Nggak perlu bingung memilih beli atau bangun rumah sendiri. Dengan mempertimbangkan tiga prioritas ini Mama Papa pasti akan semakin yakin untuk memilih beli atau bangun rumah sendiri.
Saat ingin memiliki hunian baru, biasanya kita akan dihadapkan pada pilihan; beli atau bangun rumah? Enggak jarang pertanyaan ini bikin kita bingung dan kepikiran terus, ya? Tapi, sebelum memutuskan beli atau bangun rumah sendiri, sebaiknya Mama Papa mempertimbangkannya dengan matang, ya.
Nah, untuk itu, Mama Papa bisa perhatikan tiga poin utama sebagai bahan pertimbangan sebelum beli atau bangun rumah sendiri di bawah ini:
Desain
Secara desain, beli atau bangun rumah punya perbedaan yang cukup besar. Saat membeli rumah, berarti seluruh desain dan konsepnya sudah ditentukan oleh developer. Kita tidak memiliki andil untuk memberikan masukan bagi rumah tersebut.
Bahkan dalam tipe cluster, biasanya tipe rumah sampai perabotan yang ada di dalamnya didesain sama dengan rumah tetangga. Hal ini tentu berbeda sekali dengan membangun rumah sendiri.
Mama Papa sebagai pemilik rumah memiliki andil besar; mulai dari proses desain hingga pemilihan bahan. Mama Papa juga dapat konsultasi langsung dengan arsitek, tukang, hingga desain interiornya. Jadi model rumah bisa disesuaikan dengan keinginan Mama Papa.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Tinggal di Perumahan
Budget
Dari segi budget, beli atau bangun rumah juga sangat berbeda. Saat membangun rumah berarti kita menyulap lahan kosong menjadi hunian sesuai keinginan kita. Hal ini tentu membutuhkan budget yang lebih besar; karena memulai semuanya dari nol.
Belum lagi, jasa arsitek dan desain interior yang mau tidak mau harus ditanggung kita sendiri. Saat membangun rumah Mama Papa juga harus menyiapkan total estimasi budget di awal. Ini tentu berbeda dengan langsung membeli rumah.
Karena saat kita membeli rumah, kita tidak harus membayar seluruh kebutuhan rumah di muka. Namun bisa dengan mencicilnya setiap bulan atau sistem KPR. Meski begitu, terkadang membeli rumah juga membuat kita dibebankan dengan bunga pinjaman yang besar.
Yup, jika Mama Papa membeli rumah secara KPR maka Mama Papa memiliki kewajiban membayar cicilan pokok setiap bulan. Cicilan pokok ini memiliki bunga yang totalnya 0,5%, lo!
Nah, budget bisa menjadi pertimbangan yang kuat saat ingin memutuskan membeli atau bangun rumah sendiri. Jika Mama Papa memiliki uang yang cukup untuk membangun rumah, pilihan bangun rumah sangat tepat. Karena tidak akan rugi dari segi bunga atau cicilan. Tetapi sebaliknya, jika ada kendala finansial, beli rumah adalah solusi terbaik.
Baca Juga: 6 Tips Menabung untuk Beli Rumah, Gaji Kecil Bukan Masalah
Faktor kepraktisan
Nah, dari segi kepraktisan beli atau bangun rumah juga sangat berbeda. Membeli rumah secara langsung akan lebih praktis dibandingkan membangunnya sendiri. Saat membeli rumah, Mama Papa hanya perlu membayar DP dari developer, dan terima bersih rumah tersebut.
Kita tidak perlu memikirkan bahan bangunan, atau mengecek perkembangannya setiap hari. Bagi Mama Papa yang super sibuk, pilihan membeli rumah tentu sangat tepat.
Nah, bangun rumah terkesan jauh lebih ribet. Mama Papa berperan sebagai pemilik serta pemimpin dalam pembangunan ini. Selain memerlukan biaya yang lebih banyak, Mama Papa harus menyediakan waktu. Pasalnya, kita perlu mengamati perkembangan pembangunan rumah setiap hari.
Sebenarnya ada alternatif jika Mama Papa ingin menghemat waktu, yakni mempekerjakan seseorang untuk mengecek perkembangan ini. Namun tentu saja, perlu biaya tambahan untuk hal tersebut.
Itulah beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan mengenai hunian baru. Tentu, seluruh keputusan bergantung pada prioritas Mama Papa. Jika prioritas yang diinginkan adalah desain yang cantik, maka membangun rumah jadi solusi. Sebaliknya, jika ingin praktis, membeli rumah adalah cara terbaik.