5 Dampak Psikologis Anak yang Terlalu Sering Dipuji5 Dampak Psikologis Anak yang Terlalu Sering Dipuji5 Dampak Psikologis Anak yang Terlalu Sering Dipuji5 Dampak Psikologis Anak yang Terlalu Sering Dipuji
  • HOME
  • KESEHATAN
  • HUNIAN
  • ENTERTAINMENT
  • KEUANGAN
  • PSIKOLOGI
✕

5 Dampak Psikologis Anak yang Terlalu Sering Dipuji

November 10, 2020
dampak anak terlalu sering dipuji

Sumber: Shutterstock

Memuji anak adalah hal yang baik dilakukan, namun kalau terlalu sering ternyata punya dampak yang kurang baik bagi psikologis anak. Berikut beberapa dampak psikologis anak sering dipuji.

Semua yang berlebihan tidak baik, ya, begitu juga pujian. Setiap orangtua tentu menginginkan anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. Namun ternyata jika setiap hari anak terlalu sering dipuji punya dampak yang kurang baik, lho.

Yuk, pahami dampak anak terlalu sering dipuji terhadap psikologisnya berikut ini:

Anak jadi mudah menyerah

Dampak buruk anak terlalu sering dipuji adalah ketahanannya dalam menghadapi kesulitan cenderung menurun. Padahal saat dewasa anak akan bertemu lebih banyak kenyataan yang mungkin memiliki tingkat kesulitan tersendiri baginya.

Berbangga pada si kecil memang hal yang wajar. Apalagi memberi apresiasi dengan cara memuji ketika mereka berhasil melakukan pencapaian baru. Namun jika pencapaiannya sudah berjalan seperti biasanya, sebaiknya kurangi pujiannya, ya.

Misalnya si kecil berhasil bangun sendiri sesuai jam yang disepakati, Mama perlu memujinya. Namun jika rutinitas tersebut sudah berjalan seperti biasa, sebaiknya kurangi pujiannya, ya.

Sebab anak yang terus-terusan dipuji akan kesulitan menghadapi penolakan atau tantangan. Dampaknya mereka akan mudah menyerah ketika menemui kekalahan tersebut.

Haus akan pujian

Anak yang telalu sering dipuji akan menjadikan pengakuan atau pujian sebagai goals dari setiap kegiatannya. Mereka tidak lagi melakukan sesuatu karena merasa membutuhkan hal tersebut atau mengerti kewajibannya, namun hanya mencari pujian. Anak juga akan frustasi berlebihan jika tidak lagi mendapatkan pujian dari Mama Papa.

Hanya menghargai fisik

Dampak psikologis ini muncul pada anak yang terlalu sering dipuji fisiknya, misalnya cantik, imut, ganteng, manis, atau lucu. Anak yang terlalu sering mendapatkan pujian seperti ini akan menimbulkan dampak negatif pada cara pandangnya.

Anak hanya akan menghargai seseorang jika menurutnya memiliki fisik yang rupawan atau menarik. Sikap tersebut tentu tidak baik bagi lingkungan sosial anak, karena membuat mereka menjadi pilih-pilih teman berdasarkan faktor fisik.

Jadi sebaiknya berikan pujian dengan ukuran yang wajar-wajar saja dan tidak perlu setiap waktu, ya.

Baca Juga: Dampak Pandemi, Ini Tanda-tanda Kesehatan Mental Anak Butuh Perhatian

Tekanan berlebih

Anak yang terbiasa dipuji akan berusaha keras mempertahankan gelar tersebut. Mereka cenderung ingin menjunjung tinggi persepsi orang lain atas keberhasilan yang didapatnya.

Hal ini masih sejalan dengan poin nomor 2, yakni anak yang hanya memburu pujian. Namun dampaknya mereka semakin hari semakin tertekan untuk menjalani dan membuktikan pujian tersebut.

Anak akan tumbuh menjadi sosok yang takut gagal dalam banyak hal. Jika terus dibiarkan mereka bisa stres mengejar pencapaian tersebut, lho.

Baca Juga: Dampak Buruk Prank Pada Anak, Berbahaya Bagi Psikologisnya

Kepedean

Terlalu sering memuji anak secara berlebihan dapat membawa dampak yang kurang baik pada rasa percaya diri anak. Memiliki rasa percaya diri memang bagus, khususnya di lingkungan pergaulan. Namun jika berlebihan justru bisa merugikan si kecil, bahkan di lingkungan pergaulannya.

Mereka akan merasa sedih dan kecewa jika ada orang lain yang mengatakan hal-hal kontradiktif dengan pujian yang biasa ia terima. Belum lagi sifat terlalu percaya diri ini umumnya membuat anak meremehkan orang lain dan merasa paling hebat.

Baca Juga:  Dampak Psikis Anak yang Terlalu Sering Dibentak

Share
0
Laras
Laras

Related posts

Anak suka menolong

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong | Foto: Freepik

January 19, 2024

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini


Read more
Dampak perselingkuhan

Dampak Perselingkuhan Bagi Anak | Foto: Freepik

January 17, 2024

7 Dampak Perselingkuhan Orangtua bagi Anak, Risiko Depresi


Read more
Kecocokan dengan pasangan

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan | Foto: Freepik

January 12, 2024

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan, Langsung Dicoba Yuk!


Read more

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

  • Tanaman yang Hidup di Air0
    6 Tanaman Hias yang Hidup di Air dan Cocok untuk Kolam Ikan
    October 21, 2024
  • Investasi Reksadana Saham0
    Keuntungan Investasi Reksadana Saham untuk Jangka Panjang
    January 24, 2024
  • BAB bayi berwarna hijau0
    BAB Bayi Berwarna Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya
    January 24, 2024
  • Shio beruntung 20240
    6 Shio Paling Beruntung di Tahun Naga Kayu 2024
    January 24, 2024
  • Cara mencuci emas0
    Cara Mencuci Emas Perhiasan biar Kinclong Kembali
    January 24, 2024
  • Kesehatan mental anak0
    Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Ortu Wajib Tahu!
    January 23, 2024
  • Angka keberuntungan 20240
    Daftar Angka Keberuntungan Shio di Tahun Naga Kayu 2024
    January 23, 2024
  • Axolotl hewan peliharaan unik0
    Hewan Peliharaan Unik dan Lucu, Mudah Dirawat!
    January 23, 2024
  • Berat Badan Turun Drastis0
    Berat Badan Turun Drastis padahal Tidak Diet? Ini Penyebabnya
    January 22, 2024
  • Anak suka menolong0
    Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini
    January 19, 2024

Sekilas

Berkeluarga merupakan media informasi keluarga Indonesia. Kami meyuguhkan semua sisi kehidupan dalam keluarga.

Hubungi Kami

Gedung Kompas Gramedia
Palmerah Barat Lt.6
Jakarta

Follow Us

© 2020 Grid Story Factory | Kompas Gramedia
    Grid