Jarang dipahami, namun ternyata setiap anak memiliki bahasa cintanya sendiri-sendiri, lho. Apa itu bahasa cinta anak? Apakah si kecil Mama pernah melakukannya? Cari tahu bahasa cinta tersebut melalui artikel di bawah ini.
Masih banyak orangtua yang kurang menyadari, sebenarnya setiap anak memiliki bahasa cinta yang berbeda-beda. Singkatnya, bahasa cinta anak adalah bagaimana anak merasa dicintai dengan hal-hal yang kita sebagai orangtua lakukan.
Tak melulu dengan ucap “I love you, kakak”, namun bisa menggunakan cara-cara lainnya yang menunjukkan ekspresi rasa cinta kepada anak. Lantas, apa saja sih, bahasa cinta anak?
Mengutip dari laman Kompas.com, menurut seorang konselor dan penulis The 5 Love Language, Gary Chapman menjelaskan; ada lima bahasa cinta, yaitu sentuhan fisik, hadiah, kata-kata positif, quality time, dan acts of service (memberikan bantuan).
Untuk penjelasan lengkapnya, Mama Papa bisa simak artikel di bawah ini, ya!
Sentuhan fisik
Bahasa cinta anak yang pertama adalah sentuhan fisik. Sesuai dengan namanya, anak akan merasa disayang ketika orangtuanya melakukan sentuhan fisik, berupa pelukan, ciuman, elusan rambut, dan beberapa sentuhan lembut lain.
Sebagai orangtua, kita bisa menggunakan bahasa cinta ini pada banyak kondisi. Seperti saat ingin berangkat kerja, kita bisa memberikan pelukan. Bahkan saat si kecil sedih dan stres karena sekolah kita bisa mengajaknya berbicara dan memeluknya.
Selain itu, menonton TV bersama dengan berdekatan, hingga memberikan ciuman sebelum tidur juga bisa menjadi pilihan bahasa cinta secara sentuhan fisik. Bagi anak, sentuhan fisik seperti ini akan lebih mudah diterima sebagai tanda sayang Mama Papa kepada si kecil.
Pemberian hadiah
Mungkin terdengar lucu, namun memberikan hadiah pada si kecil bisa menjadi salah satu bahasa cinta bahwa Mama Papa menyayangi mereka. Tapi bukan berarti Mama Papa menghujani banyak hadiah si kecil setiap saat, lho.
Ingat, bahasa cinta satu ini bukan dari seberapa mahal barang yang diberikan. Namun, bagaimana bentuk perhatian Mama Papa. Misalnya, mengajak si kecil menikmati makanan kesukaannya, atau memberikan kejutan saat mereka berprestasi.
Baca Juga: 5 Tips Jitu Memotivasi Anak Agar Semangat Belajar
Kata-kata positif
Tak hanya orang dewasa, anak juga merasa senang dipuji. Jika si kecil terlihat senang saat mendapatkan pujian, atau bahkan ekspresif mengutarakan rasa cintanya, bisa saja ini sebagai penanda bahwa kata-kata positif adalah bahasa cinta anak.
Bukan dengan cara yang berlebihan. Untuk bahasa cinta satu ini, kita bisa mulai memuji atau memberikan kata-kata penyemangat pada anak. Misalnya memuji pencapaian yang telah dilakukan; “terima kasih kakak sudah membantu Mama”.
Baca Juga: Perkembangan Anak 1 Tahun, Ingin Jalan Sendiri
Quality time
Bahasa cinta anak selanjutnya dengan quality time. Singkatnya, si kecil merasa disayang dan diperhatikan apabila orangtuanya meluangkan waktu untuk mereka. Bagaimana caranya?
Sederhana, dengan saling cerita sebelum tidur, atau dengan bermain bersama. Oleh karena itu, sebisa mungkin Mama Papa jangan sibuk sendiri dengan pekerjaan saat sedang quality time bersama si kecil, ya.
Acts of service
Bukan dengan ungkapan, bahasa cinta anak satu ini adalah dari bagaimana kita memberikan bantuan pada si kecil. Memang tidak mudah bahasa cinta satu ini. Bahkan tidak jarang kita sering salah menerima dan menganggap anak sangat manja.
Ternyata, apa yang mereka lakukan; seperti meminta bantuan kepada orangtua, bisa menjadi salah satu bahasa cinta anak, lho. Di sini mereka merasa diperhatikan dan dicintai Mama Papa saat mendapatkan bantuan.
Contohnya, saat menemani dan membantu belajar, membuat makanan kesukaan, hingga memilih pakaian untuk pergi ke sekolah. Hanya saja, sebagai orangtua kita tetap harus selektif saat membantu si kecil. Kemudian, ajarkan juga mereka untuk menjadi anak mandiri, ya.
Nah, itulah 5 bahasa cinta yang bisa Mama Papa kenali sejak sekarang. Kira-kira bahasa cinta si kecil termasuk yang mana, nih?
Baca Juga: Anak Kecanduan Gadget? Ini Tanda dan Cara Mencegahnya