Jangan anggap remeh, mengatur keuangan merupakan salah satu kunci keharmonisan suami-istri, lho. Salah-salah atur, rumah tangga bisa hancur. Yuk, cari tahu cara mengatur keuangan rumah tangga dengan baik.
Tidak hanya saat masih single saja, mengatur keuangan juga perlu dilakukan saat sudah menikah. Jangan salah, mengatur keuangan rumah tangga bersama pasangan menjadi salah satu kunci hubungan harmonis, lho.
Oleh karena itu, bagi Mama Papa yang masih menjadi pasangan baru, tidak ada salahnya mulai mengatur keuangan rumah tangga bersama, yuk! Bagaimana caranya?
Berikut 6 cara mengatur keuangan rumah tangga yang baik. Simak, ya!
Hitung pendapatan keseluruhan
Cara pertama yang penting dalam mengatur keuangan rumah tangga adalah menghitung total pendapatan keseluruhan selama sebulan, baik dari Papa maupun Mama. Terdengar simpel, tapi cara ini akan membantu kita mengalokasikan gaji dan mengatur beberapa pengeluaran bulanan. Jadi, hitung dengan teliti, ya!
Membagi menjadi beberapa bagian
Setelah menghitung keseluruhan pendapatan bulanan, cara mengatur keuangan rumah tangga selanjutnya adalah membaginya menjadi beberapa bagian. Mengutip dari laman pritaghozie.com, ada beberapa cara membagi keuangan rumah tangga.
Misalnya, selama sebulan pendapatan total Rp10 juta. Sehingga, ada beberapa bagian yang perlu dipertimbangkan, seperti; 60% untuk biaya hidup dan cicilan, 10% gaya hidup, 15% tabungan dan investasi, 10% dana darurat, kemudian sisanya sebesar 5% untuk zakat atau sosial.
Buat skala prioritas
Sekarang Mama Papa sudah tahu pembagiannya, kan? Agar semua perencanaan keuangan bisa dijalankan dengan lancar, salah satu kunci mengatur keuangan rumah tangga selanjutnya dengan membuat skala prioritas.
Mama Papa harus tahu; mana kebutuhan dan keinginan. Untuk itu, coba buat beberapa list di setiap kategori; kebutuhan pokok atau biaya hidup, hingga kebutuhan hidup atau belanja.
Apabila over budget, disarankan menyingkirkan beberapa list yang mungkin bisa ditunda, atau lakukan penyesuaian. Namun jangan korbankan kebutuhan hidup, ya!
Fokus melunasi utang atau cicilan
Idealnya, utang yang kita miliki tidak lebih dari 30% pendapatan setiap bulan. Sehingga, kalau ada utang atau cicilan yang masih menunggu, usahakan fokus melunasinya dulu, ya. Buat daftar cicilan apa saja yang perlu dilunasi, beserta tanggal pembayarannya.
Kemudian, niatkan hati agar tidak tergoda promo kartu kredit. Memang rasanya akan sangat murah, namun jika terus dilakukan tentu saja akan menumpuk, lho. Mama Papa bisa membaca: cara bebas utang dengan mudah.
Mempersiapkan dana darurat
Memiliki dana darurat adalah hal penting, baik saat masih single maupun sudah menikah. Sesuai dengan namanya, dana darurat akan menjadi “pegangan” saat ada pengeluaran mendadak, seperti biaya mobil mogok atau bahkan biaya berobat.
Sisihkan minimal 10% dari pendapatan bulanan untuk mempersiapkan dana darurat. Idealnya, bagi pasangan menikah atau berkeluarga, harus memiliki dana darurat minimal 6-12 kali dari pengeluaran bulanan. Lakukan perlahan namun rutin, agar dapat cepat terwujud, ya.
Coba berinvestasi
Selain itu, kita juga harus mulai membiasakan berinvestasi untuk mempersiapkan masa depan. Setidaknya, sisihkan sekitar 10-15% dari pendapatan bulanan untuk berinvestasi. Namun, jangan asal investasi, ya.
Pastikan untuk menentukan tujuan investasi; jangka pendek atau jangka panjang, dan apa tujuannya. Misalnya untuk mempersiapkan dana pendidikan anak, atau dana pensiun.
Lalu pilih jenis investasi yang tepat. Jangan lupa pertimbangkan faktor risiko, serta sesuaikan dengan kondisi finansial kita, ya. O, iya, jangan berinvestasi dengan berutang, ya!
Baca Juga: 5 Investasi yang Menguntungkan di 2021
Nah, itulah beberapa cara mengatur keuangan rumah tangga yang bisa Mama Papa terapkan. O, iya, jangan lupa evaluasi keuangan setiap 6 bulan sekali. Tujuannya untuk melihat kembali bagaimana kebiasaan kita mengatur keuangan, dan mengecek ada tidaknya hal yang perlu diperbaiki.
Semoga bermanfaat!
Baca Juga: 4 Pilihan Tabungan Anak Terbaik, Penting untuk Masa Depan