Tahap Perkembangan Emosi Anak Usia 0-5 TahunTahap Perkembangan Emosi Anak Usia 0-5 TahunTahap Perkembangan Emosi Anak Usia 0-5 TahunTahap Perkembangan Emosi Anak Usia 0-5 Tahun
  • HOME
  • KESEHATAN
  • HUNIAN
  • ENTERTAINMENT
  • KEUANGAN
  • PSIKOLOGI
✕

Tahap Perkembangan Emosi Anak Usia 0-5 Tahun

December 11, 2020
perkembangan emosi anak

Sumber: Shutterstock

Perkembangan emosi anak usia 0-5 tahun akan berpengaruh hingga mereka dewasa, lho. Sebagai acuan, berikut perkembangan emosi anak secara umum pada usia 0-5 tahun.

Saat usia 0-5 tahun, emosi anak berkembang sangat signifikan. Perkembangan emosi anak pada usia ini juga berpengaruh hingga mereka dewasa. Perkembangan emosi anak usia 0-5 tahun berhubungan dengan kemampuan ia untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain hingga dewasa.

Pada anak-anak, kemampuan ini akan memengaruhi cara mereka saat ngobrol dengan teman, meminjam mainan, atau bermain bersama. Nah, berikut perkembangan emosi anak dari usia 0-5 tahun yang bisa menjadi acuan.

Usia 0-2 tahun

Meski terbilang masih sangat dini, namun emosi anak sudah berkembang sejak bayi, lho. Pada usia 0-2 tahun anak mulai belajar mengekspresikan emosi, meskipun belum bisa mengendalikannya dengan benar.

Meskipun si kecil masih berbuat sesuka hati. namun mereka sudah mulai mengerti ekspresi. Salah satu yang paling terlihat adalah ekspresi sedih dan senang. Mereka menunjukan perasaan tersebut dengan cara menangis, berteriak, atau tersenyum.

Sedangkan, pada usia 2 tahun anak mulai pandai meniru reaksi emosi yang lebih beragam dari orang sekitar, termasuk Mama dan Papa.

Baca Juga:  Perkembangan Bayi Usia 5 Bulan, Makin Aktif dan Ekspresif

Usia 2-3 tahun

Dalam rentang usia 2-3 tahun, perkembangan emosi anak terbilang masih cukup dinamis dan belum stabil. Jika pada usia ini Mama Papa sering melihat si kecil tantrum hingga meledak-ledak, jangan buru-buru memarahi, ya. Tantrum terjadi karena anak belum bisa mengendalikan emosi.

Usia 2 tahun merupakan momen sangat krusial bagi tumbuh kembang anak, karena mereka mulai belajar mandiri dalam berbagai hal. Mereka mulai bisa diajarkan menyikat gigi, mencuci tangan, menyebut nama, serta melepas pakai pakaiannya sendiri.

Daripada marah ketika anak tantrum, sebaiknya Mama Papa menstimulasi perkembangan emosi si kecil dengan mengajarkan mereka bercerita. Pancing anak bercerita apa yang sedang mereka rasakan, agar si kecil bisa mengendalikan tantrum.

Baca Juga:  4 Perkembangan Anak Usia 2 Tahun, Bikin Takjub

Usia 3-4 tahun

Pada usia 3-4 tahun, Mama akan melihat perkembangan emosi yang lebih signifikan. Di usia ini anak sudah mulai mengerti perasaan yang ia rasakan, meskipun belum pandai menata respon emosi dengan baik.

Misalnya saat melihat sesuatu yang lucu, anak akan merespon dengan tertawa, namun dengan cara yang lebih histeris. Begitu juga jika mereka merasa marah atau sedih, si kecil akan menangis dan berteriak untuk melampiaskan emosinya.

Baca Juga: Perkembangan Bayi Usia 6 Bulan, Siap MPASI

Usia 4-5 tahun

Perkembangan emosi anak di usia 4-5 tahun tergolong sangat menakjubkan. Pada usia ini mereka lebih mengenal dan mengendalikan emosi sendiri. Bahkan, mereka mulai mengenal empati ketika melihat teman sedih, lho.

Anak sudah mampu menenangkan temannya yang bersedih karena rasa empati si kecil. Meskipun kestabilan emosi ini tidak selalu terjadi, ya. Akan ada saatnya mereka tetap meluapkan kemarahan tak terkendali saat suasana hatinya kurang baik.

Fakta yang menggembirakan lainnya, pada usia 4-5 tahun anak sudah mulai memiliki selera humor dan tidak jarang berusaha melucu, lho. Mama Papa akan melihat mereka mulai bisa melakukan hal-hal konyol, misalnya membuat ekspresi wajah yang aneh atau bertingkah lucu.

Cara stimulasi perkembangan emosi anak di usia 4-5 tahun dengan melatihnya untuk menyelesaikan masalah sendiri atau mengajarinya problem solving.

Baca Juga: 5 Cara Melatih dan Menstimulasi Anak Agar Cepat Bicara

Share
0
Laras
Laras

Related posts

Anak suka menolong

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong | Foto: Freepik

January 19, 2024

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini


Read more
Dampak perselingkuhan

Dampak Perselingkuhan Bagi Anak | Foto: Freepik

January 17, 2024

7 Dampak Perselingkuhan Orangtua bagi Anak, Risiko Depresi


Read more
Kecocokan dengan pasangan

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan | Foto: Freepik

January 12, 2024

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan, Langsung Dicoba Yuk!


Read more

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

  • Tanaman yang Hidup di Air0
    6 Tanaman Hias yang Hidup di Air dan Cocok untuk Kolam Ikan
    October 21, 2024
  • Investasi Reksadana Saham0
    Keuntungan Investasi Reksadana Saham untuk Jangka Panjang
    January 24, 2024
  • BAB bayi berwarna hijau0
    BAB Bayi Berwarna Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya
    January 24, 2024
  • Shio beruntung 20240
    6 Shio Paling Beruntung di Tahun Naga Kayu 2024
    January 24, 2024
  • Cara mencuci emas0
    Cara Mencuci Emas Perhiasan biar Kinclong Kembali
    January 24, 2024
  • Kesehatan mental anak0
    Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Ortu Wajib Tahu!
    January 23, 2024
  • Angka keberuntungan 20240
    Daftar Angka Keberuntungan Shio di Tahun Naga Kayu 2024
    January 23, 2024
  • Axolotl hewan peliharaan unik0
    Hewan Peliharaan Unik dan Lucu, Mudah Dirawat!
    January 23, 2024
  • Berat Badan Turun Drastis0
    Berat Badan Turun Drastis padahal Tidak Diet? Ini Penyebabnya
    January 22, 2024
  • Anak suka menolong0
    Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini
    January 19, 2024

Sekilas

Berkeluarga merupakan media informasi keluarga Indonesia. Kami meyuguhkan semua sisi kehidupan dalam keluarga.

Hubungi Kami

Gedung Kompas Gramedia
Palmerah Barat Lt.6
Jakarta

Follow Us

© 2020 Grid Story Factory | Kompas Gramedia
    Grid