Memilih media tanam untuk anggrek memang proses yang cukup krusial. Sebab media tanam punya peran besar dalam proses pertumbuhan tanaman hias dengan bunga yang indah ini.
Memilih media tanam untuk anggrek memang susah-susah gampang. Pasalnya, media tanam berhubungan erat dengan kelangsungan hidup, serta lamanya waktu berbunga. Seperti yang kita tahu, anggrek diminati karena bunga yang indah. Nah, salah pilih media tanam untuk anggrek, ternyata berpengaruh pada perkembangan bunganya.
Saat ini ada beberapa media tanam anggrek yang beredar di pasaran. Namun, jika Mama Papa ingin mendapatkan bunga anggrek tumbuh subur dan indah. Mama bisa pertimbangkan pilihan beberapa media tanam untuk anggrek di bawah ini.
Media tanam pecahan batu
Salah satu media tanam yang cocok untuk anggrek adalah pecahan batu atau genteng. Media tanam ini idealnya dijadikan bagian alas pot (bacis pot).
Kelebihan pecahan batu dan genteng, yakni dapat memelihara kelembapan sekitar akar, dan menampung asupan air lebih lama. Selain itu, pecahan batu dan genteng tidak mudah lapuk, dan punya sistem drainase yang baik.
Sayangnya, media tanam mudah ditumbuhi lumut, sehingga mengharuskan Mama Papa sering-sering mengeceknya.
Media tanam pakis
Pakis merupakan media tanam yang paling populer di kalangan pecinta anggrek. Naiknya pamor media tanam pakis karena sifatnya yang tidak mudah lapuk, mampu mengikat air dengan baik, serta punya kemampuan drainase yang baik.
Pilih media tanam pakis dengan potongan tidak terlalu halus. Karena pakis halus punya kelembapan tinggi, sehingga membuat akar mudah busuk.
Kelemahan dari media tanam dari pakis adalah sering dihuni oleh semut dan binatang-binatang kecil lainnya.
Sedikit tips, sebelum menggunakan pakis sebagai media tanam, sebaiknya rendam dulu dengan pupuk NPK, ya. Cara ini berguna untuk menambahkan unsur hara pada media tanam.
Media tanam arang kayu
Media tanam anggrek selanjut adalah arang kayu. Arang banyak dipilih karena tidak mudah lapuk dan tidak mudah ditumbuhi bakteri.
Sebelum digunakan sebagai media tanam sebaiknya arang kayu direndam dahulu dengan larutan pupuk NPK, untuk menambah unsur hara. Selain itu, Mama Papa juga bisa menambahkan larutan fungisida dalam air NPK, untuk mencegah jamur.
Kekurangan penggunaan arang kayu sebagai media tanam adalah harganya yang relatif lebih mahal, dan memiliki unsur hara yang sedikit.
Media tanam moss kadaka
Tanaman sejenis paku-pakuan yang sekilas mirip rumput. Biasanya moss kadaka tumbuh dan melekat pada pohon besar yang tedapat di hutan.
Media tanam ini cocok untuk semua jenis anggrek, baik yang dibudidayakan secara epifit (menempel pohon), maupun terestrial (di pot).
Kelebihan moss kadaka dibandingkan media tanam lainnya adalah kemampuannya dalam mengatur kelembapan. Jadi kita nggak perlu khawatir akar anggrek busuk.
Selain itu, jaringan tanaman kadaka yang sudah mengalami pelapukan juga bermanfaat untuk memasuk unsur hara pada tanaman.
Namun, kekurangan moss kadaka dibandingkan media tanam lain adalah harganya yang cukup mahal di pasaran.
Baca Juga: 5 Jenis Anggrek Favorit Asli Indonesia yang Bikin Rumahmu Cantik
Media tanam sabut kelapa
Di antara jenis media tanam lainnya, sabut kelapa diklaim menjadi media tanam terbaik. Sabut kelapa punya daya serap air yang sangat baik, dan menyimpan berbagai unsur hara penting. Biasanya, sabut kelapa banyak dipilih untuk penanam anggrek secara epifit.
Perlu diingat, sebaiknya pilih sabut kelapa dari jenis kelapa yang tua, ya. Jangan lupa untuk direndam terlebih dahulu dengan fungisida sebelum digunakan.
Kekurangan media tanam dari sabut kelapa adalah mudah lapuk dan membusuk. Sehingga harus diganti secara rutin. Jika tidak, akar anggrek berisiko terserang penyakit.
Mama Papa, itulah lima media tanam anggrek terbaik. Agar tanaman tumbuh dengan subur, jangan lupa untuk melakukan perawatan sebaik mungkin, ya. Seperti Cara Merawat Anggrek Agar Memiliki Bunga yang Indah berikut ini.