Perlukah para Papa menjadi suami rumah tangga sepulang bekerja? Apakah pekerjaan rumah tangga harus dibagi dua? Simak selengkapnya dalam artikel berikut.
Masalah pekerjaan rumah tangga enggak jarang bikin cekcok Mama Papa. Pasalnya, pekerjaan rumah tangga umumnya hanya dibebankan pada istri. Peran Papa sebagai suami rumah tangga masih kurang familiar di telinga masyarakat Indonesia.
Yups, pasalanya, Papa memiliki tugas bekerja di luar rumah sehingga umumnya tidak dibebani tugas rumah tangga. Namun melimpahkan semua tugas rumah tangga pada istri bukanlah langkah yang bijak.
Fakta menariknya, menurut penelitian dari University of Illinois pada 2014, berbagi tugas rumah tangga akan membuat pasangan lebih bahagia. Maka dari itu, coba belajar jadi suami rumah tangga yang baik, yuk!
Alasan suami harus bantu pekerjaan rumah
Ada beberapa alasan mengapa peran suami dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga sangat dibutuhkan. Pertama, rumah tangga adalah hubungan timbal balik antara dua orang. Jadi, tidak semua beban ditanggung oleh satu orang saja, termasuk pekerjaan rumah tangga.
Kedua, peran suami rumah tangga seharusnya dinormalisasikan. Sudah enggak zamannya laki-laki tidak boleh masuk dapur untuk membantu istri. Mengerjakan pekerjaan rumah bukanlah hal yang tabu untuk dilakukan. Jadi jangan merasa terbebani, ya, Pa!
Terakhir, peran suami rumah tangga bukan hanya sebagai pencari nafkah. Suami rumah tangga juga diperlukan dalam hal mendidik anak. Jangan berpikir kalau menikah hanya soal membiayai istri dan anak, ya. Namun berperan dan melibatkan diri di dalamnya adalah tanggung jawab kita.
Meski begitu, bukan berarti sepulang bekerja Papa masih harus melakukan hal berat, kok. Usahakan untuk membagi porsi pekerjaan secara adil. Misalnya, jika Papa pulang bekerja di malam hari, maka ambilah peran untuk menidurkan si kecil, atau membacakannya dongeng.
Tetapi berbeda halnya jika Mama Papa sama-sama bekerja di luar rumah. Kalau keduanya adalah pekerja maka bagilah tugas dengan cara di bawah ini:
Cara Membagi Tugas dengan Pasangan
Jika Mama Papa sama-sama bekerja di luar rumah, maka pembagian pekerjaan rumah tangga harus didasarkan pada minat, dan kekuatan masing-masing. Berikut ini beberapa tips berbagi dengan pasangan:
Buat daftar tugas
Saat membicarakan mengenai pekerjaan rumah tangga tentu Mama Papa harus sama-sama nyaman, ya. Papa, menjadi suami rumah tangga bukan berarti seluruh pekerjaan ditimpakan pada Papa. Tapi berbagi tugas adalah kuncian penting metode ini.
Berusahalah membuat daftar tugas dengan pasangan, dan evaluasi secara harian, mingguan atau bulanan. Buatlah standar yang jelas mengenai apa yang harus dilakukan. Misalnya tugas menyapu; harus membersihkan kolong kursi dan membuang sampah. Begitu juga dengan tugas-tugas yang lainnya. Bagilah secara adil dengan menimbang kekuatan masing-masing.
Baca Juga: Manfaat Pillow Talk Agar Rumah Tangga Harmonis
Buat giliran pekerjaan yang ‘tidak disukai’
Untuk masing-masing tugas rumah tangga, Mama Papa harus membaginya secara adil. Jangan bebankan pekerjaan yang tidak menyenangkan pada satu pihak saja. Misalnya menyikat lantai dan membersihkan kamar mandi.
Pekerjaan ini dianggap kurang menyenangkan untuk dilakukan. Karena itu, lakukanlah bergantian, agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Buatlah jadwal giliran setelah beberapa waktu.
Baca Juga: Hindari, 7 Masalah Rumah Tangga yang Memicu Perceraian
Berikan waktu me time
Mengerjakan pekerjaan rumah tangga punya sisi jenuhnya sendiri. Untuk itu, adakan satu waktu di mana Mama Papa me time. Di momen me time ini seluruh pekerjaan rumah di-skip terlebih dahulu. Gunanya agar masing-masing dari Mama Papa bisa beristirahat sejenak dan tidak terlalu kelelahan.
Apresiasi
Mama, jika Papa berhasil menjadi suami rumah tangga yang baik, sebaiknya apresiasi usaha Papa, ya. Begitu juga sebaliknya dengan Papa. Mengerjakan pekerjaan rumah tangga bukanlah hal yang mudah, jadi sampaikan rasa terima kasih karena telah dibantu. Kalimat penghargaan seperti ini akan mendorong semangat pasangan untuk berusaha lebih, lo!
Berbeda dengan hubungan profesional lainnya, saat mengerjakan pekerjaan rumah tidak perlu terlalu saklek, ya. Misalnya, jika salah satu Mama Papa kelupaan akan standar yang berlaku, tidak perlu sampai dihukum. Cukup ditegur dengan kalimat yang tidak menyinggung, ya.
Yuk, kita belajar jadi suami rumah tangga yang baik, Pa!
Baca Juga: Perempuan Cerdas Harus Paham Ciri Investasi Ibu Rumah Tangga