Bingung menghadapi sifat si kecil yang mulai posesif beberapa hari ini? Jangan khawatir, karena sifat posesif termasuk salah satu fase tumbuh kembang balita, kok. Jangan dimarahi, simak cara mengatasi anak posesif di bawah ini saja, yuk!
Sebagai orangtua baru mungkin kita masih bingung saat harus menghadapi anak posesif. Mulai dari terus menempel dengan Mama Papa, hingga menangis meskipun baru ditinggal beberapa menit.
Tenang Mama Papa, anak posesif termasuk salah satu fase perkembangan balita yang umum, kok. Biasanya hal ini terjadi saat anak menginjak usia 18 bulan hingga 4 tahun.
Sifat posesif anak terhadap kedua orangtuanya sebenarnya hal yang normal. Mengingat, sejak kecil mereka selalu menghabiskan banyak waktu bersama Mama Papa.
Karena menjadi sosok “idola” di mata si kecil, tidak heran jika anak menjadi posesif dan terus menempel dengan Mama Papa setiap saat.
Di sisi lain, masih ada beberapa penyebab anak posesif, yaitu:
Anak merasa cemburu
Sifat posesif bisa disebabkan karena perasaan cemburu. Biasanya, rasa cemburu ini muncul apabila Mama Papa sedang berdua. Bahkan, tidak jarang si kecil akan menyelinap dan merengek di antara Mama Papa, bukan?
Tidak perlu khawatir, karena bisa saja si kecil sedang mencari perhatian, agar Mama Papa dapat diajak bermain bersama. Jadi, jangan dimarahi, ya!
Merasa tidak diperhatikan
Apakah si kecil memiliki saudara di rumah? Jika iya, sifat posesif bisa saja disebabkan karena merasa tidak diperhatikan. Selain itu, sifat posesif juga bisa muncul karena si kecil merasa cemburu apabila kita lebih dekat dengan adik atau kakaknya.
Wajar saja, karena saat ini si kecil masih merasa bahwa Mama Papa adalah miliknya. Sehingga, apabila perhatian kita terbagi, anak akan merasa tidak nyaman, marah, dan posesif.
Baca Juga: 5 Tanda Anak Merasa Kesepian, Orangtua Harus Peka!
Masih belum memahami konsep kepemilikan
“Ini punyaku!”, pastinya sering mendengar si kecil berteriak kalimat seperti itu, dong? Jangan dimarahi, karena pada tahapan usianya saat ini si kecil masih belum memahami konsep kepemilikan.
Bukan hal yang aneh, sebab pola pikir balita masih sangat sederhana. Bahkan, si kecil bisa menjadi sangat posesif dan mengeklaim semua benda atau mainan adalah miliknya, dan tidak boleh dibagi dengan orang lain.
Cara Mengatasi Anak Posesif
Meskipun sifat posesif adalah hal wajar dalam tumbuh kembang balita, namun bukan berarti kita boleh cuek akan masalah ini, lo!
Sebab, sifat posesif yang terbawa hingga dewasa berisiko menyebabkan si kecil sulit mandiri, dan dapat memengaruhi kualitas hidupnya kelak.
Sebelum terlambat, yuk, lakukan cara mengatasi anak posesif di bawah ini:
1. Memberi pengertian
Cara mengatasi anak posesif yang pertama adalah memberi pengertian. Memang tidak mudah, namun Mama Papa tetap harus memberikan pengertian agar si kecil memahami kondisinya.
Misalnya saat Mama ingin mandi, si kecil menangis karena tidak mau ditinggal. Di tahap ini, kita bisa memberikan penjelasan kepada si kecil untuk menunggu sebentar. Jelaskan juga pada si kecil bahwa setelah mandi bisa kembali bermain bersama lagi.
2. Alihkan perhatiannya
Sifat posesif anak terkadang membuat kita sulit beraktivitas. Benar saja, pasalnya anak akan menahan kita, dan menangis apabila ditinggal walaupun hanya beberapa menit ke kamar mandi.
Selain dengan memberi pengertian, cara mengatasi anak posesif selanjutnya adalah mengalihkan perhatiannya. Kita bisa memberikan permainan seru atau buku bacaan agar mereka tetap fokus. Dengan begitu, kita bisa melakukan aktivitas yang sempat tertunda.
Baca Juga: 6 Manfaat Anak Bermain Pasir bagi Tumbuh Kembang
3. Melatih anak berbagi
Posesif tidak hanya dengan orangtuanya saja, namun juga pada mainannya. Bahkan karena masih menganggap apa yang disukai adalah miliknya, tidak jarang anak enggan membagi mainan atau makanan kepada teman-temannya.
Maka dari itu, salah satu cara mengatasi anak posesif adalah latihan berbagi. Coba tanyakan si kecil, mainan mana yang boleh dipinjamkan dan yang tidak. Agar si kecil semakin yakin, kita juga bisa menjelaskan bahwa saat temannya meminjam, pasti akan dikembalikan setelah selesai.
4. Mengajak anak main di luar
Tidak kalah menarik, mengajak anak bermain di luar ternyata juga bisa mengatasi sifat posesifnya, lo! Sebab, bermain di luar akan menjadi “wadah” belajar bersosialisasi. Sehingga, si kecil akan belajar bagaimana cara berbagi dengan teman-temannya.
Itulah penyebab dan cara mengatasi anak posesif yang bisa kita coba lakukan di rumah. Memang tidak mudah, namun pastikan Mama Papa tetap sabar dan tidak memarahi si kecil, ya. Secara perlahan, pasti fase posesif anak akan berkurang, kok.
Baca Juga: Anak Tunggal Lebih Manja? Berikut 8 Fakta Menariknya