Menentukan jumlah uang jajan anak memang tidak mudah. Ada kalanya kita merasa sudah cukup, namun si kecil selalu merasa kurang. Kalau menurut Mama Papa, berapa sih, uang jajan yang pas untuk anak?
Mama Papa, ternyata dengan memberikan uang saku atau uang jajan anak menjadi salah satu cara mengenalkan, dan mengajarkan anak untuk mengatur keuangan, lo! Hanya saja, terkadang kita masih suka bingung menentukan jumlah uang jajan yang pas untuk anak.
Bahkan, ada kalanya kita sudah merasa “cukup” dengan uang jajan anak, namun si kecil mengeluh kekurangan. Lantas, berapa jumlah uang jajan yang pas untuk anak?
Sebagai pedoman, berikut beberapa pertimbangan dalam memberikan uang jajan pada anak:
Sesuaikan dengan kebutuhan anak
Salah satu kunci dalam memberikan uang jajan adalah menyesuaikan dengan kebutuhan si kecil. Tentunya, kebutuhan anak berdasarkan jenjang sekolahnya; SD, SMP, hingga SMA. Sebab, kebutuhannya pasti akan berbeda.
Oleh karena itu, Mama Papa perlu mengetahui; apa saja kebutuhan anak di sekolah? Misalnya untuk anak SD, kita bisa memberikan uang jajan untuk membeli camilan sehat di kantin sekolah. Tentunya ini bisa disesuaikan dengan harga makanan di kantin, apalagi jika sudah membawa bekal dari rumah.
Sementara itu, memasuki usia SMP-SMA, anak juga akan memiliki kebutuhan yang lebih banyak. Selain makan dan minum, ada kalanya kita perlu memberikan uang transportasi jika dibutuhkan, dan yang enggak kalah penting di zaman now adalah kebutuhan pulsa internat anak.
Baca Juga: 5 Cara Seru Mengajari Anak Menabung Sejak Kecil
Diskusi dengan anak
Akan lebih baik jika Mama Papa mengajak si kecil untuk berdiskusi terkait jumlah uang jajan yang dia butuhkan. Jangan salah, dengan mengajak anak diskusi, dapat sekaligus mengajak mereka belajar mengatur keuangan sendiri, lo!
Mama Papa bisa mulai dengan menanyakan; apa saja yang dibutuhkan anak di sekolah? Kemudian, berikan kisaran kira-kira yang akan diberikan, dan ajarkan si kecil mengatur uang jajannya sendiri.
Ajarkan anak membagi ke beberapa pos keuangan mereka, mulai dari biaya makan di kantin, nongkrong, dan pastinya menabung.
Ajarkan perbedaan kebutuhan dan keinginan
Bukan hanya tentang mengalokasikan uang jajan yang kita diberikan, Mama Papa juga harus memberitahu si kecil perbedaan antara kebutuhan dan keinginan.
Hal ini penting dilakukan untuk agar ke depannya si kecil bisa menentukan skala prioritas sendiri. Selain itu, cara ini juga penting dilakukan untuk mencegah anak dari sifat boros, yang bisa saja terbawa hingga mereka dewasa.
Baca Juga: 5 Cara Menabung yang Unik Namun Efektif, Bye Boros!
Uang jajan harian, mingguan, atau bulanan?
Selain jumlahnya, Mama Papa perlu mempertimbangkan; memberikan uang jajan anak secara harian, mingguan, atau bulanan? Tentunya hal ini perlu dipertimbangkan secara matang, terutama jika ini masih tahap awal memberikan uang jajan pada si kecil.
Biasanya, untuk usia TK hingga SD awal, kita bisa memberi uang jajan harian. Hanya saja, jika sudah mulai memasuki usia di atas 10 tahun, Mama Papa bisa coba memberi uang jajan mingguan.
Seiring berjalannya waktu, di usia SMA; atau bahkan kuliah, tidak ada salahnya mencoba beberapa uang jajan bulanan.
Bukan tanpa alasan, cara ini nantinya akan melatih anak mengatur keuangan ketika dia dewasa kelak. Pastinya, cara ini pun akan membantu anak menjadi lebih bertanggung jawab dengan apa yang dia miliki.
Berikan uang jajan sesuai kemampuan
Setiap orangtua pastinya ingin memberikan yang terbaik untuk sang buah hati. Hanya saja, saat memberikan uang jajan pada si kecil kita juga perlu mempertimbangkan kemampuan finansial.
Pasalnya, uang saku yang terlalu besar mungkin akan memberatkan finansial keluarga. Bahkan, bisa saja akan memengaruhi beberapa pos penting dalam rumah tangga.
Mengutip dari laman Parenting Orami; idealnya uang jajan untuk anak tidak lebih 3% dari seluruh pendapatan keluarga.
Itulah beberapa pertimbangan dalam menentukan jumlah uang jajan untuk sang buah hati. Usahakan selalu mempertimbangkan secara matang, dan sesuaikan dengan kebutuhan anak, ya.
Semoga bermanfaat, Mama Papa!
Baca Juga: Mama, Ini Cara Mengajarkan Remaja Mengatur Keuangan