Silent treatment bukannya membuat pasangan jera atas kesalahan yang dilakukan. Tindakan ini justru akan menyebabkan hubungan Mama Papa semakin runyam, lo!
Diam tak selamanya emas. Untuk menyelesaikan suatu permasalahan, diam bukanlah solusi yang terbaik. Belakangan, istilah silent treatment mencuat di berbagai media sosial. Enggak sedikit pihak yang mengecam soal silent treatment ini dalam banyak unggahan.
Singkatnya, silent treatment adalah suatu sikap di mana seseorang lebih memilih untuk diam, dan mengabaikan orang yang dianggap berbuat salah. Mereka cenderung tidak mau diajak berbicara, bahkan menolak untuk sekadar melihatnya.
Namun perlu diingat, silent treatment berbeda dengan menunda pembicaraan. Jika Mama Papa hanya sekadar menunda; memerlukan waktu sementara untuk menenangkan diri, tentu tidak masalah.
Silent treatment merujuk pada seseorang yang menolak membahas suatu masalah, baik sekarang maupun nanti, serta lebih memilih diam seribu bahasa dan mengabaikan masalah tersebut.
Bukannya baik, diam justru kurang bijak. Apalagi jika terjadi dalam hubungan suami-istri, efeknya sangat berbahaya, lo! Bahkan, silent treatment bisa membawa sebuah hubungan menjadi tidak sehat, alias toxic relationship.
Dampak Silent Treatment
Meski hanya diam, namun tindakan ini dinilai banyak orang sebagai hal yang kejam. Mengabaikan pasangan dengan cara diam merupakan salah satu tindakan egois.
Dikutip dari berbagai sumber terpercaya, berikut ini beberapa dampak negatif silent treatment yang berbahaya dalam sebuah hubungan:
Menyakiti mental pasangan
Saat pasangan berbuat kesalahan, dan kita memilih untuk melakukan silent treatment, mungkin sekilas terlihat jika langkah ini benar. Bahkan, kita mengira ini sebagai salah satu cara memberi pasangan ‘pelajaran’ atas kesalahannya.
Namun alih-alih bisa membuat pasangan kapok, langkah ini justru menyakiti mental pasangan kita, lo! Diabaikan membuat pasangan merasa lemah, terisolasi, dan ditolak. Bukan enggak mungkin jika pasangan overthinking, dan berujung pada masalah mental.
Tidak menyelesaikan masalah
Memilih mode abai dan diam saat ada masalah bukan membuat pasangan sadar. Hal ini justru menambah kesalahpahaman satu sama lain. Silent treatment justru menambah drama, dan bikin masalah semakin tak terselesaikan. Sebab, inti dari penyelesaian masalah adalah komunikasi dan solusi. Jadi, berdiam diri adalah sikap yang kurang tepat, ya.
Menghancurkan hubungan
Silent treatment punya dampak buruk dalam sebuah hubungan. Mendiamkan pasangan mungkin bertujuan meredam konflik, padahal hal ini justru menyalakan bom waktu.
Terlalu sering melakukan mode “sunyi” akan membuat pasangan kehilangan rasa cinta dan keintiman. Jika tidak segera dihentikan, bikin pasangan jenuh. Bukan tidak mungkin mereka memilih pergi karena merasa dicuekin.
Baca Juga: 5 Masa Kritis Pernikahan Yang Harus Diantisipasi
Cara Mengatasi Si Silent Treatment
Komunikasi dan keterbukaan merupakan kunci dari keberhasilan sebuah hubungan. Bagi Mama Papa yang memiliki pasangan “si pendiam”, berikut cara menghadapi pasangan kita:
Ajak bicara
Memilih untuk ikut-ikutan diam dalam menyelesaikan masalah bukan solusi yang tepat. Langkah ini malah menambah kesalahpahaman dengan pasangan. Maka, jika pasangan terlihat marah sebaiknya ajak bicara.
Tanyakanlah mengenai apa masalah yang sedang mereka alami, dan ajak dia bercerita. Dengan begitu pasangan akan paham jika perasaannya sangat penting didengar. Dalam situasi ini jadilah pendengar yang baik dan berempati.
Jujur, situasi ini tidak nyaman
Setelah mereka menceritakan permasalahan tersebut, bicara jujur pada pasangan jika tindakan diamnya membuat kita tidak nyaman.
Ceritakan kesulitan yang kita rasakan selama pasangan melakukan sikap diam tersebut. Dengan pernyataan ini pasangan akan sadar jika sikap yang dia ambil bukanlah langkah tepat.
Jujur dengan perasaan sangat penting dalam sebuah hubungan. Pada beberapa kasus, seseorang yang memilih diam merasa orang lain tidak menyadari sikapnya, sehingga memilih meneruskan tindakan diam tersebut.
Baca Juga: Hati-Hati! Ini 7 Ciri Toxic Relationship dalam Pernikahan
Jangan saling menyalahkan
Setelah dua langkah di atas kita lakukan, mulailah mencari solusi dari permasalahan yang sedang kita hadapi. Misalnya, ternyata pasangan diam karena cemburu. Carilah solusi atas kecemburuan tersebut dengan berdiskusi dengan pasangan.
Namun, hindari berbicara dengan nada menyalahkan pasangan, dan menghakimi metode diam yang pasangan lakukan, ya. Karena jika hal ini kita lakukan, maka dua langkah sebelumnya akan sia-sia Mama Papa.
Baca Juga: 5 Tips Menjaga Hubungan Tetap Harmonis, Romantis Hingga Tua!