7 Dampak Buruk Workaholic, Malah Bikin Tidak Produktif7 Dampak Buruk Workaholic, Malah Bikin Tidak Produktif7 Dampak Buruk Workaholic, Malah Bikin Tidak Produktif7 Dampak Buruk Workaholic, Malah Bikin Tidak Produktif
  • HOME
  • KESEHATAN
  • HUNIAN
  • ENTERTAINMENT
  • KEUANGAN
  • PSIKOLOGI
✕

7 Dampak Buruk Workaholic, Malah Bikin Tidak Produktif

January 12, 2021
dampak buruk workaholic

Sumber: Shutterstock

Tergila-gila bekerja alias workaholic tidak selamanya baik, lho. Workaholic bisa memicu dampak buruk yang justru merugikan kita di kemudian hari. Nggak percaya? Simak artikel berikut ini.

Menjadi seorang workaholic memang terlihat profesional, namun sebenarnya gaya hidup ini punya dampak buruk, lho. Seseorang workaholic berisiko mengalami berbagai masalah psikologis maupun fisik. Meski gaya workaholic terlihat keren, sebenarnya bisa mengurangi produktivitas kita saat bekerja. Berikut dampak buruk workaholic yang jarang disadari.

Mengalami burnout syndrome

Menurut WHO, burnout syndrome merupakan kondisi stres kronis yang berhubungan dengan pekerjaan. Seorang yang mengalami kondisi ini akan merasa lelah fisik dan emosional akibat pekerjaan.

Saat kita menjadi seorang workaholic dan terlalu banyak memforsir waktu bekerja, risiko burnout syndrome akan lebih besar. Bahkan, dampak buruk workaholic ini menyebabkan masalah fisik juga, lho. Salah satu yang paling sering muncul adalah masalah pencernaan.

Penurunan produktivitas

Bukannya makin produktif, seseorang yang workaholic justru berisiko mengalami penurunan produktivitas. Menurut survei yang dilakukan oleh jurnal Industrial Health, seseorang yang gila kerja atau workaholic, justru lama-kelamaan akan mengalami penurunan kinerja dan kepuasan hidup.

Baca Juga: 5 Tips Tetap Semangat Bekerja Setelah Libur Panjang 

Jadwal tidur berantakan

Bekerja secara berlebihan memang terlihat menguntungkan, karena penggunaan waktu sangat maksimal. Namun jika kita teliti lebih lanjut, hal ini tidak benar-benar baik, lho. Gaya workaholic memiliki dampak buruk bagi waktu tidur seseorang.

Kebiasaan ini membuat si workaholic jadi lebih mudah stres. Selain itu, kebiasaan kurang tidur akan menyebabkan daya tahan tubuh menurun dan mudah terserang penyakit.

Mudah emosi dan tersinggung

Workaholic dapat menyebabkan seseorang mudah marah dan sensitif. Ini karena pikirannya jadi hanya fokus pada pekerjaan, sehingga tidak punya waktu untuk bersentuhan dengan hal lain. Kurangnya interaksi membuat si workaholic menanggapi suatu candaan jadi hal yang serius, alias gampang baper.

Hubungan sosial terganggu

Saat kita harus fokus tinggi pada pekerjaan, tentu waktu bercengkrama dengan orang lain berkurang. Hal ini bisa memicu kerenggangan hubungan, baik dengan keluarga maupun sahabat.

Dampak buruk workaholic ini harus menjadi perhatian banyak orang. Apalagi bagi Mama Papa yang sudah punya buah hati. Jangan sampai si kecil merasa kurang perhatian karena orangtua terlalu sibuk bekerja.

Bac Juga: Tips Menjaga Hubungan Tetap Harmonis, Romantis Hingga Hari Tua!

Mudah merasa stres

Dampak buruk seseorang workaholic secara psikologis; mudah mengalami stres. Hal ini terjadi karena seseorang workaholic cenderung terobsesi pada pekerjaan, kekuasaan, dan posisi, sehingga mudah merasa tertekan.

Lebih boros

Meskipun kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja, belum tentu kita jadi pribadi yang hemat, ya. Seseorang workaholic cenderung bekerja untuk kesenangannya sendiri. Hal ini membuat mereka tidak berpikir panjang untuk memuaskan dirinya dengan hidup konsumtif.

Totalitas pada sebuah pekerjaan tentu boleh-boleh saja. Asalkan kita mengetahui batasan, dan bisa membagi waktu dengan baik; antara pekerjaan dan kehidupan lainnya.

Baca Juga: 5 Tips Memilih Meja Kerja Agar Produktif Selama di Rumah

Share
0
Laras
Laras

Related posts

Anak suka menolong

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong | Foto: Freepik

January 19, 2024

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini


Read more
Dampak perselingkuhan

Dampak Perselingkuhan Bagi Anak | Foto: Freepik

January 17, 2024

7 Dampak Perselingkuhan Orangtua bagi Anak, Risiko Depresi


Read more
Kecocokan dengan pasangan

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan | Foto: Freepik

January 12, 2024

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan, Langsung Dicoba Yuk!


Read more

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

  • Tanaman yang Hidup di Air0
    6 Tanaman Hias yang Hidup di Air dan Cocok untuk Kolam Ikan
    October 21, 2024
  • Investasi Reksadana Saham0
    Keuntungan Investasi Reksadana Saham untuk Jangka Panjang
    January 24, 2024
  • BAB bayi berwarna hijau0
    BAB Bayi Berwarna Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya
    January 24, 2024
  • Shio beruntung 20240
    6 Shio Paling Beruntung di Tahun Naga Kayu 2024
    January 24, 2024
  • Cara mencuci emas0
    Cara Mencuci Emas Perhiasan biar Kinclong Kembali
    January 24, 2024
  • Kesehatan mental anak0
    Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Ortu Wajib Tahu!
    January 23, 2024
  • Angka keberuntungan 20240
    Daftar Angka Keberuntungan Shio di Tahun Naga Kayu 2024
    January 23, 2024
  • Axolotl hewan peliharaan unik0
    Hewan Peliharaan Unik dan Lucu, Mudah Dirawat!
    January 23, 2024
  • Berat Badan Turun Drastis0
    Berat Badan Turun Drastis padahal Tidak Diet? Ini Penyebabnya
    January 22, 2024
  • Anak suka menolong0
    Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini
    January 19, 2024

Sekilas

Berkeluarga merupakan media informasi keluarga Indonesia. Kami meyuguhkan semua sisi kehidupan dalam keluarga.

Hubungi Kami

Gedung Kompas Gramedia
Palmerah Barat Lt.6
Jakarta

Follow Us

© 2020 Grid Story Factory | Kompas Gramedia
    Grid