Kalau tidak menuruti ibu hamil yang ngidam, nanti anaknya ileran, lho! Benarkah demikian? Apakah ada hubungannya dengan ngidam yang nggak dituruti?
Selama kehamilan sebagian besar ibu hamil mengalami rasa ingin mengonsumsi makanan tertentu, atau yang disebut ngidam. Hal ini sebenarnya normal dialami ibu hamil, lho. Rata-rata fenomena ngidam muncul di trimester pertama kehamilan. Kondisi ibu hamil ngidam ini bisa terjadi karena dua alasan, yaitu:
1. Kekurangan nutrisi
Keinginan yang kuat dari ibu hamil mengonsumsi suatu makanan bisa hadir karena kekurangan nutrisi tertentu dalam tubuh. Misalnya, saat Mama ngidam mau makan daging-dagingan, bisa jadi pertanda tubuh kita kurang protein, kalium, atau natrium.
Jadi, sebenarnya bukan makanannya yang diincar, namun nutrisi yang terdapat di dalamnya. Sedangkan, jika ibu hamil ngidam hal-hal aneh; makan lipstik, bedak, atau benda-benda tak layak makan lain, kemungkinan besar sedang kekurangan zat besi.
2. Perubahan hormon
Selain kekurangan nutrisi, penyebab ibu hamil ngidam bisa karena perubahan hormon selama kehamilan. Salah satu hormon yang berperan dalam hal ini adalah peningkatan kadar progesteron.
Kenaikan kadar hormon berpengaruh pada fungsi metabolisme tubuh, yakni organ pencernaan dan produksi air liur. Hal ini memunculkan dorongan pada ibu hamil mengonsumsi makanan yang berperisa tajam, seperti asam dan asin.
Baca Juga: Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil, Suami Wajib Tahu!
Haruskah Menuruti Ibu Hamil yang Ngidam?
Sering mendengar kalimat ini; “kalau ngidam nggak dituruti nanti bayinya suka ‘ngeces’, lho”. Ya, ungkapan ini kerap dijadikan acuan agar segala keinginan ibu hamil saat ngidam bisa terpenuhi.
Namun kenyataannya, kalimat tersebut hanyalah sebuah mitos. Kedua kondisi tersebut tidak memiliki hubungan sama sekali. Meski begitu, memenuhi ngidam ibu hamil sebenarnya boleh-boleh saja, asalkan memenuhi beberapa syarat berikut ini:
1. Batasi makanan berkalori dan berlemak
Beberapa ibu ngidam makanan berkalori serta lemak tinggi, misalnya cokelat, es krim, martabak, dan kue. Kalau hal ini juga Mama alami, sebaiknya batasi porsinya agar tidak berlebihan, ya.
Karena terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak tinggi menyebabkan ibu hamil berisiko terkena penyakit diabetes gestasional. Cara menyiasati kondisi ini dengan membeli cokelat atau es krim dalam kemasan kecil.
Baca Juga: Keluhan yang Sering Dialami Ibu Hamil Pada Trimester Kedua
2. Bukan makanan yang berbahaya bagi janin
Ada beberapa makanan dilarang dikonsumsi ibu hamil, karena mengganggu tumbuh kembang janin. Misalnya, seafood, telur mentah atau setengah matang, susu yang tidak dipasteurisasi, hingga alkohol. Jika Mama mengidam salah satu dari beberapa makanan tersebut, sebaiknya jangan dituruti, ya.
3. Alternatif makanan sehat
Agar ngidam Mama terpenuhi sekaligus mencukupi kebutuhan gizi harian, ada triknya. Mama hanya perlu mengganti makanan ngidam dengan versi yang lebih sehat. Misalnya ngidam donat atau roti manis. Jangan sekedar membeli roti sesuai keinginan, gantilah dengan roti gandum yang lebih menyehatkan.
Nah itulah beberapa fakta terkait dengan ngidam. Memenuhi kebutuhan nutrisi selama masa kehamilan itu sangat penting, lho! Karena masa depan anak dipengaruhi nutrisi sejak 1.000 Hari Pertama Kehidupan, alias sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun.
Baca Juga: Jangan Terlewat, Ini 5 Vitamin Penting Bagi Ibu Hamil