Meski sering disamakan dengan maag, sebenarnya kondisi penyakit GERD jauh lebih bahaya. GERD dipicu oleh beberapa kebiasaan yang sering kita lakukan, lo!
Tidak sedikit orang yang menyalahartikan penyakit GERD sebagai penyakit maag. Padahal keduanya sangatlah berbeda. Penyakit GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease merupakan kondisi naiknya asam lambung dari perut ke kerongkongan secara kronis.
Keduanya memang memiliki beberapa gejala yang mirip. Namun penyakit GERD punya efek yang lebih bahaya. Sebab, beberapa efek dari penyakit GERD adalah penyempitan esofagus, esofagitis, hingga kanker esofagus.
Gejala Penyakit GERD
1. Rasa terbakar di dada
Asam lambung yang naik dapat memicu rasa panas, seperti terbakar di area dada. Selain itu, GERD juga menyebabkan rasa nyeri di area dada yang membuat sebagian orang mengiranya sebagai penyakit jantung.
2. Rasa asam dan pahit setelah makanan
Penyakit GERD dapat membuat makanan yang sudah sampai perut naik kembali ke atas. Hal ini menyebabkan munculnya rasa asam di area mulut bagian belakang. Tidak hanya asam, rasa pahit juga dapat muncul ketik asam lambung dalam kondisi naik.
3. Nyeri dan mengganjal saat menelan
Gejala ini bukan hanya tanda dari radang tenggorokan. Nyeri saat menelan juga bisa menunjukan jika asam lambung sedang naik, dan GERD. Selain sakit saat menelan, GERD juga dapat menyebabkan rasa terganjal di kerongkongan.
4. Erosi enamel gigi
Asam lambung yang naik ke atas akan menyebabkan erosi, atau pengikisan pada lapisan enamel gigi. Jadi, gigi yang kuning atau rapuh juga bisa menjadi pertanda GERD.
5. Suara serak
Kandungan asam lambung yang naik berdampak pada pita suara. Umumnya, penderita GERD akan mengalami suara serak hingga batuk-batuk. Gejala ini paling sering muncul di pagi hari.
Jika Mama Papa mengalami lebih dari satu gejala di atas, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan penyakit GERD, ya.
Faktor Penyebab Penyakit GERD
Tanpa disadari, ternyata GERD dipicu oleh beberapa kebiasaan sehari-hari yang kita lakukan. Seperti beberapa hal di bawah ini:
1. Berbaring setelah makan
Perut kenyang memang bikin mengantuk. Tapi jangan buru-buru tiduran, ya. Tunggu minimal 3 jam setelah makan, agar proses pencernaan bisa berjalan dengan baik.
Langsung berbaring setelah makan akan memicu naiknya asam lambung. Selain, berbaring setelah makan, makan sambil tiduran atau membungkuk juga bisa menjadi penyebab GERD.
2. Makan banyak sekaligus
Saat perut kita kosong biasanya akan muncul keinginan untuk melahap makanan dalam jumlah besar. Namun, makan banyak dalam satu waktu ternyata salah besar, lo!
Pasalnya, hal ini akan meningkatkan risiko penyakit GERD dalam tubuh. Dibanding makan banyak sekaligus, lebih baik makan dalam porsi sedikit namun sering.
3. Makan tergesa-gesa
Buru-buru saat makan enggak hanya mengurangi kenikmatan, namun juga memicu penyakit GERD. Sesibuk apapun aktivitas Mama Papa usahakan tidak makan secara terburu-buru. Jangan lupa untuk mengunyah makanan dengan baik sebelum menelannya.
Baca Juga: Waspada, Ini Makanan dan Minuman Pemicu Asam Lambung Naik
4. Kebiasaan ngopi
Kopi bisa merangsang pengeluaran asam lambung. Jadi, bagi Mama Papa yang memiliki masalah asam lambung sebaiknya hindari konsumsi kafein, ya.
5. Makanan bercuka dan pedas
Faktor penyebab GERD satu ini tentu sudah tak asing lagi, ya? Makanan pedas dan asam dapat menyebabkan iritasi lapisan kerongkongan, dan menaikan asam lambung.
Selain kelima faktor di atas, ada beberapa pemicu GERD lain namun bukan berasal dari kebiasaan. Misalnya, mengonsumsi obat mengandung aspirin dan ibuprofen, obesitas, serta kehamilan.
Baca Juga: Asam Lambung Naik? Begini Cara Alami Mengatasinya
Pengobatan Penyakit GERD
GERD tidak bisa dianggap sepele. Efek penyakit ini sangat berbahaya bagi saluran pencernaan kita. Seseorang yang telah didiagnosis terkena GERD akan mendapatkan pengobatan dari dokter sesuai level parahnya.
Jika masih dalam tahap yang ringan, penderita GERD akan diberikan obat-obatan. Namun, saat gejalanya sudah buruk; atau bahkan kronis, biasanya dokter akan melakukan operasi fundoplikasi. Operasi ini dilakukan dengan menjahit fundus guna mengurangi refluks.