Perkembangan emosi anak usia 0-5 tahun akan berpengaruh hingga mereka dewasa, lho. Sebagai acuan, berikut perkembangan emosi anak secara umum pada usia 0-5 tahun.
Saat usia 0-5 tahun, emosi anak berkembang sangat signifikan. Perkembangan emosi anak pada usia ini juga berpengaruh hingga mereka dewasa. Perkembangan emosi anak usia 0-5 tahun berhubungan dengan kemampuan ia untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain hingga dewasa.
Pada anak-anak, kemampuan ini akan memengaruhi cara mereka saat ngobrol dengan teman, meminjam mainan, atau bermain bersama. Nah, berikut perkembangan emosi anak dari usia 0-5 tahun yang bisa menjadi acuan.
Usia 0-2 tahun
Meski terbilang masih sangat dini, namun emosi anak sudah berkembang sejak bayi, lho. Pada usia 0-2 tahun anak mulai belajar mengekspresikan emosi, meskipun belum bisa mengendalikannya dengan benar.
Meskipun si kecil masih berbuat sesuka hati. namun mereka sudah mulai mengerti ekspresi. Salah satu yang paling terlihat adalah ekspresi sedih dan senang. Mereka menunjukan perasaan tersebut dengan cara menangis, berteriak, atau tersenyum.
Sedangkan, pada usia 2 tahun anak mulai pandai meniru reaksi emosi yang lebih beragam dari orang sekitar, termasuk Mama dan Papa.
Baca Juga: Perkembangan Bayi Usia 5 Bulan, Makin Aktif dan Ekspresif
Usia 2-3 tahun
Dalam rentang usia 2-3 tahun, perkembangan emosi anak terbilang masih cukup dinamis dan belum stabil. Jika pada usia ini Mama Papa sering melihat si kecil tantrum hingga meledak-ledak, jangan buru-buru memarahi, ya. Tantrum terjadi karena anak belum bisa mengendalikan emosi.
Usia 2 tahun merupakan momen sangat krusial bagi tumbuh kembang anak, karena mereka mulai belajar mandiri dalam berbagai hal. Mereka mulai bisa diajarkan menyikat gigi, mencuci tangan, menyebut nama, serta melepas pakai pakaiannya sendiri.
Daripada marah ketika anak tantrum, sebaiknya Mama Papa menstimulasi perkembangan emosi si kecil dengan mengajarkan mereka bercerita. Pancing anak bercerita apa yang sedang mereka rasakan, agar si kecil bisa mengendalikan tantrum.
Baca Juga: 4 Perkembangan Anak Usia 2 Tahun, Bikin Takjub
Usia 3-4 tahun
Pada usia 3-4 tahun, Mama akan melihat perkembangan emosi yang lebih signifikan. Di usia ini anak sudah mulai mengerti perasaan yang ia rasakan, meskipun belum pandai menata respon emosi dengan baik.
Misalnya saat melihat sesuatu yang lucu, anak akan merespon dengan tertawa, namun dengan cara yang lebih histeris. Begitu juga jika mereka merasa marah atau sedih, si kecil akan menangis dan berteriak untuk melampiaskan emosinya.
Baca Juga: Perkembangan Bayi Usia 6 Bulan, Siap MPASI
Usia 4-5 tahun
Perkembangan emosi anak di usia 4-5 tahun tergolong sangat menakjubkan. Pada usia ini mereka lebih mengenal dan mengendalikan emosi sendiri. Bahkan, mereka mulai mengenal empati ketika melihat teman sedih, lho.
Anak sudah mampu menenangkan temannya yang bersedih karena rasa empati si kecil. Meskipun kestabilan emosi ini tidak selalu terjadi, ya. Akan ada saatnya mereka tetap meluapkan kemarahan tak terkendali saat suasana hatinya kurang baik.
Fakta yang menggembirakan lainnya, pada usia 4-5 tahun anak sudah mulai memiliki selera humor dan tidak jarang berusaha melucu, lho. Mama Papa akan melihat mereka mulai bisa melakukan hal-hal konyol, misalnya membuat ekspresi wajah yang aneh atau bertingkah lucu.
Cara stimulasi perkembangan emosi anak di usia 4-5 tahun dengan melatihnya untuk menyelesaikan masalah sendiri atau mengajarinya problem solving.
Baca Juga: 5 Cara Melatih dan Menstimulasi Anak Agar Cepat Bicara