Meski punya bentuk yang sama dengan obat biasa, namun cara minum antibiotik berbeda dari obat pada umumnya, lo! Minum antibiotik tidak boleh sembarangan, dan harus sesuai dengan anjuran dan aturan dari dokter.
Cara minum antibiotik ini cukup berbeda dari obat-obat lainnya. Antibiotik merupakan jenis obat yang membutuhkan resep dan aturan dokter dalam mengonsumsinya. Berbeda dari obat lain yang bisa dihentikan saat gejala penyakit usai, antibiotik memiliki aturan pakai tersendiri.
Biasanya, obat antibiotik akan diberikan ketika kasus infeksi bakteri parah, atau pasien dengan kondisi imunitas lemah, seperti pasien kanker atau HIV. Umumnya, sebelum pemberian antibiotik dokter akan memberikan petunjuk khusus mengenai aturan atau cara minum antibiotik yang benar.
Jangan Sembarangan Minum Antibiotik
Konsumsi obat antibiotik yang sembarangan bisa menyebabkan resistensi antibiotik. Kondisi ini bisa mengancam kesehatan kita, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Sebab, bisa saja jumlah bakteri yang kebal terhadap antibiotik sudah banyak, sehingga kemampuan tubuh dalam melawan penyakit infeksi jadi melemah.
Akibatnya, penyakit dalam tubuh kita jadi lebih sulit untuk disembuhkan. Karena itulah jika infeksi bakteri tergolong ringan umumnya dokter tidak menggunakan antibiotik untuk memulihkan pasien.
Cara Minum Antibiotik yang Benar
Aturan-aturan minum antibiotik yang harus kita patuhi meliputi: tidak membeli antibiotik secara bebas tanpa resep, minum antibiotik tepat waktu sesuai dosis, serta tidak minum antibiotik yang diberikan orang lain.
Nah, salah satu aturan minum antibiotik yang kerap diabaikan adalah menghabiskan konsumsi hingga waktu yang ditentukan. Meskipun kita sudah merasa sehat, kita tetap harus konsumsi antibiotik sampai habis sesuai anjuran dokter, ya.
Jika kita mengabaikan hal ini, antibiotik ini tidak bisa bekerja secara efektif, bahkan bisa menimbulkan efek samping yang berbahaya.
Umumnya dokter akan meresepkan antibiotik dalam jangka waktu 7-14 hari. Meski pada beberapa kasus pemberian antibiotik dalam rentang yang lebih pendek.
Nah, yang tidak kalah penting dalam aturan cara minum antibiotik yang benar adalah jangan sembarangan memberikan “resep” pada orang lain.
Meskipun kita bisa sembuh dengan bantuan salah satu jenis antibiotik, sebaiknya jangan sarankan obat tersebut pada orang lain, ya. Hal ini berisiko membahayakan orang lain, yang bisa menyebabkan resisten antibiotik.
Begitu juga sebaliknya, kita tidak boleh sembarangan mengonsumsi antibiotik yang diresepkan untuk orang lain, karena diagnosis untuk penyakit tidak selalu sama. Selain itu, kita tidak perlu menyimpan antibiotik di rumah sebagai cadangan, ya.
Terakhir, sebelum menerima jenis obat antibiotik sebaiknya katakan riwayat penyakit kita pada dokter, ya. Pasalnya beberapa jenis antibiotik dapat menimbulkan reaksi alergi yang mengancam jiwa.
Baca Juga: 6 Obat Asam Lambung Alami yang Paling Manjur!
Aturan Minum Antibiotik
Antibiotik punya banyak jenisnya. Biasanya dokter akan menentukan jenis antibiotik yang digunakan berdasarkan infeksi dan reaksi kuman terhadap antibiotik.
Beberapa jenis antibiotik yang umumnya disarankan dokter adalah Betalactam, Sefalosporin, Aminoglikosida, Quinolone, Macrolide, Clindamycin, Nitrofurantoin, dan Tetracycline.
Mama Papa, cara minum antibiotik yang tidak boleh dilupakan adalah standar aturan waktunya. Jika dokter menulis 3 kali sehari, sebaiknya konsumsi obat ini tiap 8 jam, ya. Sedangkan, jika jadwalnya hanya 2 kali sehari, maka perlu konsumsi tiap 12 jam.
Nah, itulah aturan atau cara minum antibiotik yang wajib kita pahami. Guna menghindari resistensi pastikan kalau kita konsultasi dengan dokter dan mengikuti anjurannya.
Baca Juga: 5 Cara Mengobati Anosmia Akibat COVID-19 Sendiri di Rumah