Pertengkaran dalam rumah tangga sangat wajar terjadi. Namun agar tidak berujung pada masalah yang lebih besar; bahkan perpisahan, coba selesaikan dengan langkah-langkah berikut.
Sebuah pernikahan yang sehat justru enggak bisa dipisahkan dari perselisihan dan perbedaan pendapat. Berselisih adalah hal yang wajar, asalkan Mama Papa bisa mengendalikannya dengan baik. Saat pertengkaran dalam rumah tangga terjadi jangan langsung menuruti emosi negatif, ya.
Emosi negatif berisiko memicu pertengkaran dalam rumah tangga yang lebih parah; bahkan bisa berujung perpisahan. Agar masalah tidak semakin melebar, usahakan untuk menyikapi setiap pertengkaran dalam rumah tangga dengan cara di bawah ini, yuk!
Kendalikan emosimu dahulu
Saat mendapatkan omongan yang kurang baik dari pasangan biasanya kita akan langsung emosi dan berusaha membalasnya. Respon impulsif seperti ini sebaiknya ditahan, agar tidak muncul saat pertengkaran terjadi.
Meskipun sulit, tapi harus tetap diusahakan, ya. Pasalnya, respon negatif saling balas akan membuat pertengkaran dalam rumah tangga semakin parah. Bahkan enggak jarang suasana menjadi sangat keruh. Padahal akar masalahnya hanya sepele.
Fokus pada satu permasalahan
Saat berselisih paham dengan pasangan, beberapa orang memilih mengungkit hal-hal di masa lalu. Sikap ini sebaiknya dihilangkan sesegera mungkin, ya. Meski sekesal apapun kita dengan pasangan, usahakan untuk tidak terpancing mengungkit masalah di luar topik yang relevan.
Karena nantinya pertengkaran tidak akan usai, dan justru menjadi ajang komplain satu sama lain. Sebaiknya selesaikan terlebih dahulu permasalahan awal yang sedang dibahas hingga tuntas. Jika ingin menyampaikan problem di luar topik, cari momen di lain waktu.
Baca Juga: Hindari, 7 Masalah Rumah Tangga yang Memicu Perceraian
Katakan perasaanmu secara jelas
Enggak perlu kode-kodean saat menyelesaikan pertengkaran dalam rumah tangga. Karena kode-mengkode berisiko membuat salah satu pasangan salah tafsir, dan permasalahan jadi semakin rumit. Bicarakan permasalahan dan perasaan kita dengan jelas. Hindari juga kalimat sarkasme; melebih-lebihkan perkara, ya.
Baca Juga: Bosan dengan Pasangan? Begini Cara Mengatasinya
Dengarkan pasangan juga
“It’s takes two to tango”. Pepatah tua ini juga berlaku dalam hubungan pernikahan. Jika kita ingin didengarkan oleh pasangan, berusahalah untuk mendengarkan pasangan kita. Ketika terjadi pertengkaran dalam rumah tangga, sebaiknya jangan memotong pembicaraan pasangan.
Duduklah berhadapan, dan tunjukkan rasa empati kita. Pikirankan juga jika kita berada di posisi seperti pasangan, maka sebaiknya kita tidak merespons sikap pasangan berlebihan. Percaya deh, cara ini dapat membuat emosi satu sama lain turut mereda, lo!
Baca Juga: Manfaat Pillow Talk Agar Rumah Tangga Harmonis
Berikan jeda waktu
Kalau kamu dan pasangan masih sama-sama dalam kondisi emosi, jangan ngobrol dulu, deh. Tenangkan diri sendiri-sendiri, dan berikan waktu jeda untuk berpikir dengan suasana yang sejuk.
Enggak semua masalah harus langsung ada jawabannya, kan? Jadi, ketika kita merasa tidak bisa mengontrol emosi, “pamit” dahulu pada pasangan untuk menenangkan diri. Cara ini efektif untuk mencegah perselisihan yang lebih besar.
Jangan menghina pasangan
Meski emosi sedang memuncak, tetap tahan diri untuk tidak mengatakan hal-hal buruk pada pasangan; apalagi menghina pasangan kita. Karena hinaan akan melukai hati pasangan, dan justru membuat mereka kehilangan respect pada kita.
Fokus cari solusi
Saat sudah sama-sama mereda, mulailah fokus untuk mencari akar masalah dan solusinya. Jika pertengkaran dalam rumah tangga hanya dipicu oleh kesalahpahaman, maka saling minta maaf dan memaafkan akan bisa mendamaikan hubungan.
Beberapa cara di atas wajib dijalankan ketika Mama Papa terlibat dalam pertengkaran. Jika dirasa masalah terlalu berat, melibatkan orang terdekat untuk mencari solusi juga bisa jadi pilihan, kok.
Baca Juga: Pasangan Egois Bikin Pusing, Hadapi dengan Cara Ini