Sama seperti berbagai desain interior lain, konsep desain interior vintage juga memiliki ciri khas tersendiri, lho. Bagi Mama Papa yang ingin mengaplikasikan desain vintage di rumah, kenali ciri khas desain interior vintage di bawah ini.
Meskipun konsep minimalis sedang naik daun, namun desain interior bergaya vintage tidak kalah menarik, lho. Ciri khas desain interior vintage ini tidak pernah lekang oleh waktu, lho. Selain itu penggemarnya juga sangat banyak di Indonesia. Apakah Mama Papa salah satunya?
Nah, jika Mama salah satu yang ingin melakukan renovasi ruangan dengan menggunakan desain interior bergaya vintage, berikut ciri khas desain interior vintage agar kesan “jadoel” bisa melekat dengan baik di rumah Mama Papa.
Penggunaan dinding berwarna pastel
Untuk membuat ruangan dengan interior vintage hal pertama yang perlu Mama Papa lakukan adalah mengatur warna ruangan. Ciri-ciri desain interior vintage adalah penggunaan warna-warna pastel pada dindingnya. Berbeda dengan rumah minimalis, interior vintage membutuhkan sentuhan lebih lembut.
Pemilihan warna-warna pastel ini bukan hanya mendukung aura vintage, namun juga membuat ruangan terkesan lebih terang. Beberapa warna yang cocok untuk dinding antara lain peach, broken white, biru, hijau telur asin, kuning lembut, dan variasi warna tone pastel lain.
Pasang wallpaper corak vintage
Selain mengecat dinding, wallpaper bisa dijadikan cara untuk memunculkan kesan vintage dalam ruangan. Bagi Mama Papa yang tidak suka kesan ramai di segala sisi, alternatifnya adalah menggunakan wallpaper hanya pada beberapa bagian dinding saja.
Jadi, Mama Papa tetap bisa memiliki dinding polos di dalam ruangan dengan cara tersebut. Motif-motif vintage yang mudah ditemukan antara lain; floral, abstrak, atau pepohonan. Wallpaper ini tersedia di berbagai toko online maupun offline, ya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Wallpaper Kece untuk Ruang Tamu
Jangan lupa furniture jadul
Furniture atau perabotan jadul memang tidak bisa dipisahkan dari ruangan vintage. Ada dua jenis perabotan yang bisa Mama Papa pakai untuk mendukung kesan vintage dalam ruangan. Pertama memasang furniture dengan model yang sempat populer di masa lampau, dan kedua menggunakan furniture modern, namun yang memiliki model lusuh.
Agar kesan vintage lebih kuat, pilihlah furniture jadul yang ukurannya besar dan memakan space. Misalnya, meja, kursi, lemari jengki, dan radio tua. Selain itu, jenis perabotan kayu juga bisa dipilih untuk mengisi ruangan vintage-mu.
Gunakan pelapis lantai
Ciri khas desain interior vintage yang dapat memunculkan kesan jadoel sejak pertama kali masuk ruangan adalah lantai. Oleh karena itu, sebagian besar bangunan dengan konsep vintage menggunakan pelapis lantai dengan motif ubin terakota, parket, dan kayu.
Pelapis lantai ini memang membutuhkan budget tersendiri dan perawatan ekstra, karena punya risiko tinggi mengalami kerusakan. Maka, jika Mama Papa ingin menekan budget, cobalah untuk mengganti pelapis lantai dengan perlak vinyl yang lebih terjangkau.
Baca Juga: Trik Menata Ruangan Sempit Tampak Lebih Luas
Pasang dekorasi antik
Membicarakan tentang desain interior tentu tidak boleh melupakan dekorasi atau ornamen pelengkap. Ciri khas interior vintage adalah memiliki dekorasi vas bunga berukuran sedang yang lengkap dengan beberapa tangkai bunga. Mama Papa bisa meletakan vas bunga ini di meja tengah ruangan atau sebagai pemanis di atas televisi jadul.
Penggunaan cermin dan jam antik juga bisa menjadi pilihan. Sekarang kedua benda ini banyak diproduksi ulang, yang tidak kalah mirip bentuknya dengan keluaran zaman dahulu. Jadi Mama Papa tidak perlu mengikuti lelang dengan harga selangit.
Baca Juga: Tips Dekorasi Kamar Aesthetic Ala Korea Minim Budget