Kita sudah hampir tiba di penghujung 2020. Nah, sekarang waktunya kita evaluasi keuangan selama setahun, yuk! Apa saja, ya, yang perlu diperhatikan saat melakukan evaluasi keuangan?
Dalam hitungan hari kita akan sampai pada bulan terakhir di 2020. Nah, dalam hal keuangan, apa saja yang harus dilakukan pada bulan terakhir setiap tahunnya? Yup, benar, melakukan evaluasi keuangan tahunan alias financial check up.
Sayangnya, masih banyak orang yang malas ribet sehingga melewatkan kegiatan evaluasi keuangan tahunan ini. Nah, kita jangan jadi salah satunya, ya. Karena evaluasi keuangan tahunan penting untuk kesehatan keuangan kita, lho.
Berikut ini adalah manfaat financial check-up yang kita lakukan setiap tahunnya:
Manfaat melakukan financial check-up setiap tahun
Melakukan financial check-up di akhir tahun, sangat penting dilakukan karena menjadi tahapan mengoreksi kondisi finansial kita. Melalui evaluasi keuangan tahunan ini kita bisa menilai; apakah gaya hidup dan pola konsumsi selama setahun ke belakang sudah sesuai dengan kantong atau belum.
Evaluasi finansial juga dapat dijadikan rujukan membuat target keuangan pada tahun berikutnya. Dengan perencanaan keuangan yang tertata rapi, keuangan pribadi atau rumah tangga kita akan lebih sehat. Kita juga lebih mudah mengelola keuangan di tahun-tahun berikutnya.
Nah, saat melakukan evaluasi keuangan ada beberapa poin wajib yang harus kita perhatikan. Berikut ini beberapa poin yang tidak boleh terlewat untuk dievaluasi pada akhir tahun.
Mendata aset yang dimiliki
Evaluasi finansial dapat dimulai dengan melihat pertumbuhan aset pribadi. Caranya, kita harus membuat daftar aset atau investasi yang telah dimiliki selama satu tahun ke belakang. Misalnya tabungan, properti, emas, atau instrumen aset lainnya.
Dengan melakukan evaluasi aset yang kita miliki, kita bisa bisa mengecek aset mana yang mengalami pertumbuhan dan mana yang berkurang. Pelajari pola pengumpulan aset yang bertambah agar kita bisa menirunya di tahun depan.
Hasil evaluasi keuangan dalam poin aset ini dapat menjadi dasar untuk membuat resolusi keuangan untuk satu tahun ke depan.
Tujuan finansial yang tercapai dalam setahun
Tujuan finansial atau target finansial tahunan penting dibuat untuk membuat kita terus terpacu dan termotivasi setiap harinya. Nah, selama 2020 ini apa saja target finansial yang kita buat?
Pada akhir tahun kita harus melakukan evaluasi terhadap target finansial yang sudah dibuat. Misalnya, jika di awal tahun kita memiliki rencana untuk menambah nominal tabungan, maka lakukanlah evaluasi apakah target tersebut sudah terpenuhi.
Jika setelah melakukan evaluasi target finansial kita belum terpenuhi, maka kita harus mencari penyebab kegagalan tersebut. Carilah solusi dari penyebab kegagalan ini agar tidak terulang di tahun depan.
Investasi
Melakukan evaluasi keuangan pada instrumen investasi tidak boleh ketinggalan, ya. Caranya dengan membuat daftar instrumen investasi apa saja yang telah kita miliki. Lalu lihat perkembangan investasi tersebut, apakah mengalami peningkatan atau malah bergerak ke arah negatif.
Melalui hasil evaluasi ini kita bisa mengalihkan investasi yang tidak berkembang ke instrumen yang lebih menguntungkan. Namun jika seluruh investasi kita surplus, bisa kita pertahankan, atau bahkan menambah lagi besaran nominalnya.
Baca Juga: Tanpa Disadari, Ini 5 Kesalahan Investasi Emas yang Bikin Rugi
Dana pensiun
Agar masa tua lebih cerah, mengisi pos dana pensiun nggak boleh terlewatkan, ya. Kalau kita memiliki tunjangan dana pensiun tersendiri dari kantor, poin ini bisa di-skip. Namun jika belum, pos ini perlu dipersiapkan dan dievaluasi setiap tahunnya.
Pada akhir tahun lakukan evaluasi keuangan pada pos dana pensiun dengan menghitung nominal yang telah disisihkah selama satu tahun untuk dana pensiun. Selain itu, cek juga apakah dana pensiun ini sudah sampai pada nominal yang ditargetkan atau belum.
Baca Juga: 4 Alasan Mengapa Harus Mempersiapkan Dana Pensiun
Rasio hutang
Poin terakhir ini penting dan jangan sampai lupa dievaluasi. Hitung dengan baik seluruh hutang yang masih harus kita bayar ke depannya, misalnya cicilan rumah, kendaraan, atau hutang untuk modal usaha.
Hal yang harus diingat adalah rasio hutang ini tidak boleh lebih dari 30 persen dari total pendapatan bulanan, ya. Jika tahun depan masih memiliki sisa tagihan dengan rasio lebih dari 30 persen segera ubah rencana finansial, ya.
Pada posisi tersebut kita tidak boleh berhutang kembali selama tahun depan, dan fokus untuk melakukan melunasinya. Segera lakukan antisipasi dengan mencari penghasilan tambahan agar hutang dapat segera tertutup.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Bebas Hutang