Stres berlebihan karena tanggung jawab kerja yang terlalu berat bisa menyebabkan burnout syndrome, lho. Yuk, kenali penyebab dan cara mengatasinya agar tidak mengganggu aktivitasmu.
WHO baru-baru ini menetapkan burnout syndrome sebagai salah satu kondisi stres yang kronis. Ini bukan tanpa alasan, karena burnout syndrome merupakan kondisi yang cukup berbahaya bagi kesehatan mental seseorang.
Nah, ciri orang yang mengalami burnout syndrome biasanya akan lelah secara emosional, fisik, dan mental akibat stres berkepanjangan. Selain itu, seseorang yang mengalami burnout syndrome juga akan merasa hampa dan lelah secara mental, hingga tidak memiliki motivasi kerja. Parahnya, kondisi ini bisa menjadi pemicu depresi, lho.
Penyebab Burnout Syndrome
Mama Papa, ada banyak hal yang dapat menjadi faktor pemicu kondisi burnout syndrome pada seseorang, berikut beberapa di antaranya:
- Jam kerja tidak teratur.
- Kurangnya me-time.
- Tidak mendapatkan dukungan dari orang terdekat.
- Mengambil terlalu banyak pekerjaan.
- Pekerjaan yang terlalu monoton dan kurang menantang.
- Bekerja di lingkungan dengan tekanan terlalu tinggi.
- Kurangnya apresiasi dan penghargaan atas hasil kerja.
- Tempat kerja yang toxic, misalnya kerap melakukan bullying.
Cara Mengatasi Burnout Syndrome
Setelah mengetahui penyebabnya, kita bisa beralih ke cara-cara untuk mengatasinya. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini:
Cari tahu penyebabnya
Ketika merasa sedang berada pada fase tersebut, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengidentifikasi penyebabnya. Tanyakan pada diri sendiri, apa yang memicu burnout syndrome ini. Misalnya, omelan atasan, tumpukan deadline, hingga berselisih dengan rekan kerja. Hal ini akan membuat kita lebih mudah melakukan penanganan.
Baca Juga: Tetap Produktif Walau Bekerja dari Rumah
Curhat ke orang lain
Setelah mengetahui penyebabnya, kita bisa mulai membicarakan masalah tersebut dengan orang lain. Membicarakan masalah tidak akan membuat kita terlihat lemah, kok. Curhat bukan sekadar mendapatkan solusi, namun untuk meringankan isi hati kita yang terasa berat. Curhat dengan sahabat atau keluarga mengenai permasalahan yang kita alami.
Memulai hidup sehat
Memulai hidup baru yang lebih sehat bisa menjadi cara tepat mengatasi burnout syndrome. Kebiasaan baik yang harus kita mulai adalah mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, hingga tidur dengan cukup. Karena efek baik dari hidup sehat bukan hanya dirasakan tubuh, tapi juga pikiran, lho.
Baca Juga: Cara Mudah Atasi Mata Lelah Setelah Seharian Bekerja
Me-time
Saat syndrome ini menyerang, kita perlu meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas atau hobi kita. Cara ini untuk mencegah stres berlebihan, dan menghindari depresi. Kita bisa menjalankan hobi kembali, seperti bersepeda, menonton film, membaca buku, makan makanan kesukaan, mendengarkan musik, atau hal menyenangkan lainnya.
Buat jadwal yang teratur
Setelah mengalami emotional burnout sebaiknya kita memerhatikan jadwal kerja harian dengan baik. Biasanya fase ini lebih banyak terjadi pada si workaholic yang sering bekerja overtime. Gaya hidup ini tidak baik bagi kesehatan mental, lho. Jadi berusahalah untuk menata jadwal bekerja, tidur, me time, perawatan diri, hingga bersosialisasi dengan orang lain secara seimbang.
Baca Juga: Dampak Buruk Workaholic, Malah Bikin Tidak Produktif