Salah satu kata yang sering muncul di tengah ancaman krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19 adalah “financial freedom”. Sebenarnya apa itu finansial freedom? Bagaimana cara untuk meraihnya?
Istilah financial freedom sering sekali terdengar akhir-akhir ini, khususnya di kalangan milenial. Singkatnya, financial freedom merupakan kondisi di mana seseorang dikatakan bebas secara finansial.
Sesoran memiliki kekayaan yang dapat mencukupi segala kebutuhan hidupnya, terutama untuk kebutuhan pokok, misalnya makanan dan pakaian, tanpa harus bekerja terlalu keras dan aktif.
Biasanya orang yang sudah mencapai tahap financial freedom, memiliki aset yang dapat dengan nilai yang lebih besar dibandingkan biaya hidupnya.
Sejumlah ahli menyebutkan; jika kebebasan finansial adalah keadaan di mana kita dapat mengambil berbagai keputusan dalam hidup, tanpa terlalu mengkhawatirkan dampaknya bagi keuanganmu. Seseorang yang mengalami kondisi ini secara stabil disebut financial freedom.
Jika Mama Papa tertarik menjadi salah satunya, simak cara untuk mencapainya berikut ini.
Pahami dan catat kondisi keuanganmu
Memahami kondisi keuangan perlu dilakukan untuk mencapai financial freedoom. Kita harus melihat terlihat dahulu potensi keuangan, mulai dari besaran tabungan yang dimiliki, hingga hutang yang harus dilunasi. Bandingkan dengan besaran pendapatan dan kebutuhan rutin setiap bulan.
Dengan memahami kondisi keuangan ini, kita akan tahu apa yang harus diperbaiki dan dikembangkan, untuk menstabilkan kondisi finansial. Jika sudah mengetahui kondisi keuangan, kamu bisa melanjutkan dengan fokus menentukan tujuan keuangan.
Membuat tujuan keuangan yang spesifik
Setiap orang memiliki tujuan keuangan yang berbeda-beda. Namun seperti namanya, mengetahui tujuan keuangan memudahkan kita menentukan langkah ke depan. Tujuan keuangan adalah capaian financial freedom yang kita harapkan. Karena kata “bebas” menurut definisi setiap orang pasti berbeda-beda.
Bisa jadi kebebasan finansial menurut kita ketika bisa menabung dengan nominal lebih besar dari pengeluaran bulanan. Namun sebagian orang berpikir bebas finansial adalah memiliki agenda traveling bulanan tanpa perlu mengambil dana darurat, tabungan, atau berhutang.
Setiap orang berbeda-beda, ya. Makanya kamu perlu mendefinisikan tujuanmu terlebih dahulu. Jika tujuan sudah ditemukan, kamu bisa menyusun strategi untuk meraihnya, dengan rentang waktu secara spesifik.
Lunasi hutang terlebih dahulu
Jika memiliki hutang yang masih berjalan sebaiknya lunasilah terlebih dahulu. Keberadaan hutang akan menghambat program menuju financial freedom-mu. Jenis-jenis hutang berjalan dengan bunga tinggi, seperti kartu kredit, KPR rumah, kendaraan bermotor juga harus masuk dalam perhitungan untuk segera dilunasi, agar dapat mencapai kebebasan finansial.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Bebas Utang
Mencari sumber pendapatan lain atau passive income
Kunci dari financial income sebenarnya menciptakan aset lain yang dapat menghasilkan pendapatan. Nantinya aset ini yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan harian.
Sebenarnya tidak harus berbisnis, karena sumber pendapatan tidak selalu dengan cara ini. Kita bisa membangun passive income dengan membangun blog atau melakukan kerja sampingan. Yaa, walaupun harganya memang tidak sebesar bisnis sampingan, tapi tetap bisa membuat kita merdeka secara finansial.
Baca Juga: Ide Usaha Sampingan yang Tidak Menyita Waktu Bagi Karyawan Fulltime
Jangan lupa Investasi
Menyimpan uang diam di bank dalam jumlah banyak dan jangka panjang bukan hal yang bijak, ya. Pasalnya jumlah uang yang kita simpan nilainya tidak akan sama dalam jangka panjang, karena terjadi inflasi. Di samping itu, adanya potongan pajak dan biaya administrasi juga memengaruhi besaran uang dalam tabungan.
Maka, investasi menjadi cara yang tepat “menggandakan” nilai asetmu. Saat ini ada banyak pilihan investasi yang bisa kita pilih. Bahkan kita bisa berinvestasi secara daring. Dalam jangka panjang, keuntungan yang kita dapatkan akan memenuhi kebutuhan pokokmu.
Baca Juga: 4 Jenis Investasi yang Bisa Dilakukan Meski Gaji Kecil