Anak dengan gaya belajar visual punya cara tersendiri untuk memahami materi pelajarannya. Selama PJJ, Mama Papa bisa lakukan 5 hal ini agar gaya belajar visual anak lebih mudah dipahami.
“Si kecil kenapa ya, tidak paham-paham meski sudah dijelaskan berulangkali?” Pernah mendengar kalimat tersebut? Mama Papa, jangan paksa anak untuk selalu paham pada penjelasan secara lisan, sebab bisa saja ia punya gaya belajar visual.
Anak dengan gaya belajar visual akan berkembang jika diberikan kesempatan untuk lebih memerhatikan apa yang ia lihat. Anak mungkin akan kehilangan konsentrasi jika hanya disuruh mendengarkan penjelasan guru saja.
Anak dengan gaya belajar visual juga bisa dilihat dari caranya saat mengingat sesuatu. Umumnya tipe pembelajar visual akan memejamkan matakan saat disuruh mengingat. Karena mereka sedang membayangkan hal tersebut untuk mengingatnya.
Jika anak punya ciri-ciri di atas ada beberapa hal yang perlu Mama Papa lakukan untuk mendukung proses belajarnya. Selama masa Pengajaran Jarak Jauh (PJJ), lakukan hal di bawah ini untuk mengajarkan materi pada anak, ya.
Buku pelajaran yang banyak gambar
Melihat gambar akan membuat anak dengan gaya belajar visual lebih nyambung diajak membahas materi. Maka jika anak dirasa punya gaya belajar seperti ini, sebaiknya beri mereka buku-buku pelajaran dengan lebih banyak gambar, ya.
Gambar ini dapat merujuk dalam banyak hal, mulai dari diagram, tabel, infografik, atau gambar bangunan. Namun jika tidak ada buku pelajaran resmi yang menaruh banyak gambar, Mama Papa bisa menyiasatinya dengan membelikan buku yang masih berkaitan dengan materi tersebut namun punya banyak gambar.
Jadi saat anak bingung mengenai bentuk dan maksud dari penjelasan Mama Papa, mereka bisa langsung melihat gambar tersebut.
Belajar dari video edukasi
Saat ini ada banyak video edukasi di internet, Mama Papa bisa menggunakannya sebagai media pelajaran anak dengan gaya belajar visual. Selain mudah menyerap, video edukasi juga akan membuat anak lebih antusias dalam belajar.
Pasalnya, alur pembelajaran dalam video-video lebih terarah dan mudah untuk dipelajari, serta muncul berbagai animasi lucu. Mama Papa bisa berlangganan video edukasi ini di situs-situs penyedia belajar daring, atau bisa juga dengan menonton channel edukasi di YouTube.
Buat peraga atau ilustrasi
Alternatif lain jika tidak ada buku pelajaran bergambar adalah membuat alat peraga sendiri. Mama Papa bisa membuat DIY alat peraga dari kardus atau kertas karton. Buat alat peraga ini sesuai materi yang akan dijelaskan.
Misalnya saat ingin menjelaskan mengenai hewan herbivora, karnivora, dan omnivora. Mama Papa bisa membuat gambar jerapah yang sedang makan daun, singa yang makan daging, dan ayam yang makan biji-bijian di karton lalu mengguntingnya.
Baca Juga: 4 Tips Menemani Anak Belajar di Rumah
Biarkan anak menggambar saat belajar
Agar anak mudah memahami dan mengingat materi pelajaran, Mama Papa bisa menyuruh si kecil menggambar di sela jam belajarnya. Biasakan anak untuk membuat mind maps, atau menggambar ilustrasi materi sambil mendengarkan penjelasan.
Dengan begitu anak lebih mudah menyerap materi yang disampaikan. Selain itu, fasilitasi anak dengan pensil warna-warni, ya. Warna dapat menarik minatnya pada suatu materi, dan membuat anak antusias dalam belajar.
Baca Juga: 3 Gaya Belajar Anak yang harus Orangtua Pahami
Tunjukan lewat gerakan
Trik terakhir agar anak dengan gaya belajar visual dapat paham pada materi adalah menunjukannya melalui gerakan. Gerakan dalam bahasa anak visual berbeda dengan anak kinestetik. Mereka tidak membutuhkan gerakan aktif; seperti lompatan atau berlarian.
Anak dengan gaya belajar visual membutuhkan gerakan untuk membantu mengembangkan imajinasinya. Misalnya menjelaskan jika Matahari lebih besar daripada Bumi.
Mama bisa membuat gerakan melingkarkan tangan membentuk bulatan besar saat menyebut Matahari, dan menjentikkan jari saat menyebut Bumi. Dengan gerakan seperti ini anak akan merekam memori pelajaran dengan lebih baik.