Emosi sering naik turun bisa mengganggu hubungan kita dengan orang terdekat. Untuk itu, kenali penyebab emosi tidak stabil berikut ini agar bisa diatasi dengan tepat.
Merasa marah, sedih, senang, dan kesal merupakan luapan emosi yang wajar. Namun jika emosi ini naik turun dengan sangat cepat maka perlu diwaspadai. Karena emosi tidak stabil bukan hanya mengganggu diri sendiri, tapi juga orang lain di sekitar kita.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan emosi tidak stabil, berikut tujuh di antaranya:
Faktor hormonal
Hormon punya pengaruh yang sangat besar terhadap emosi tidak stabil. Biasanya saat perempuan akan menstruasi atau hamil ketidakseimbangan hormon ini kerap terjadi. Ujungnya, emosi akan naik turun.
Selain hamil dan menstruasi, ternyata menopause juga bisa menyebabkan emosi tidak stabil. Sebenarnya perubahan emosi karena faktor hormonal ini tidak masalah. Namun jika emosi yang keluar justru meledak-ledak sebaiknya segerakan berkonsultasi dengan dokter.
Depresi
Seseorang yang depresi memiliki suasana hati yang naik turun. Mereka umumnya sangat mudah tersinggung dan mengeluarkan reaksi emosi yang sangat beragam. Mulai dari sedih, marah, hingga perasaan tidak berharga.
Saat seseorang mengalami depresi, secara tidak sadar otak hanya akan berpikiran hal yang negatif saja. Mereka cenderung reaktif dalam merespons hal-hal yang menimpanya, sehingga memperlihatkan emosi tidak stabil.
Gangguan tidur
Ternyata tidur punya peran besar terhadap suasana hati kita. Saat seseorang kurang tidur, salah satu efeknya adalah emosi jadi tidak stabil. Kurang tidur membuat seseorang susah mengontrol emosi, sehingga mudah tersinggung akan sesuatu yang sepele.
Selain emosi tidak stabil, kurang tidur juga membuat seseorang susah fokus dalam beraktivitas. Untuk itu, manfaatkan waktu istirahata dengan tidur ideal 7-9 jam dalam sehari, ya.
Gangguan bipolar
Mama Papa, gejala yang paling sering terjadi pada gangguan bipolar adalah perubahan suasana hari secara tiba-tiba. Biasanya perubahan suasana hati ini terjadi dari periode mania ke periode depresi. Mereka yang mengalami periode mania akan nampak gelisah dan mudah tersinggung.
Baca Juga: Fakta Penyakit Bipolar, Penyebab dan Gejala yang Dialami
Trauma
Setiap orang memiliki trauma tersendiri dalam perjalanan hidupnya. Namun ada beberapa orang trauma karena kejadian masa lalu yang sangat membekas, sehingga membuatnya menyimpan ketakutan yang mendalam.
Contohnya pada korban pelecehan atau kecelakaan. Trauma masa lalu ini dapat menyebabkan kondisi emosi kurang stabil. Dalam mengatasi trauma, seseorang membutuhkan terapi dari dokter atau psikolog. Karena kondisi trauma bukanlah hal yang wajar dan bisa dibiarkan begitu saja, ya.
Salah diet
Pernah enggak sih, mengalami perubahan mood saat sedang lapar? Biasanya seseorang akan mudah tersinggung atau marah saat sedang dalam kondisi lapar. Hal ini muncul karena tubuh kekurangan asupan karbohidrat dan kalori.
Nah, salah satu penyebab emosi tidak stabil adalah salah diet. Sebenarnya diet boleh-boleh saja dilakukan. Namun harus memerhatikan kondisi tubuh kita. Jangan sampai diet yang dilakukan justru defisit kalori dan membuat mood berantakan, ya.
Jarang olahraga
Penyebab emosi kurang stabil yang satu ini jarang banget disadari. Mama Papa, tubuh yang pasif membuat kita mudah mengalami gangguan mood, mulai dari gampang marah sampai lonjakan mood yang berlebihan. Jadi, kalau merasakan ada perubahan mood yang sangat signifikan sebaiknya lakukan olahraga secara rutin.
Nah, itulah tujuh penyebab emosi kurang stabil yang kerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Jika Mama Papa mengalaminya dalam kurun waktu yang lama, sebaiknya segera konsultasikan dengan ahli, ya.
Baca Juga: 7 Manfaat Meditasi, Cegah Depresi dan Redakan Emosi