Bukan hanya orang dewasa, stres juga bisa terjadi pada janin di dalam kandungan. Jangan telat menanganinya, karena membahayakan kondisi janin. Berikut tanda janin stres yang harus Mama ketahui.
Stres bukan hanya terjadi pada orang dewasa. Bayi dalam kandungan juga bisa mengalami stres. Tanda janin stres ini tidak boleh disepelekan. Karena bisa menganggu perkembangannya di dalam kandungan, hingga kelahiran prematur.
Nah, agar tidak “kecolongan“, ada beberapa tanda yang mengindikasikan kondisi janin stres. Berikut ini tanda janin stres yang bisa Mama deteksi sedini mungkin.
Detak jantung janin menurun
Salah satu tanda janin stres adalah penurunan detak jantung. Hitungan detak jantung normal pada janin berkisar antara 120-160 per menit. Untuk mendapatkan angka pasti ini Mama perlu memeriksakan ke dokter kandungan.
Jika hasil detak jantung dinyatakan lebih rendah, biasanya dokter akan memberikan perhatian khusus, hingga melakukan observasi lebih lanjut. Langkah selanjutnya dokter akan memberikan saran yang paling aman untuk melahirkan. Biasannya operasi caesar dipilih dalam kondisi ini.
Gerakan janin berkurang
Si kecil aktif di dalam perut Mama menandakan kondisinya sehat. Pasalnya penurunan gerakan janin, terutama jika sebelumnya si kecil aktif menendang, harus diwaspadai. Hal tersebut bisa menjadi tanda janin mengalami stres.
Cara mengetahui jumlah gerakan janin satu-satunya dengan menghitung gerakannya. Saat si kecil aktif-aktifnya cobalah berbaring miring, lalu hitung jumlah gerakan yang dilakukan janin.
Mama juga bisa menghitung berapa lama tiap gerakannya. Jika janin tidak bergerak 10 kali dalam 2 jam, atau terjadi perubahan yang signifikan, segera hubungi dokter kandungan, ya.
Baca Juga: Kenali bahaya Anemia pada Ibu Hamil
Nyeri pada perut dan punggung
Meski nyeri punggung seringkali menjadi langganan ibu hamil, namun kondisi tersebut tetap perlu diwaspadai. Rasa nyeri perut dan punggung dapat menjadi tanda janin mengalami stres. Kondisi ini bisa menyebabkan janin mengalami kekurangan oksigen, merasa tidak nyaman, dan menekan organ vital ibu.
Bahkan dalam beberapa kasus rasa kram pada bagian punggung, dibarengi dengan pendarahan. Nah, saat Mama mengalami nyeri punggung dan perut secara berulang, sebaiknya konsultasikan dengan dokter, ya.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Perut Kembung Saat Hamil
Cairan ketuban merembes
Salah satu tanda janin stres yang satu ini cukup berbahaya dan harus segera ditangani, ya. Cairan kebutan merembes sebelum kontraksi merupakan kondisi yang cukup serius. Sehingga harus segera dilakukan pemeriksaan.
Biasanya rembesan cairan ketuban yang bermasalah berwarna cokelat atau hijau. Warna ini karena mekonium atau feses janin yang masuk ke dalam cairan ketuban. Mekonium bisa muncul ketika janin stres. Hal ini harus segera dikonsultasikan dengan dokter kandungan.
Pendarahan
Flek atau pendarahan memang belum tentu menandakan keadaaan bahaya bagi ibu hamil. Namun pendarahan bisa menjadi indikasi ibu hamil mengalami masalah dengan kehamilannya.
Salah satu contoh yang paling berbahaya dari pendarahan adalah solusio plasenta yang terjadi ketika plasenta terlepas dari rahim. Kondisi ini bisa menyebabkan bayi kekurangan oksigen dan membuatnya dalam keadaan bahaya.
Jika kondisinya berlarut atau sudah cukup parah biasanya dokter akan menyarkan bayi dilahirkan prematur melalui operasi caesar.
Baca Juga: Keluhan yang Dialami Ibu Hamil Pada Trimester Kedua