Bahan pengawet kimia punya risiko kurang baik bagi kesehatan tubuh dalam jangka panjang. Nah, sebagai alternatif untuk mencegah pembusukan, gunakan bahan-bahan alami untuk mengawetkan makanan, yuk.
Yuk, kita say good bye untuk pengawet kimia, karena ada bahan alami yang ampuh untuk mengawetkan makanan, lho. Ini penting banget, karena biasanya untuk membuat makanan tahan lama, kita membutuhkan bantuan bahan pengawet kimia, yang punya risiko kurang baik bagi kesehatan tubuh.
Makanya, sebagai alternatif, kita bisa beralih ke bahan alami untuk mengawetkan makanan. Meskipun tidak selama bahan pengawet kimia, namun tetap mengawetkan makanan dengan bahan alami lebih worth it untuk menunda pembusukan, kok.
Berikut ini beberapa bahan alami untuk mengawetkan makanan yang bisa dengan mudah Mama temukan.
Lemon
Kandungan asam askorbat pada lemon dapat menjadi antioksidan bagi makanan. Sedangkan, kandungan asam sitratnya yang tinggi berperan sebagai antibakteri alami. Kedua kandungan ini membuat lemon sangat cocok dijadikan bahan alami untuk mengawetkan makanan.
Cara menggunakan lemon untuk bahan pengawet alami sangat sederhana. Pertama peras lemon hingga menjadi jus, lalu rendam makanan dalam cairan tersebut. Lemon dapat menjaga warna dan rasa dari makanan sehingga lebih lama terhindar dari pembusukan.
Sayangnya, larutan jus lemon ini hanya efektif untuk mengawetkan jenis buah segar dan sayuran dari kecokelatan. Namun kurang ampuh untuk mengawetkan daging.
Garam dapur
Kalau bahan yang satu ini tentu sudah tidak asing lagi. Sejak dulu masyarakat Indonesia sudah menjadikan garam sebagai bahan pengawet alami. Sering dengar istilah asinan, telur asin, dan ikan asin, bukan? Ya, nama-nama tersebut berasal dari proses pengawetan dengan metode penggaraman.
Jika dilihat dari sisi kimia, fungsi pengawetan pada garam dapur ini karena sifat higroskopis garam yang bisa menyerap air. Selain itu garam juga menghambat dan menghentikan reaksi autolisis yang dapat mematikan bakteri di dalam bahan makanan.
Untuk menjadikan garam sebagai pengawet, Mama tingggal menambahkan garam dalam takaran yang banyak pada makanan yang ingin diawetkan. Mudah, kan?
Baca Juga: Yuk, Ketahui 6 Manfaat Garam Selain untuk Memasak
Gula pasir
Selain asinan, telinga kita juga akrab dengan istilah ‘manisan’, kan? Proses pengawetan makanan dengan bahan gula pasir juga sudah akrab dilakukan di Indonesia. Pemanfaatan gula sama seperti garam, yakni karena sifat higroskopis yang dapat membuat sel-sel bakteri dehidrasi dan berujung mati.
Cara melakukan penggulaan juga sama sederhananya dengan bahan lain di atas. Mama bisa memilih antara menaburkan gula pada bahan makanan yang diinginkan, atau membuat larutan gula dan merendam bahan makanan di dalamnya.
Bawang putih
Bukan hanya menjadi kuncian dalam chinnesse food, bawang putih juga menjadi bahan alami untuk mengawetkan makanan, lho. Hal ini karena kandungan allicin pada bawang puting yang efektif untuk membunuh bakteri dalam makanan. Bukan hanya itu, bumbu dapur ini juga memiliki sifat antimikroba.
Untuk melakukan pengawetan dengan bawang putih Mama tinggal mencincang atau mengiris tipis bawang putih lalu dibalurkan pada makanan. Biasanya metode pembaluran bawang putih ini dilakukan pada ikan atau daging sebelum disimpan di dalam freezer. Dengan metode pembaluran bawang putih, daging dan ikan bisa bertahan hingga 20 hari!
Baca Juga: Ini 5 Manfaat Ajaib Bawang Putih Bagi Kesehatan Tubuh
Kluwak
Pecinta rawon tentu tidak asing dengan bumbu dapur ini. Bumbu untuk menghasilkan warna hitam pada rawon ini sangat cocok untuk mengawetkan jenis ikan. Metode pengawetan ini sering dijumpai pada nelayan di daerah Banten. Biasanya ikan yang telah diawetkan dengan kluwak dapat bertahan hingga enam hari, lho.
Cara penggunaannya juga terbilang sederhana, pertama cincang atau tumbuk halus kluwak. Lalu keringkan terlebih dahulu dan masukan ke dalam perut ikan yang sudah dibersihkan. Jika ingin bertahan lebih lama, Mama bisa mengkombinasikan metode pengawetan kluwak dengan penggaraman.
Baca Juga: Begini Cara Memilih Ikan Segar dengan Kualitas Baik