Mengajarkan anak mengatur keuangan sendiri itu penting, lho. Apalagi ia sudah remaja. Tak perlu bingung, simak cara mengajarkan anak remaja mengatur keuangan pada artikel di bawah ini.
Pandai mengatur keuangan sudah menjadi kewajiban siapa saja, termasuk bagi anak-anak yang sudah memasuki usia remaja. Memang, mengajarkan anak usia remaja mengatur keuangan itu tidak mudah. Namun, bukan berarti Mama Papa boleh menyerang.
Di usia remaja, Mama Papa harus mengajarkan dan menekankan bahwa mengatur keuangan merupakan hal penting. Jangan sampai kebiasaan boros dan kesulitan mengatur keuangan dibawa hingga mereka dewasa kelak, ya.
Agar Mama Papa lebih mudah, coba ikuti beberapa cara jitu dalam mengajarkan anak remaja untuk mengatur keuangan sendiri berikut ini:
Berikan uang saku berkala
Membiasakan memberi uang saku secara berkala menjadi salah satu cara paling efektif dalam mengajarkan anak remaja mengatur keuangan. Jika biasanya kita memberikan uang saku setiap sehari sekali, sekarang coba dengan tiga hari sekali, atau bahkan seminggu sekali.
Agar mereka tidak bingung, kita harus memberikan pemahaman terlebih dahulu. Misalnya, jika dalam sehari membutuhkan uang saku sekitar Rp20 ribu, artinya dalam seminggu kita bisa membawakan sekitar Rp150 ribu.
Jangan lupa menjelaskan pada mereka bahwa itu adalah uang saku selama seminggu. Biarkan mereka mengatur dan mengelola uangnya sendiri. Dari sini kita bisa melihat dan mengevaluasi saat sudah masuk hari kelima.
Baca Juga: 4 Manfaat Ajarkan Anak Menabung Sejak Kecil
Biasakan menyusun laporan keuangan
Sembari memberikan uang saku secara berkala, Mama Papa juga harus mengajarkan mereka menyusun laporan keuangan. Tidak perlu yang rumit, mulai saja dari uang saku yang diberikan setiap hari atau minggunya.
Tulis apa saja pengeluarannya, baik itu uang makan hingga transportasi secara rinci. Mungkin mereka akan cenderung malas dan bosan, namun jika dibiasakan nantinya akan menjadi bekal yang sangat baik, lho.
Ajarkan anak menyusun skala prioritas
Mengajarkan dan membiasakan anak menyusun skala prioritas sejak remaja juga menjadi kunci penting bagi masa depannya dalam mengatur keuangan. Mengapa?
Karena dengan kebiasaan ini akan membantu mereka menentukan beberapa hal yang penting. Ini juga akan membantu mereka untuk terbiasa menimbang dan memikirkan secara matang sebelum kalap berbelanja.
Contoh paling simpelnya, mereka bisa tahu apakah ini barang yang memang dibutuhkan atau hanya sekadar ingin. Mereka pun terlatih tidak mengorbankan kebutuhan primer untuk hal yang mungkin belum dibutuhkan. Jadi, mereka menjadi lebih bijak menggunakan uang dan berbelanja, deh.
Sisihkan untuk ditabung
Seiring berjalannya waktu, kita juga harus membiasakan anak untuk menabung sekitar 10% dari uang sakunya. Selain itu kita juga bisa menjelaskan penting menabung. Mulai dari belajar mengelola uang, dan menghindari kebiasaan boros.
Agar semangat menabung, boleh saja kita mengajak mereka untuk menuliskan apa impiannya. Misalnya membeli album idol Kpop seharga Rp300 ribu. Dengan adanya mimpi ini akan membuat anak menjadi lebih semangat menabung dan mencapai keinginannya, lho.
Ajarkan untuk memulai investasi
Jika sudah memasuki SMA, tidak ada salahnya mengenalkan dan mengajarkan anak untuk memulai investasi. Dengan begitu mereka tahu apa bedanya menabung di bank atau rekening biasa dengan investasi.
Sebagai langkah awal, reksadana bisa menjadi pilihan yang tepat. O, iya, untuk sementara Mama Papa bisa membantunya berinvestasi dengan nama kita dulu, kok.
Baca Juga: Melek Investasi, Ini 3 Investasi yang Cocok Untuk Milenial
Nah, itu adalah beberapa cara mengajarkan anak remaja dalam mengatur keuangan. Jangan disepelekan, ya, karena ini penting untuk masa depannya.