Melihat video-video prank ke anak mungkin lucu, namun sebaiknya jangan ditiru, ya. Karena dampak buruk prank cukup berbahaya bagi psikologis anak, lho. Simak berbagai dampak buruknya pada artikel ini.
Mama Papa, meski terkesan lucu, namun prank jangan sampai ditiru atau dilakukan pada anak, ya. Karena ada banyak dampak buruk prank pada anak yang berbahaya bagi psikologisnya.
Munculnya tren prank adalah efek dari pesatnya perkembangan teknologi membuat banyak orang yang beralih tontonan dari televisi ke platform media sosial. Sayangnya, perkembangan ini tidak dibarengi dengan filter yang ketat.
Buktinya masih banyak konten reality show yang menayangkan konten video orangtua melakukan prank pada anak. Padahal prank punya dampak buruk bagi tumbuh kembang anak, lho!
Inilah beberapa dampak buruk prank pada anak. Jangan sampai kita lakukan.
Mengalami trust issue
Dampak buruk prank pada anak, yakni trust issue. Anak menjadi tidak percaya terhadap orangtua pasca mendapatkan prank. Hal ini menyedihkan, lho. Pasalnya, orangtua adalah orang yang paling dipercayai anak-anak. Namun karena mendapatkan prank mereka jadi kehilangan kepercayaan tersebut.
Hal ini membuat anak jadi tidak percaya lagi terhadap orang lain. Karena mereka berasumsi “Mama Papa saja tidak bisa dipercaya apalagi orang lain?”. Hal ini berisiko mengganggu interaksi anak di masa depan dengan orang-orang di sekitarnya.
Menjadi pelaku bullying
Dampak buruk prank juga bisa melahirkan sosok perundung. Karena anak yang sering dikerjai orangtuanya akan menirukan perilaku tersebut ke teman-temannya.
Hal ini bukan tanpa alasan, mereka cenderung tidak melampiaskan kemarahannya akibat di-prank orangtuanya. Namun, rasa kesal anak diarahkan kepada orang lain. Mama Papa juga harus mengerti jika anak adalah peniru yang ulung. Jadi, beri contoh yang baik, ya.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Atasi Anak Menjadi Pelaku Bullying
Orangtua bukan sosok panutan
Orangtua merupakan sosok panutan bagi anak-anak. Orangtua dianggap sebagai guru yang mengajarkan mengenai cara membedakan perbuatan yang boleh atau tidak dilakukan. Jika orangtua melakukan prank secara tidak langsung mereka akan menganggap dirinya sebagai korban.
Hal ini akan menimbulkan ketidaknyamanan pada anak, dan menganggap orangtua bukanlah seorang panutan. Bahkan dampak paling buruk dari prank, anak merasa benci dengan keluarganya sendiri.
Baca Juga: Dampak Psikis Pada Anak yang Sering Dibentak
Trauma hingga dewasa
Prank juga dapat memberikan dampak buruk berupa trauma yang berkepanjangan. Rasa trauma sulit diobati dan bisa terbawa hingga mereka dewasa. Karena anak mengalami peristiwa yang kurang menyenangkan, apalagi dengan memunculkan rasa kaget atau secara mendadak.
Rasa trauma ini akan berefek pada rasa takut berlebihan. Bahkan anak dapat memiliki gangguan tidur akibat perasaan takut tersebut. Kadang trauma terhadap prank sering disangka sebagai hal yang ‘lebay’. Padahal rasa trauma ini efeknya sangat mengganggu. Apalagi bagi anak-anak.
Baca Juga: Jangan Gengsi, Ini Manfaat Minta Maaf Kepada Anak
Menurunkan rasa percaya diri anak
Biasanya orangtua melakukan prank dan merekam reaksi anak-anak yang sedang kecewa atas hal yang diterimanya. Tidak jarang hasil rekaman ini juga disebarluaskan di media sosial. Hal ini dapat menbuat anak merasa tidak percaya diri dan malu. Meski usianya masih kecil, mereka juga seorang pribadi yang memiliki pikiran dan perasaan.
Jadi, selalu berhati-hati untuk tidak menyinggung perasaan anak. Karena prank biasanya membuat seseorang jadi bahan tertawaan. Dampak buruk dari prank yang satu ini dapat menurunkan rasa percaya diri anak. Bahkan hingga mereka dewasa.