Bingung bayi gumoh saat selesai menyusu? Jangan khawatir, karena gumoh merupakan hal yang normal, kok. Lantas, apa penyebab bayi gumoh dan bagaimana cara mencegahnya? Selengkapnya simak penjelasan di bawah ini.
Sebagai orangtua baru, tidak jarang kita akan dibuat bingung ketika bayi mengeluarkan cairan setelah menyusu. Kondisi tersebut dikenal dengan bayi gumoh. Apa itu gumoh?
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), gumoh (spitting up atau gastroesophageal reflux) adalah keluarnya sebagian susu setelah menyusu. Umumnya, volume susu yang keluar saat bayi gumoh adalah 1-2 sendok makan. Tenang, gumoh pada bayi adalah hal yang umum terjadi, kok.
Penyebab bayi gumoh karena ukuran lambung yang masih kecil, dan kerongkongannya yang belum berkembang sempurna. Makanya, kita akan sering melihat bayi gumoh saat si kecil terlalu banyak minum ASI, atau menelan udara saat menyusu.
Mama tidak perlu khawatir. Karena seiring berjalannya waktu, intensitas gumoh akan berkurang dengan sendirinya. Biasanya saat bayi memasuki usia 4-5 bulan.
Selain itu, selama si kecil tetap mau makan dan menyusu, berat badan terus bertambah, serta si kecil terlihat nyaman dan tidak rewel, gumoh masih tergolong normal.
Cara Mencegah Bayi Gumoh
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, gumoh adalah hal yang wajar dan tidak membutuhkan penanganan khusus. Meskipun begitu, ada beberapa cara mencegah bayi gumoh yang bisa Mama coba lakukan di rumah:
1. Posisikan bayi tegak saat menyusu
Usahakan menjaga posisi kepala bayi selalu tegak saat menyusu. Kemudian, pertahankan posisi tersebut selama 30 menit setelah menyusu. Hal ini berguna untuk mencegah makanan atau ASI yang dikonsumsi kembali naik ke kerongkongan, sehingga menyebabkan gumoh.
2. Hindari tekanan pada perut si kecil
Cara mencegah bayi gumoh selanjutnya adalah menghindari memberikan tekanan pada perut si kecil. Misalnya memakai popok karet yang terlalu ketat, sehingga menyebabkan perut si kecil tertekan.
Selain itu, Mama juga tidak disarankan menidurkan bayi langsung setelah menyusu. Gendong bayi sekitar 20-30 menit untuk mencegah bayi gumoh. O, iya, jangan membiarkan bayi tidur tengkurap setelah menyusu, ya! Karena ini berisiko terkena sindrom kematian bayi mendadak.
Baca Juga: Manfaat Tummy Time pada Bayi, dan Cara Aman Melakukannya
3. Bantu bayi sendawa
Bersendawa dapat membantu tubuh mengeluarkan udara yang menumpuk di lambung. Oleh karena itu, salah satu cara mencegah gumoh adalah membantu si kecil bersendawa setelah menyusu.
Untuk membuat bayi sendawa, Mama hanya perlu memosisikan bayi dalam keadaan tegak sekitar 10 menit. Biarkan tubuh si kecil menempel pada dada dan pundak Mama. Kemudian usap punggung bayi secara lembut dan perlahan untuk membantu bayi sendawa.
4. Berikan ASI secukupnya
Cara mencegah bayi gumoh selanjutnya adalah memberikan ASI secukupnya. Kemudian, berikan ASI sebelum bayi sangat lapar. Mengapa?
Kondisi yang sangat lapar akan membuat bayi terburu-buru saat menyusu. Hal inilah yang menyebabkan banyak udara ikut masuk, dan meningkatkan risiko gumoh.
Untuk itu, disarankan membuat jadwal menyusui secara teratur. Sehingga, bayi dapat minum ASI sedikit demi sedikit, namun tetap sering, ya!
Baca Juga: Cek Fakta: 7 Mitos Tentang ASI dan Ibu Menyusui yang Salah
5. Perhatikan dot yang digunakan
Sebelum memberikan botol susu pada bayi, pastikan Mama sudah mengecek ukuran dot yang digunakan. Disarankan tidak menggunakan ukuran dot terlalu besar, karena menyebabkan susu yang keluar terlalu banyak, sehingga berisiko menyebabkan si kecil gumoh.
6. Menyusui di ruangan tenang
Lingkungan yang ramai dan tidak tenang bisa menyebabkan gumoh, lo! Sebab, ruangan yang terlalu ramai bisa membuat bayi panik.
Menyusu dalam keadaan panik berisiko menyebabkan tertelannya udara bersamaan dengan ASI, dan menyebabkan gumoh. Untuk itu, carilah ruangan yang tenang saat menyusui bayi, ya!
Sekarang Mama sudah tahu apa penyebab si kecil gumoh, dan cara mencegahnya, kan? Semoga artikel ini membantu, ya!
Baca Juga: Cara Menyimpan ASI yang Benar, Kualias Tetap Terjaga