Meski aman, menggunakan pil KB (Keluarga Berencana) sebagai alat kontrasepsi tetap punya efek samping, lho. Yuk, simak efek samping dari pil KB berikut ini.
Salah satu alat kontrasepsi yang terkenal di Indonesia adalah pil kontrasepsi, atau pil keluarga berencana (KB). Meski aman dan umum digunakan, namun pil KB tetap bisa menimbulkan efek samping, lho.
Efek samping dari pil KB masih tergolong wajar, sehingga Mama tidak perlu cemas berlebihan. Berikut tujuh efek samping pil KB yang umum terjadi:
Kenaikan berat badan
Salah satu efek pil kb yang paling sering terjadi adalah kenaikan berat badan yang signifikan. Ini terjadi karena hormon esterogen dalam pil Kb menyebabkan cairan dalam tubuh tertahan, terutama di bagian payudara dan pinggul.
Selain itu, hormon esterogen juga membuat sel lemak lebih besar ketimbang sebelum mengonsumsi pil KB. Untuk mencegah berat badan naik, Mama perlu menjaga asupan kalori dalam makanan. Jangan lupa untuk Rutin olahraga agar berat badan tetap stabil.
Mual dan muntah
Merasa mual dan ingin muntah saat pertama kali mengonsumsi pil KB merupakan hal yang wajar. Namun pada setiap orang efek mual dan muntah yang dirasakan berbeda-beda. Lagi pula, efek samping pil KB biasanya hanya muncul dalam jangka pendek, kok.
Perbanyak istirahat selama konsumsi pil KB dapat membantu Mama mengurangi rasa mual. Jika efek mual dan muntah berlangsung selama tiga bulan berturut-turut setelah mengonsumsi pil KB, sebaiknya segera ke dokter, ya.
Payudara mengeras
Biasanya pada minggu-minggu awal konsumsi pil KB Mama akan merasa payudara lebih mengeras, dan muncul rasa nyeri tidak nyaman. Efek samping pil KB juga membuat payudara tampak lebih besar dari sebelumnya.
Mama, efek samping ini muncul sebagai proses adaptasi tubuh terhadap perubahan hormon. Tidak perlu khawatir, rasa nyeri pada payudara akan hilang seiring berjalannya waktu, kok.
Mood swing
Merasa lebih moody setelah minum pil KB? Wajar, kok. Pasalnya, salah satu dampak dari penggunaan pil KB adalah perubahan suasana hati, alias mood swing yang cukup drastis. Masalah perubahan mood terjadi karena pil KB menekan beberapa hormon dalam tubuh, termasuk hormon yang berpengaruh pada suasana hati.
Baca Juga: 6 Penyebab Mood Swing dan Cara Mengendalikannya
Keputihan
Setelah mengonsumsi pil KB beberapa wanita mengeluh mengalami keputihan. Sebenarnya hal ini tidak berbahaya, asalkan jenis keputihan ini tidak berwarna pekat atau berbau.
Jika mengalami keputihan setelah konsumsi pil KB, sebaiknya gunakan pantyliner, dan ganti tiap empat jam sekali, ya. Upaya ini dilakukan untuk menjada kebersihan vagina dan menghindari tumbuhnya jamur.
Baca Juga: Cara Alami Mengatasi Keputihan yang Upnormal
Perubahan siklus haid
Penggunaan pil KB juga memengaruhi perubahan hormon dan menyebabkan haid di luar siklus biasanya. Ketika seseorang mulai mengonsumsi pil KB, salah satu perubahan yang dirasakan adalah menstruasi lebih lama, dan volume darah lebih banyak. Ini terjadi karena pil KB membuat dinding rahim menyesuaikan untuk terus meluruh agar tidak terjadi kehamilan.
Baca Juga: Haid Tidak Teratur? Coba Konsumsi 5 Makanan Pelancar Haid Ini
Sakit kepala dan migrain
Ketidakseimbangan kadar hormon berhubungan dengan sistem reproduksi dapat menimbulkan gejala sakit kepala dan migrain. Oleh karena itu, mengonsumsi pil KB dengan jenis atau dosis yang berbeda dapat menimbulkan efek ini.
Baca Juga: 6 Cara Mudah Atasi Sakit Kepala Secara Alami