Mama, menghitung gerakan janin merupakan salah satu cara untuk memantau tumbuh kembang si kecil dalam kandungan. Lantas, bagaimana cara menghitung gerakan janin yang benar?
Merasakan gerakan janin adalah salah satu hal yang membahagiakan bagi setiap calon orangtua. Biasanya kita bisa mulai merasakan gerakan janin saat usia kehamilan memasuki minggu ke-18 atau ke-25.
Perbedaan ini merupakan hal yang wajar, biasanya ibu yang mengandung anak pertama baru bisa merasakan gerakan si kecil mendekati usia 25 minggu. Berbeda dengan kehamilan anak kedua atau ketiga, biasanya gerakan si kecil bisa dirasakan saat memasuki usia 18 minggu.
Menghitung gerakan janin ini sangat penting untuk memantau tumbuh kembang si kecil dalam kandungan. Cara ini digunakan untuk mengidentifikasi jika ada masalah pada kandungan, hingga mencegah risiko kematian janin.
Selain itu, menghitung gerakan janin juga direkomendasikan sebagai sarana bonding antara ibu dan si kecil yang masih dalam kandungan, lo!
Melihat pentingnya mengetahui gerakan janin, maka selalu luangkan waktu untuk menghitungnya, ya, Ma!
Berikut ini adalah cara menghitung gerakan janin dalam kandungan yang paling akurat:
Waktu yang tepat
Sebelum mulai menghitung, Mama harus cari waktu yang tepat. Biasanya bayi akan aktif bergerak jika Mama mengonsumsi makanan manis atau minum dingin. Jadi, ini adalah momen yang tetap untuk menghitung gerakan janin.
Pasalnya, janin akan memberikan respons gerak setelah Mama mengonsumsi glukosa. Karena zat ini merangsang tubuh si kecil untuk bergerak. Jika tidak, Mama bisa memilih waktu setelah melakukan aktivitas fisik, seperti berolahraga atau jalan kaki.
Cara posisi yang nyaman
Sebenarnya dalam menghitung gerakan janin bisa dilakukan dalam posisi apapun. Namun agar lebih terasa biasanya Mama disarankan dalam posisi paling rileks, ya. Keadaan rileks ini berbeda-beda untuk setiap orang, ya.
Beberapa ibu ada yang memilih duduk sembari memegang perut. Namun posisi yang paling direkomendasikan adalah membaringkan tubuh ke kiri. Sebab, sirkulasi darah lebih lancar dan bisa membuat si kecil lebih aktif.
Setelah menemukan posisi ternyaman, Mama bisa meletakkan tangan di atas perut, dan tekan secara perlahan sembari rasakan gerakan si kecil dalam kandungan.
Hitung gerakan janin
Jika sudah berada dalam posisi yang nyaman Mama bisa mulai menghitung gerakan si kecil. Caranya, hitung berapa lama waktu yang diperlukan untuk merasakan 10 tendangan atau gerakan lain dari si kecil.
Idealnya, jika usia kandungan menginjak 25 minggu, 10 gerakan ini dapat dilakukan dalam waktu kurang lebih 2 jam. Waktu ini akan semakin singkat jika usia kandungan mulai mendekati HPL.
Baca Juga: 6 Penyebab Keputihan Saat Hamil Muda, Bahayakah?
Pahami polanya
Pada beberapa minggu awal menentukan pola mungkin cukup menyulitkan. Namun seiring berjalannya waktu, Mama akan mulai terbiasa dan mengenali pola gerakan yang dibuat si kecil.
Perlahan Mama dapat mengenal siklus tidur dan terbangun janin dalam kandungan. Mengetahui pola gerakan si kecil akan membuat kita jadi lebih aware mengenai faktor yang bisa memicu gerakan dan aktivitas si kecil.
Baca Juga: Sering Pusing Saat Hamil? Begini Cara Meredakannya
Jangan lupa dicatat
Jangan hanya mengitung, tapi kita juga harus mencatat gerakan si kecil, Ma! Ada beberapa hal yang harus masuk pencatatan, mulai dari daftar gerakan 1-10, dan waktu dari setiap gerakannya.
Menerapkan metode pencatatan gerakan bayi membantu kita untuk mengamati pola gerakan si kecil. Mama juga memiliki catatan yang valid jika si kecil mengalami perubahan gerakan, atau bahkan penurunan intensitasnya di kemudian hari.
Lakukan penghitungan gerakan janin di atas dengan lebih intens menjelang HPL, ya. Karena hal ini akan menentukan pemeriksaan rutin oleh dokter.
Jangan lupa segera hubungi dokter jika terjadi penurunan jumlah gerakan dalam kandungan secara tiba-tiba, ya.
Selamat menanti lahirnya si kecil, Mama!
Baca Juga: 5 Mitos Ibu Hamil Saat Masa Kehamilan, Ini Faktanya!