Jangan Melarang Anak Menangis, Karena Bikin TraumaJangan Melarang Anak Menangis, Karena Bikin TraumaJangan Melarang Anak Menangis, Karena Bikin TraumaJangan Melarang Anak Menangis, Karena Bikin Trauma
  • HOME
  • KESEHATAN
  • HUNIAN
  • ENTERTAINMENT
  • KEUANGAN
  • PSIKOLOGI
✕

Jangan Melarang Anak Menangis, Karena Bikin Trauma

March 22, 2021
Anak Menangis

Jangan Melarang Anak Menangis | Foto: Freepik

Saat si kecil menangis enggak jarang kita menyuruhnya berhenti, bahkan melarangnya menangis. Tindakan melarang anak menangis ini kurang bijak, lo! Bahkan bisa berisiko pada psikologis anak. Mengapa demikian?

“Jangan nangis, masa gitu doang nangis, dek”. Akrab dengan kalimat tersebut? Yup, kalimat seperti ini dengan atau tanpa disengaja sering dilontarkan orangtua saat anak menangis. Enggak jarang kita melarang anak menangis, bahkan dibarengi dengan bentakan. Duh!

Mama Papa, memang wajar kalau kita resah dan panik dengan tangisan anak. Apalagi setelah lelah bekerja, tanpa disadari kadang emosi kita ikut tersulut. Namun melarang anak menangis bukan hal yang bijak, ya. Tindakan ini dapat memicu trauma hingga anak dewasa.

Dampak Melarang Anak Menangis

Pola didikan anak akan terbawa hingga mereka dewasa. Termasuk cara orangtua untuk meluapkan emosi dan mengontrolnya. Nah, larangan anak menangis seperti ini dapat membentuk emosinya hingga dewasa.

Ada berbagai dampak yang ditimbulkan saat kita melarang si kecil menangis. Salah satunya percaya diri anak menurun. Seseorang yang dilarang menangis saat kecil akan merasa ragu dengan kemampuannya sendiri. Hal ini membuat mereka melewatkan kesempatan-kesempatan dalam hidupnya di masa depan.

Tidak jarang, larangan menangis akan menyebabkan si kecil menyalahkan dirinya sendiri. Mereka tumbuh sebagai pribadi yang mudah menyalahkan orang lain. Bahkan sering mengabaikan perasaan orang lain.

Larangan tidak boleh menangis juga bisa menyebabkan si kecil “mati rasa”. Anak akan tumbuh tanpa rasa empati dengan orang sekitarnya. Pastinya, Mama Papa enggak mau dong, kalau si kecil akan menjadi arogan.

Maka dari itu, jangan langsung membentak, apalagi melarang anak nangis, ya. Baik anak perempuan dan laki-laki nangis itu hal yang wajar, kok.

Baca Juga: 4 Tips Mengatasi Tantrum Pada Anak

Lakukan Ini saat Anak Menangis

Saat melihat si kecil menangis enggak jarang bikin kita ikutan emosi. Bahkan beberapa orangtua memilih membentak, dibandingkan menenangkan anak. Tentu tindakan ini kurang bijak, dan berisiko menyebabkan anak sakit hati.

Nah, untuk menghindari dampak psikologis pada anak, lakukan hal-hal di bawah ini saat anak menangis, ya:

Menangis bagian dari emosi

Saat si kecil sedang menangis, jangan buru-buru mengambil tindakan. Sama seperti kita, menangis adalah salah satu luapan emosi. Penting untuk setiap orang meluapan emosi. Hal pertama yang harus dilakukan adalah memberi anak waktu untuk menangis.

Baca Juga: Kenali 6 Tanda Anak Manja, Apakah Si Kecil Termasuk?

Tanyakan apa yang membuatnya menangis

Jika anak sudah cukup tenang, kita bisa mulai mengajak anak berbicara. Tanyakan mengapa mereka menangis. Umumnya anak menangis karena menginginkan sesuatu, atau sedang marah. Setelah itu, kita bisa mengambil tindakan terkait masalah tersebut. Jangan lupa untuk menunjukan empati, dengan memberi anak pelukan hangat.

Cobalah berinteraksi dengan lembut

Mama, jika si kecil menangis karena kesalahpahaman, jangan lupa untuk menjelaskannya pelan-pelan. Beritahu anak; menangis adalah luapan dari emosi agar mereka merasa nyaman. Namun tekankan pada si kecil; menangis terus-terusan bukanlah hal yang baik.

Untuk membuat anak tidak cengeng bukan dengan melarang anak nangis, ya. Beritahu jika tidak semua masalah harus selalu diselesaikan dengan menangis. Kasih tahu juga, boleh menangis, saat merasa kesal atau sedih.

Baca Juga: Jangan Dimarahi, Ini Cara Tepat Mengatasi Anak Cengeng

Share
1
Laras
Laras

Related posts

Anak suka menolong

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong | Foto: Freepik

January 19, 2024

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini


Read more
Dampak perselingkuhan

Dampak Perselingkuhan Bagi Anak | Foto: Freepik

January 17, 2024

7 Dampak Perselingkuhan Orangtua bagi Anak, Risiko Depresi


Read more
Kecocokan dengan pasangan

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan | Foto: Freepik

January 12, 2024

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan, Langsung Dicoba Yuk!


Read more

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

  • Tanaman yang Hidup di Air0
    6 Tanaman Hias yang Hidup di Air dan Cocok untuk Kolam Ikan
    October 21, 2024
  • Investasi Reksadana Saham0
    Keuntungan Investasi Reksadana Saham untuk Jangka Panjang
    January 24, 2024
  • BAB bayi berwarna hijau0
    BAB Bayi Berwarna Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya
    January 24, 2024
  • Shio beruntung 20240
    6 Shio Paling Beruntung di Tahun Naga Kayu 2024
    January 24, 2024
  • Cara mencuci emas0
    Cara Mencuci Emas Perhiasan biar Kinclong Kembali
    January 24, 2024
  • Kesehatan mental anak0
    Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Ortu Wajib Tahu!
    January 23, 2024
  • Angka keberuntungan 20240
    Daftar Angka Keberuntungan Shio di Tahun Naga Kayu 2024
    January 23, 2024
  • Axolotl hewan peliharaan unik0
    Hewan Peliharaan Unik dan Lucu, Mudah Dirawat!
    January 23, 2024
  • Berat Badan Turun Drastis0
    Berat Badan Turun Drastis padahal Tidak Diet? Ini Penyebabnya
    January 22, 2024
  • Anak suka menolong0
    Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini
    January 19, 2024

Sekilas

Berkeluarga merupakan media informasi keluarga Indonesia. Kami meyuguhkan semua sisi kehidupan dalam keluarga.

Hubungi Kami

Gedung Kompas Gramedia
Palmerah Barat Lt.6
Jakarta

Follow Us

© 2020 Grid Story Factory | Kompas Gramedia
    Grid