjaga keseimbangan tubuh, ya.
Baca Juga: Diet Eat Clean: Gaya Hidup Sehat untuk Menurunkan Berat Badan