Pandemi COVID-19 tidak hanya memunculkan keluhan fisik, namun juga psikis; seperti gangguan kecemasan. Yuk, kenali faktor penyebab gangguan kecemasan agar kita bisa menghindari efek buruknya.
Sejak pandemi COVID-19 menyebar, gangguan kecemasan menjadi salah satu masalah psikologis yang kerap dikeluhkan banyak orang. Sebab, kekhawatiran akan pandemi COVID-19 bisa menjadi salah satu penyebab gangguan kecemasan.
Meningkatkan gangguan kecemasan ini dibuktikan oleh penelitian dari Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi). Hasil riset menunjukkan: 56% masyarakat Indonesia mengalami gangguan kecemasan sejak pandemi COVID-19 melanda.
Namun kamu tidak perlu khawatir, karena kita bisa menghindari beberapa penyebab gangguan kecemasan agar hidup kita lebih tenang. Nah, Mama Papa berikut ini adalah 5 penyebab gangguan kecemasan yang kerap dialami banyak orang:
Faktor genetik
Berbagai penelitian menunjukkan; gangguan kecemasan merupakan kondisi yang dapat diwariskan. Artinya salah satu penyebab gangguan kecemasan bisa diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Nah, kalau Mama Papa memiliki garis keturunan dengan riwayat gangguan kecemasan, sebaiknya pahami cara mengendalikan stres dengan baik, ya. Jika perlu ikutlah kelas-kelas meditasi untuk mencegah penyebab gangguan kecemasan tersebut.
Stres
Kejadian masa lalu yang traumatis dan penuh tekanan bisa meningkatkan sensitivitas otak terhadap stres. Hal ini bisa juga melemahkan respons otak terhadap kendali stres. Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan stres adalah bullying, pelecehan, dan kekerasan.
Seseorang yang mengalami stres akibat dari ketiga faktor di atas, berisiko mengalami gangguan kecemasan jauh lebih tinggi. Nah, akhir-akhir ini ternyata kecemasan juga bisa disebabkan oleh kekhawatiran akan penularan virus COVID-19.
Kondisi fisik
Tidak sedikit penelitian mengungkapkan: penyebab gangguan kecemasan dan rasa cemas berlebihan 40% terjadi pada penderita diabetes.
Hal ini terjadi karena hipoglikemik berulang dapat memicu perubahan kimia dan metabolik. Sehingga memengaruhi otak yang memainkan peran dalam proses kecemasan.
Gangguan kecemasan selain deiabetes juga bisa dipicu penyakit asma, hipertensi, penyakit jantung, dan kelebihan tiroid dalam tubuh.
Faktor kepribadian
Ternyata seseorang perfeksionis berisiko lebih tinggi terkena gangguan kecemasan, lo! Kepribadian tertentu memang cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami gangguan kecemasan.
Biasanya seseorang yang kurang percaya diri dan sulit mengontrol dirinya dengan baik, bisa mengalami gangguan kecemasan berlebih.
Nah, faktor lingkungan seperti gaya asuh juga turut berperan dalam pembentukan kepribadian seseorang. Jadi, Mama Papa harus benar-benar memerhatikan gaya parenting terhadap si kecil, ya.
Baca Juga: Anxiety Disorder: Gangguan Cemas Secara Berlebihan
Penggunaan zat lain
Beberapa orang yang mengalami kecemasan berlebih biasanya terjadi sebagai efek dari alkohol dan obat-obatan. Selain itu, penggunaan alkohol untuk menenangkan diri sebenarnya juga bisa memicu kecemasan lebih dalam, lo!
Untuk itu jika kondisi kecemasan berlebih muncul, sebaiknya jauhi cara-cara non medis, ya. Sebaliknya lakukan pemeriksanaan pada dokter atau psikolog untuk mengatasi gangguan kecemasan.
Baca Juga: Waspadai Lima Faktor Pemicu Serangan Panik