Masih sering berbohong anak dengan embel-embel demi kebaikan? Duh, jangan lagi, ya. Karena dari dampak berbohong pada anak bisa memengarhui tumbuh kembang anak di masa depan, lho.
Tidak ada berbohong yang berbuah manis. Termasuk kebiasaan orangtua yang kerap berbohong pada anak dengan embel-embel demi kebaikan. Siapa nih yang masih sering berbohong pada anak? Jangan dibiasakan, ya, karena dampak berbohong pada anak memberikan efek negatif jangka panjang dan berpengaruh bagi tumbuh kembang anak, lho.
Berikut 4 dampak negatif akibat sering berbohong pada anak yang telah Berkeluarga.id rangkum:
Kepercayaan anak pada orangtua luntur
Dampak negatif berbohong pada anak yang sangat mungkin terjadi adalah kepercayaan mereka terhadap orangtua yang luntur. Bahkan, bisa saja tanpa Mama Papa tahu, si kecil sebenarnya paham jika orangtuanya berbohong.
Ke depannya si kecil bisa saja menjadi tidak mudah percaya pada orangtua, lho. Karena bisa saja mereka beranggapan “ah pasti juga bohong”, meskipun Mama Papa berbicara jujur dan serius.
Ada kemungkinan anak meniru
Di periode emas pertumbuhananak adalah masa sering meniru orang lain. Jangan kaget kalau anak menjadi pandai berbohong pada teman atau bahkan orangtuanya sendiri. Hal ini disebabkan karena bisa saja mereka meniru apa yang orangtuanya lakukan.
Bahkan dalam jangka panjang, dampak berbohong pada anak dapat meningkatkan risiko si kecil menjadi lebih sering berbohong saat mereka dewasa. Duh, bahaya banget, kan?
Baca Juga: Bukan Dimarahi! Begini Cara Mengatasi Anak Suka Berbohong
Berisiko membuat anak mudah takut
Coba diingat-ingat lagi, sering tidak sih, Mama Papa berbohong demi kebaikan agar si kecil mau makan? Paling sering ditemui adalah “kalau tidak mau makan dihabiskan nanti disuntik dokter”. Ada yang pernah?
Mulai sekarang lebih baik hilangkan kebiasaan berbohong dengan embel-embel kebaikan agar si kecil nurut. Mungkin Mama Papa beranggapan ini hal wajar dan efektif, namun ini akan berdampak bagi masa depan anak.
Contoh paling simpelnya anak menjadi takut dengan dokter. Bisa saja mereka beranggapan dokter adalah sosok yang menakutkan. Bahkan, sangat memungkinkan ini membuat Mama Papa repot saat berobat ke dokter akibat anak yang rewel karena takut.
Menganggap berbohong adalah hal biasa
Satu lagi dampak negatif dari berbohong pada anak adalah anggapan bahwa berbohong merupakan hal biasa atau bahkan sebagai jalan keluar. Contohnya paling simpelnya, saat anak harus belajar tapi ingin bermain, mereka berbohong dan mengatakan PR-nya sudah selesai.
Dari hal-hal sederhana seperti ini akan terus terbawa hingga anak dewasa. Bahkan, ini akan sangat berbahaya bagi pembentukan karakter anak kelak, lho.
Nah, tidak mau kan, anak jadi memiliki kebiasaan berbohong? Oleh karena itu, selalu beri contoh baik tentang kejujuran pada anak sejak dini!