Memberi pujian pada anak itu baik, dan bisa membangun rasa percaya diri anak. Hanya saja, kita harus memerhatikan cara memuji anak yang benar, supaya tidak berlebihan dan berdampak buruk bagi tumbuh kembang si kecil.
Tahukah Mama Papa, ternyata ada banyak manfaat memuji anak terhadap perkembangan psikologisnya. Mulai dari meningkatkan rasa percaya diri, membangun motivasi, mendorong anak berperilaku baik, hingga menurunkan risiko depresi. Hanya saja, cara memuji anak tidak boleh asal, lo!
Mungkin terdengar sepele, namun cara memuji anak yang salah berdampak buruk bagi masa depan anak. Salah satunya jika kita memuji anak secara berlebihan, hal ini bisa menyebabkan anak mudah menyerah dan berisiko membuatnya haus akan pujian.
Itulah mengapa, kita harus memerhatikan cara memuji anak yang benar dan tidak berlebihan. Bagaimana caranya? Simak penjelasan di bawah ini:
Berikan pujian yang spesifik
Memberikan pujian yang spesifik dan tepat sasaran termasuk salah satu cara memuji anak yang benar. Lantas, bagaimana caranya?
Misalnya, saat ini si kecil melakukan bermain bola di sekolah. Alih-alih mengatakan: “Wah kakak hebat sekali olahraga hari ini”, lebih baik menggantinya dengan: “Kakak tadi keren banget waktu menggiring bola dan mencetak gol. Mama bangga!”.
Memberikan pujian yang spesifik akan membuat si kecil merasa bangga karena kita benar-benar memerhatikan apa yang dilakukannya.
Tidak memuji berlebihan
Yup, memuji anak memang tidak boleh berlebihan. Pasalnya, hal ini bisa berisiko membuat anak malas berusaha menjadi lebih baik lagi. Maka dari itu, kurangi memberikan pujian pada rutinitas yang selalu ia lakukan.
Contohnya, di usia 7-8 tahun anak sudah mulai masuk sekolah setiap hari. Dalam kondisi ini, Mama Papa tidak perlu memberi pujian setiap hari saat berangkat sekolah.
Hanya saja, Mama Papa boleh memberikan pujian apabila ini adalah kali pertama anak sekolah, memulai sekolah setelah sembuh dari sakit, atau bahkan baru saja pindah sekolah baru.
Berikan pujian dengan tulus
Mengutip dari Hellosehat, umumnya anak usia 6-9 tahun sadar dan peka dengan pujian yang tulus. Maka dari itu, pastikan selalu memberikan pujian dengan tulus agar si kecil tidak merasa dibohongi dan sulit percaya.
Tidak perlu yang berlebihan. Cobalah memuji anak menggunakan kata-kata yang tepat sambil melakukan kontak mata. Bahkan, tidak ada salahnya sambil memberikan sentuhan lembut pada si kecil.
Fokus pada proses, bukan hasil
Cara memuji anak yang benar bisa dimulai dari bagaimana kita fokus pada proses yang telah dilalui si kecil, bukan hanya sekadar hasilnya. Hal ini bertujuan untuk membangun dan memotivasi si kecil agar terus berusaha dan menjadi lebih baik.
Hindari mengumbar pujian
Memuji memang baik, namun jangan berlebihan dan mengumbar pujian. Pasalnya, kebiasaan ini justru akan membuat pujian yang diberikan terasa tidak ada nilainya, kurang berharga, dan tidak berarti.
Parahnya lagi, kebiasaan mengumbar pujian pada anak bisa membuat anak merasa lebih “aman”. Sehingga, anak kurang termotivasi untuk berjuang menjadi lebih baik ke depannya.
Untuk itu, salah satu cara memuji anak yang benar adalah mengutamakan kualitas, bukan jumlah pujian yang diberikan,.
Baca Juga: Kenali Penyebab Anak Posesif dan Cara Mengatasinya
Itulah beberapa cara tepat memuji anak yang perlu diperhatikan. Jadi, sudahkah Mama Papa memuji si kecil hari ini?
Baca Juga: Selain “I Love You” Ini 5 Bahasa Cinta Anak