Posisi bayi sungsang akan menyulitkan proses persalinan, bahkan mengharuskan operasi caesar. Lantas, sebenarnya apa sih, yang menjadi penyebab posisi bayi sungsang?
Saat memasuki trimester ketiga, idealnya bayi berada dalam posisi kepala di bagian terendah dekat panggung, dan sudah siap memasuki jalan lahir. Namun, jika bayi tidak berposisi seperti itu, maka kondisi ini disebut dengan sungsang. Lantas, apa penyebab bayi sungsang?
Setidaknya ada 7 penyebab umum posisi bayi sungsang seperti yang dijelaskan di bawah ini. Biasanya, kalau bayi sungsang hingga mendekati hari perkiraan lahir (HPL), dokter akan menyarankan untuk melakukan persalinan ceasar.
Ukuran bayi
Salah satu penyebab bayi sungsang yang sering terjadi adalah ukuran bayi. Ukuran ini bukan hanya janin yang terlalu kecil, namun juga bisa terjadi pada bayi yang terlalu besar.
Ukuran bayi yang kecil menyebabkan ia sangat mudah berubah posisi di dalam rahim, bahkan hingga menjelang kelahirannya. Sedangkan, bayi yang terlalu besar akan kesulitan bergerak dan membalik tubuhnya di posisi ideal.
Kehamilan kembar
Hamil bayi kembar juga dapat menjadi penyebab bayi sungsang berikutnya. Hal ini terjadi karena ada lebih satu janin dalam kandungan, sehingga mereka harus berbagi tempat di dalam rahim.
Setiap janin akan berusaha mencari tempat yang nyaman untuk memposisikan tubuhnya. Namun gerakan lebih dari satu janin tersebut akan membuat ruang gerak menjadi lebih terbatas dan menyebabkan bayi sungsang.
Volume air ketuban
Volume air ketuban punya peran penting dalam menentukan posisi bayi di dalam rahim. Penyebab bayi sungsang dapat diakibatkan volume air ketuban yang terlalu banyak atau terlalu sedikit.
Jika volume air ketuban terlalu banyak bayi akan lebih leluasa berenang dan sering berganti posisi. Sedangkan, jika volume air ketuban sangat sedikit menyulitkan bayi untuk berputar ke posisi yang ideal.
Letak plasenta
Letak plasenta dapat menjadi penyebab bayi sungsang yang sering terjadi. Plasenta previa atau plasenta yang menutupi rongga rahim (jalan lahir) akan menyulitkan kepala bayi masuk ke jalan lahir dan berada pada posisi normal.
Kondisi plasenta previa umumnya dialami ibu yang memiliki riwayat operasi pada rahim atau jika berumur lebih dari 35 tahun.
Baca Juga: 5 Penyebab Bibir Sumbing Pada Bayi, Ternyata Sejak dalam Kandungan
Bentuk rahim kurang sempurna
Kondisi bayi sungsang juga bisa terjadi karena rahim kurang sempurna. Penyebab bayi sungsang ini paling banyak terjadi karena bentuk rahim yang sempit atau kelainan rahim. Umumnya, kelainan rahim terjadi karena cedera ataupun trauma kecelakaan.
Baca Juga: 4 Penyebab Bayi Bangun dan Menangis di Tengah Malam
Panggul ibu yang terlalu sempit
Mayoritas masyarakat kita menyebut kondisi ini dengan nama pinggang sempit. Beberapa kasus bayi sungsang terjadi karena ibu hamil memiliki bentuk panggul kecil atau sempit. Panggul yang sempit dapat mengakibatkan kepala bayi sulit untuk berada di jalan lahir begitu mendekati waktu melahirkan.
Riwayat hamil sungsang
Jika Mama sudah memiliki catatan hamil sungsang sebelumnya, risiko untuk kembali mengalami kondisi ini juga lebih besar. Berdasarkan studi yang diterbitkan oleh BJOG: an International Journal of Obstetrics & Gynaecology, presentasi sungsang pertama kali terjadi pada 4,2% persalinan kehamilan pertama.
Tingkat kekambuhan sungsang pada kehamilan kedua berturut-turut adalah 9,9%, dan pada kehamilan berturut-turut (jika dua kehamilan sebelumnya sungsang) adalah 27,5%.
Baca Juga: 5 Penyebab Umum Bayi Muntah, Mama Papa Harus Tahu