Memuji anak adalah hal yang baik dilakukan, namun kalau terlalu sering ternyata punya dampak yang kurang baik bagi psikologis anak. Berikut beberapa dampak psikologis anak sering dipuji.
Semua yang berlebihan tidak baik, ya, begitu juga pujian. Setiap orangtua tentu menginginkan anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. Namun ternyata jika setiap hari anak terlalu sering dipuji punya dampak yang kurang baik, lho.
Yuk, pahami dampak anak terlalu sering dipuji terhadap psikologisnya berikut ini:
Anak jadi mudah menyerah
Dampak buruk anak terlalu sering dipuji adalah ketahanannya dalam menghadapi kesulitan cenderung menurun. Padahal saat dewasa anak akan bertemu lebih banyak kenyataan yang mungkin memiliki tingkat kesulitan tersendiri baginya.
Berbangga pada si kecil memang hal yang wajar. Apalagi memberi apresiasi dengan cara memuji ketika mereka berhasil melakukan pencapaian baru. Namun jika pencapaiannya sudah berjalan seperti biasanya, sebaiknya kurangi pujiannya, ya.
Misalnya si kecil berhasil bangun sendiri sesuai jam yang disepakati, Mama perlu memujinya. Namun jika rutinitas tersebut sudah berjalan seperti biasa, sebaiknya kurangi pujiannya, ya.
Sebab anak yang terus-terusan dipuji akan kesulitan menghadapi penolakan atau tantangan. Dampaknya mereka akan mudah menyerah ketika menemui kekalahan tersebut.
Haus akan pujian
Anak yang telalu sering dipuji akan menjadikan pengakuan atau pujian sebagai goals dari setiap kegiatannya. Mereka tidak lagi melakukan sesuatu karena merasa membutuhkan hal tersebut atau mengerti kewajibannya, namun hanya mencari pujian. Anak juga akan frustasi berlebihan jika tidak lagi mendapatkan pujian dari Mama Papa.
Hanya menghargai fisik
Dampak psikologis ini muncul pada anak yang terlalu sering dipuji fisiknya, misalnya cantik, imut, ganteng, manis, atau lucu. Anak yang terlalu sering mendapatkan pujian seperti ini akan menimbulkan dampak negatif pada cara pandangnya.
Anak hanya akan menghargai seseorang jika menurutnya memiliki fisik yang rupawan atau menarik. Sikap tersebut tentu tidak baik bagi lingkungan sosial anak, karena membuat mereka menjadi pilih-pilih teman berdasarkan faktor fisik.
Jadi sebaiknya berikan pujian dengan ukuran yang wajar-wajar saja dan tidak perlu setiap waktu, ya.
Baca Juga: Dampak Pandemi, Ini Tanda-tanda Kesehatan Mental Anak Butuh Perhatian
Tekanan berlebih
Anak yang terbiasa dipuji akan berusaha keras mempertahankan gelar tersebut. Mereka cenderung ingin menjunjung tinggi persepsi orang lain atas keberhasilan yang didapatnya.
Hal ini masih sejalan dengan poin nomor 2, yakni anak yang hanya memburu pujian. Namun dampaknya mereka semakin hari semakin tertekan untuk menjalani dan membuktikan pujian tersebut.
Anak akan tumbuh menjadi sosok yang takut gagal dalam banyak hal. Jika terus dibiarkan mereka bisa stres mengejar pencapaian tersebut, lho.
Baca Juga: Dampak Buruk Prank Pada Anak, Berbahaya Bagi Psikologisnya
Kepedean
Terlalu sering memuji anak secara berlebihan dapat membawa dampak yang kurang baik pada rasa percaya diri anak. Memiliki rasa percaya diri memang bagus, khususnya di lingkungan pergaulan. Namun jika berlebihan justru bisa merugikan si kecil, bahkan di lingkungan pergaulannya.
Mereka akan merasa sedih dan kecewa jika ada orang lain yang mengatakan hal-hal kontradiktif dengan pujian yang biasa ia terima. Belum lagi sifat terlalu percaya diri ini umumnya membuat anak meremehkan orang lain dan merasa paling hebat.